Rabu, 02 Desember 2015

PEMBELAJARAN BAHASA DAERAH DI SEKOLAH DASAR



KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan karunia kepada hambaNya, sehingga penulisan laporan hasil observasiPermasalahan Pembelajaran Bahasa Daerah di Sekolah Dasar” ini dapat diselesaikan.
            Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini, masih banyak terdapat kekurangan didalamnya baik dari segi pembahasan maupun dari segi penyusunannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun agar penulis bisa mengurangi tingkat kesalahan yang mungkin terjadi dalam penyusunan laporan ini.
            Dalam penyusunan laporan yang berjudul “Permasalahan Pembelajaran Bahasa Daerah di Sekolah Dasar” ini berterima kasih kepada dosen mata kuliah pengantar pendidikan yakni bapak Heryana, M.Pd yang telah memberikan saran-sarannya dalam penyusunan laporan, serta penulis juga merasa berterima kasih kepada pihak yang terkait baik yang secara langsung memberikan informasi kepada penulis maupun yang tidak langsung yang telah membantu dalam penyusunan tugas laporan ini. Semoga laporan hasil observasi ini bisa memberikan manfaat kepada pembaca khususnya dan bagi pendengar umumnya.



Serang, 2 April 2015


        Tim Penulis












BAB 1
PENDAHULUAN

1.1           Latar Belakang
                          Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa / murid di bawah pengawasan guru. Tingkat satuan pendidikan yang dianggap sebagai dasar pendidikan adalah sekolah dasar. Pendidikan dasar memang diselenggarakan untuk memberikan dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan bagi anak didik. Pendidikan dasar inilah yang kemudian dikembangkan untuk meningkatkan kualitas diri anak  didik.
       Bahasa daerah memiliki peran yang penting bagi kehidupan masyarakat, karena
                          Calon guru merupakan calon pendidik yang nantinya berperan penting dalam mencerdaskan anak bangsa dan berkontribusi dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk itu mahasiswa PGSD yang merupakan calon guru SD harus mengetahui lebih awal tentang kondisi sesungguhnya yang ada di sekolah sehingga pada saat terjun ke sekolah dapat mempersiapkan dan merencanakan pelaksanaan pendidikan yang bermutu.
Dalam kesempatan ini observer dan teman-teman sekelompok memilih SD NEGERI KUBANGLABAN yang terletak di kecamatan Bojonegara Kabupaten Serang Provinsi Banten sebagai objek observasi dengan berberapa pertimbangan diantaranya, adanya izin dari pihak kepala sekolah tersebut kepada kami untuk melakukan observasi, kondisi sekolah yang memungkinkan dan menunjang untuk dilakukan observasi.
Adapun waktu  dalam melakukan observasi tanggal 20 Maret 2015, meskipun waktu yang digunakan dalam melakukan observasi ini relatif singkat dan sedikit terkendala pada penyesuaian jadwal sekolah dan kuliah, tetapi tidak menjadi kendala yang signifikan untuk mencapai tujuan dan sasaran dari observasi itu sendiri.

1.2  RUMUSAN MASALAH
A.    Bagaimana proses pembelajaran bahasa sunda di SDN Kubanglaban?
B.     Bagaimana upaya mengatasi permasalahan pembelajaran bahasa sunda di SDN Kubanglaban?
1.3  TUJUAN PENELITIAN
     Adapun tujuan penelitian ini adalah :
A.  Untuk mengetahui proses pembelajaran bahasa sunda di SDN Kubanglaban.
B.  Untuk mengetahui peran penting bahasa daerah bagi siswa







BAB II
PEMBAHASAN

A.    Proses Pembelajaran Bahasa Daerah di SDN Kubanglaban
1)      Pengertian bahasa daerah
Bahasa daerah merupakan bahasa yang digunakan pada tiap-tiap daerah sesuai dengan konseptual masyarakat terhadap bahasa daerah.
2)      Fungsi bahasa daerah
Dalam hubungannya dengan kedudukan Bahasa Indonesia, bahasa daerah seperti Jawa Sunda, Bugis, Makassar, dan lain sebagainya berkedudukan sebagai bahasa daerah. Kedudukan ini berdasarkan kenyataan bahwa bahasa daerah merupakan salah satu unsur kebudayaan nasional yang dilindungi oleh negara berdasarkan penjelasan UUD 1945 pasal 36 Bab XV. Adapun fungsi dari bahasa daerah itu sendiri yaitu sebagai berikut:
1.      Bahasa Daerah sebagai pendukung Bahasa Nasional
Bahasa daerah merupakan bahasa pendukung bahasa Indonesia yang keberadaanya diakui oleh Negara. UUD 1945 pada pasal 32 ayat (2) menegaskan bahwa “Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.” Dan juga sesuai dengan perumusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, bahwa bahasa daerah sebagai pendukung bahasa nasional merupakan sumber pembinaan bahasa Indonesia. Sumbangan bahasa daerah kepada bahasa Indonesia, antara lain, bidang fonologi, morfologi, sintaksis, dan kosa kata. Demikian juga sebaliknya, bahasa Indonesia mempengaruhi perkembangan bahasa daerah. Hubungan timbal balik antara bahasa Indonesia dan bahasa daerah saling melengkapi dalam perkembangannya.
2.      Bahasa Daerah sebagai bahasa pengantar pada tingkat permulaan sekolah dasar
Di daerah tertentu, bahasa daerah boleh dipakai sebagai bahasa pengantar di dunia pendidikan tingkat sekolah dasar sampai dengan tahun ketiga  (kelas tiga). Setelah itu harus menggunakan bahasa Indonesia, kecuali daerah-daerah yang mayoritas masih menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa ibu.
3.      Bahasa Daerah sebagai sumber kebahasaan untuk memperkaya Bahasa Indonesia
Seringkali istilah yang ada di dalam bahasa daerah belum muncul di bahasa Indonesia sehingga bahasa Indonesia memasukkannya istilah tersebut indonesia sehingga bahasa indonesia memasukkannya istilah tersebut , contohnya “ gethuk “ { makanan yang dibuat dari ubi dan sejenisnya yang direbus, kemudian dicampur gula dan kelapa (ditumbuk bersama) } karena di bahasa indonesia istilah tersebut belum ada , maka istilah “ gethuk “ juga di resmikan di bahasa indonesia sebagai istilah dari “ makanan dibuat dari ubi dan sejenisnya yang direbus, kemudian dicampur gula dan kelapa (ditumbuk bersama) “.
4.      Bahasa Daerah sebagai pelengkap bahasa Indonesia di dalam penyelenggaraan pemerintah pada tingkat daerah
Dalam tatanan pemerintah pada tingkat daerah, bahasa daerah menjadi penting dalam komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat yang kebanyakan masih menggunakan bahasa ibu sehingga dari pemerintah harus menguasai bahasa daerah tersebut yang kemudian bisa di jadikan pelengkap di dalam penyelenggaraan pemerintah pada tingkat daerah tersebut.
Begitupun bahasa sunda yang dijadikan Mulok yang diterapkan di SDN Kubanglaban, memiliki peran yang sangat penting bagi proses pembelajaran di sekolah itu sendiri. Yaitu sebagai  alat penghubung antarwarga masyarakat mengingat ada dua bahasa daerah yang digunakan di provinsi Banten, yaitu bahasa sunda dan bahasa jawa. Meskipun di lingkungan Bojonegara menggunakan bahasa jawa dalam kehidupan sehari-hari, namun SDN Kubanglaban menerapkan pembelajaran bahasa sunda sebagai mulok di sekolah itu. Di karenakan mengacu pada kurikulum yang digunakan di SDN Kubanglaban yaitu KTSP. Dimana dalam KTSP


3)      Media pembelajaran yang di terapkan di SDN Kubanglaban
Media pembelajaran adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar segala sesuatau yang dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Seperti buku paket, video, dan lain sebagainya.
Adapun media yang digunakan dalam proses pembelajaran bahasa sunda di SDN Kubanglaban yaitu hanya berupa buku paket. Dan hanya mengandalkan pengetahuan guru mengenai bahasa sunda itu sendiri. Tentu itu merupakan sebuah kendala dalam proses pembelajaran bahasa sunda di SDN Kubanglaban.
4)      Respon guru dan siswa SDN Kubanglaban mengenai proses pembelajaran bahasa daerah
Pembelajaran bahasa daerah yang dipakai di SDN Kubanglaban sangat kontradiktif terhadap keadaan geografis siswa. Karena kebanyakan di Kecamatan Bojonegara ini menggunakan bahasa jawa sebagai bahasa sehari-harinya. Dan respon siswa terhadap pembelajaran bahasa sunda sangat pasif, karena mereka pikir pembelajaran bahasa sunda tidak terlalu penting bagi mereka. Maka dari itu sulit untuk guru maupun siswa dalam menjalani proses pembelajaran bahasa sunda itu sendiri. Hal ini memotivasi guru untuk lebih giat lagi dalam mempelajarai bahasa sunda dan lebih memahami bahasa sunda agar bahasa sunda itu sendiri tersampaikan dengan baik kepada siswa. Sehingga proses pembelajaran berhasil sesuai dengan kurikulum yang di terapkan
5)      Kendala proses pembelajaran bahasa daerah di SDN Kubanglaban
Banyak kendala dalam proses pembelajaran bahasa daerah (bahasa sunda) di SDN Kubanglaban, begitupun dengan bahasa daerah yang digunakan sebagai muatan lokal di SDN Kubanglaban sangat tidak sesuai dengan konseptual anak maupun masyarakat setempat. Sehingga banyak kendala dalam proses pembelajaran bahasa daerah itu sendiri, diantaranya kurangnya sumber daya manusia atau guru sebagai pengajar yang menguasai tentang wawasan kebahasaan, dan media pembelajaran yang digunakan masih kurang memadai. SDN Kubanglaban hanya mengandalkan buku paket sebagai media pembelajaran. Menurut penuturan salah satu guru kelas di SDN Kubanglaban, pembelajaran bahasa sunda di kelas hanya menerapkan latihan-latihan anak dalam berdialog menggunakan bahasa sunda. Namun dalam penerapannya dalam kehidupan sehari-hari anak pasif dalam penggunaan bahasa sunda itu sendiri. Karena pembelajaran bahasa sunda sangat kontradiktif dengan keadaan geografis anak. Sehingga anak menganggap bahasa sunda itu tidak penting.
B.     Upaya mengatasi permasalahan proses pembelajaran bahasa daerah di sekolah dasar
Dengan banyaknya permasalahan dalam proses pembelajaran bahasa daerah di sekolah dasar. Harus ada upaya untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan itu. Baik upaya dari pihak sekolah, maupun dari pemerintah. Upaya dari pihak sekolah yaitu agar lebih menekankan lagi pada guru kelas dalam proses pembelajaran bahasa daerah untuk lebih menguasai lagi bahasa daerah yang akan disampaikan dalam pembelajaran bahasa daerah. Agar proses pembelajaran berjalan dengan baik sesuai kurikulum yang diterapkan.
Dan upaya dari pemerintah diharapkan agar pemerintah bisa memberikan sarana dan prasarana yang menunjang proses berlangsungnya pembelajaran bahasa daerah itu sendiri, seperti pengadaan kamus dan media-media pembelajaran lainnya.






















BAB III
KESIMPULAN
Bahasa daerah memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat, karena keberadaannya sangat di hormati oleh negara sebagai salah satu kekayaan nasional. Dengan begitu kita perlu menjunjung tinggi bahasa daerah yang ada di negara kita sebagai rasa cinta kita kepada negara ini. Serta diharapkan adanya peningkatan-peningkatan yang relevan dalam pembelajaran bahasa daerah disetiap jenjang pendidikan, khususnya di sekolah Dasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar