KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan karunia
kepada hambaNya, sehingga penulisan laporan
hasil observasi “Permasalahan Pembelajaran Bahasa Daerah di Sekolah Dasar”
ini dapat diselesaikan.
Penulis juga menyadari bahwa dalam
penyusunan laporan
ini, masih banyak terdapat kekurangan didalamnya baik dari segi pembahasan
maupun dari segi penyusunannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran pembaca yang bersifat membangun agar penulis bisa mengurangi tingkat
kesalahan yang mungkin terjadi dalam penyusunan laporan ini.
Dalam penyusunan laporan yang berjudul “Permasalahan Pembelajaran Bahasa Daerah di Sekolah Dasar”
ini berterima kasih kepada dosen mata kuliah pengantar pendidikan yakni bapak Heryana, M.Pd yang telah memberikan
saran-sarannya dalam penyusunan laporan,
serta penulis juga merasa berterima kasih kepada pihak yang terkait baik yang
secara langsung memberikan informasi kepada penulis maupun yang tidak langsung
yang telah membantu dalam penyusunan tugas laporan
ini. Semoga laporan hasil observasi
ini bisa memberikan manfaat kepada pembaca khususnya dan bagi pendengar
umumnya.
Serang,
2 April 2015
Tim
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Sekolah adalah sebuah lembaga
yang dirancang untuk pengajaran siswa / murid di bawah
pengawasan guru.
Tingkat satuan pendidikan yang dianggap sebagai dasar pendidikan adalah sekolah
dasar. Pendidikan dasar memang diselenggarakan untuk memberikan dasar
pengetahuan, sikap dan keterampilan bagi anak didik. Pendidikan dasar inilah
yang kemudian dikembangkan untuk meningkatkan kualitas diri anak didik.
Bahasa daerah memiliki peran yang penting
bagi kehidupan masyarakat, karena
Calon guru merupakan
calon pendidik yang nantinya berperan penting dalam mencerdaskan anak bangsa
dan berkontribusi dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk itu
mahasiswa PGSD yang merupakan calon guru SD harus mengetahui lebih awal tentang
kondisi sesungguhnya yang ada di sekolah sehingga pada saat terjun ke sekolah
dapat mempersiapkan dan merencanakan pelaksanaan pendidikan yang bermutu.
Dalam kesempatan ini observer dan teman-teman sekelompok memilih SD NEGERI KUBANGLABAN yang terletak di
kecamatan Bojonegara Kabupaten Serang Provinsi Banten sebagai objek observasi
dengan berberapa pertimbangan diantaranya, adanya izin dari pihak kepala
sekolah tersebut kepada kami untuk melakukan observasi, kondisi sekolah yang
memungkinkan dan menunjang untuk dilakukan observasi.
Adapun waktu dalam melakukan observasi tanggal 20 Maret
2015, meskipun waktu yang digunakan dalam melakukan observasi ini relatif
singkat
dan sedikit terkendala pada penyesuaian jadwal sekolah dan kuliah, tetapi tidak
menjadi kendala yang signifikan untuk mencapai tujuan dan sasaran dari
observasi itu sendiri.
1.2 RUMUSAN MASALAH
A. Bagaimana
proses pembelajaran bahasa sunda di SDN Kubanglaban?
B. Bagaimana
upaya mengatasi permasalahan pembelajaran bahasa sunda di SDN Kubanglaban?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
A.
Untuk mengetahui proses pembelajaran
bahasa sunda di SDN Kubanglaban.
B.
Untuk mengetahui peran penting bahasa
daerah bagi siswa
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Proses
Pembelajaran Bahasa Daerah di SDN Kubanglaban
1) Pengertian
bahasa daerah
Bahasa daerah merupakan
bahasa yang digunakan pada tiap-tiap daerah sesuai dengan konseptual masyarakat
terhadap bahasa daerah.
2) Fungsi
bahasa daerah
Dalam hubungannya dengan kedudukan
Bahasa Indonesia, bahasa daerah seperti Jawa Sunda, Bugis, Makassar, dan lain
sebagainya berkedudukan sebagai bahasa daerah. Kedudukan ini berdasarkan
kenyataan bahwa bahasa daerah merupakan salah satu unsur kebudayaan nasional
yang dilindungi oleh negara berdasarkan penjelasan UUD 1945 pasal 36 Bab XV.
Adapun fungsi dari bahasa daerah itu sendiri yaitu sebagai berikut:
1. Bahasa
Daerah sebagai pendukung Bahasa Nasional
Bahasa daerah merupakan bahasa
pendukung bahasa Indonesia yang keberadaanya diakui oleh Negara. UUD 1945 pada
pasal 32 ayat (2) menegaskan bahwa “Negara menghormati dan memelihara bahasa
daerah sebagai kekayaan budaya nasional.” Dan juga sesuai dengan perumusan
Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, bahwa bahasa daerah sebagai
pendukung bahasa nasional merupakan sumber pembinaan bahasa Indonesia.
Sumbangan bahasa daerah kepada bahasa Indonesia, antara lain, bidang fonologi,
morfologi, sintaksis, dan kosa kata. Demikian juga sebaliknya, bahasa Indonesia
mempengaruhi perkembangan bahasa daerah. Hubungan timbal balik antara bahasa
Indonesia dan bahasa daerah saling melengkapi dalam perkembangannya.
2. Bahasa
Daerah sebagai bahasa pengantar pada tingkat permulaan sekolah dasar
Di daerah tertentu, bahasa daerah
boleh dipakai sebagai bahasa pengantar di dunia pendidikan tingkat sekolah
dasar sampai dengan tahun ketiga (kelas
tiga). Setelah itu harus menggunakan bahasa Indonesia, kecuali daerah-daerah
yang mayoritas masih menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa ibu.
3. Bahasa
Daerah sebagai sumber kebahasaan untuk memperkaya Bahasa Indonesia
Seringkali istilah yang ada di
dalam bahasa daerah belum muncul di bahasa Indonesia sehingga bahasa Indonesia
memasukkannya istilah tersebut indonesia sehingga bahasa indonesia
memasukkannya istilah tersebut , contohnya “ gethuk “ { makanan yang dibuat
dari ubi dan sejenisnya yang direbus, kemudian dicampur gula dan kelapa
(ditumbuk bersama) } karena di bahasa indonesia istilah tersebut belum ada ,
maka istilah “ gethuk “ juga di resmikan di bahasa indonesia sebagai istilah
dari “ makanan dibuat dari ubi dan sejenisnya yang direbus, kemudian dicampur
gula dan kelapa (ditumbuk bersama) “.
4.
Bahasa Daerah sebagai pelengkap bahasa Indonesia di dalam
penyelenggaraan pemerintah pada tingkat daerah
Dalam
tatanan pemerintah pada tingkat daerah, bahasa daerah menjadi penting dalam
komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat yang kebanyakan masih
menggunakan bahasa ibu sehingga dari pemerintah harus menguasai bahasa daerah
tersebut yang kemudian bisa di jadikan pelengkap di dalam penyelenggaraan
pemerintah pada tingkat daerah tersebut.
Begitupun
bahasa sunda yang dijadikan Mulok yang diterapkan di SDN Kubanglaban, memiliki
peran yang sangat penting bagi proses pembelajaran di sekolah itu sendiri.
Yaitu sebagai alat penghubung antarwarga
masyarakat mengingat ada dua bahasa
daerah yang digunakan di provinsi Banten,
yaitu bahasa sunda dan bahasa jawa. Meskipun di lingkungan Bojonegara menggunakan
bahasa jawa dalam kehidupan sehari-hari, namun SDN Kubanglaban menerapkan
pembelajaran bahasa sunda sebagai mulok di sekolah itu. Di karenakan mengacu
pada kurikulum yang digunakan di SDN Kubanglaban yaitu KTSP. Dimana dalam KTSP
3) Media
pembelajaran yang di terapkan di SDN Kubanglaban
Media pembelajaran adalah alat
bantu dalam proses belajar mengajar segala sesuatau yang dipergunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan belajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Seperti buku paket, video,
dan lain sebagainya.
Adapun media yang digunakan dalam
proses pembelajaran bahasa sunda di SDN Kubanglaban yaitu hanya berupa buku
paket. Dan hanya mengandalkan pengetahuan guru mengenai bahasa sunda itu
sendiri. Tentu itu merupakan sebuah kendala dalam proses pembelajaran bahasa
sunda di SDN Kubanglaban.
4) Respon
guru dan siswa SDN Kubanglaban mengenai proses pembelajaran bahasa daerah
Pembelajaran bahasa daerah yang
dipakai di SDN Kubanglaban sangat kontradiktif terhadap keadaan geografis
siswa. Karena kebanyakan di Kecamatan Bojonegara ini menggunakan bahasa jawa
sebagai bahasa sehari-harinya. Dan respon siswa terhadap pembelajaran bahasa
sunda sangat pasif, karena mereka pikir pembelajaran bahasa sunda tidak terlalu
penting bagi mereka. Maka dari itu sulit untuk guru maupun siswa dalam
menjalani proses pembelajaran bahasa sunda itu sendiri. Hal ini memotivasi guru untuk lebih giat
lagi dalam mempelajarai bahasa sunda dan lebih memahami bahasa sunda agar
bahasa sunda itu sendiri tersampaikan dengan baik kepada siswa. Sehingga proses
pembelajaran berhasil sesuai dengan kurikulum
yang di terapkan
5) Kendala
proses pembelajaran bahasa daerah di SDN Kubanglaban
Banyak kendala dalam proses
pembelajaran bahasa daerah (bahasa sunda) di SDN Kubanglaban, begitupun dengan bahasa daerah yang digunakan sebagai
muatan lokal di SDN Kubanglaban sangat tidak sesuai dengan konseptual anak
maupun masyarakat setempat. Sehingga banyak kendala dalam proses pembelajaran
bahasa daerah itu sendiri, diantaranya kurangnya
sumber daya manusia atau guru sebagai pengajar yang menguasai tentang wawasan
kebahasaan, dan media pembelajaran yang digunakan masih kurang memadai. SDN Kubanglaban hanya
mengandalkan buku paket sebagai media pembelajaran. Menurut penuturan salah
satu guru kelas di SDN Kubanglaban,
pembelajaran bahasa sunda di kelas hanya menerapkan latihan-latihan anak dalam
berdialog menggunakan bahasa sunda.
Namun dalam penerapannya dalam kehidupan sehari-hari anak pasif dalam penggunaan
bahasa sunda itu sendiri. Karena pembelajaran bahasa sunda sangat kontradiktif
dengan keadaan geografis anak. Sehingga anak menganggap bahasa sunda itu tidak
penting.
B.
Upaya
mengatasi permasalahan proses pembelajaran bahasa daerah di sekolah dasar
Dengan banyaknya permasalahan dalam
proses pembelajaran bahasa daerah
di sekolah dasar. Harus ada upaya untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan
itu. Baik upaya dari pihak sekolah, maupun dari pemerintah. Upaya dari pihak
sekolah yaitu agar lebih menekankan lagi pada guru kelas dalam proses
pembelajaran bahasa daerah untuk lebih menguasai lagi bahasa daerah yang akan
disampaikan dalam pembelajaran bahasa daerah. Agar proses pembelajaran berjalan
dengan baik sesuai kurikulum yang diterapkan.
Dan
upaya dari pemerintah diharapkan agar pemerintah bisa memberikan sarana dan
prasarana yang menunjang proses berlangsungnya pembelajaran bahasa daerah itu
sendiri, seperti pengadaan kamus dan media-media pembelajaran lainnya.
BAB
III
KESIMPULAN
Bahasa
daerah memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat, karena keberadaannya
sangat di hormati oleh negara sebagai salah satu kekayaan nasional. Dengan
begitu kita perlu menjunjung tinggi bahasa daerah yang ada di negara kita
sebagai rasa cinta kita kepada negara ini. Serta diharapkan adanya
peningkatan-peningkatan yang relevan dalam pembelajaran bahasa daerah disetiap
jenjang pendidikan, khususnya di sekolah Dasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar