Selasa, 29 Desember 2015

KURIKULUM IDEAL



Kurikulum adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan keluaran (out comes) yang diharapkan dari suatu pembelajaran (Grayson 1997). Perencanaan tersebut disusun secara terstruktur untuk suatu bidang studi, sehingga memberikan pedoman dan instruksi untuk mengembangkan strategi pembelajaran. Materi di dalam kurikulum harus diorganisasikan dengan baik agar sasaran (goals) dan tujuan (objectives) pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
                        Kurikulum juga dapat diartikan sebagai suatu gagasan pendidikan yang diekpresikan dalam praktik. Dalam bahasa latin, kurikulum berarti track atau jalur pacu. Saat ini definisi kurikulum semakin berkembang, sehingga yang dimaksud kurikulum tidak hanya gagasan pendidikan tetapi juga termasuk seluruh program pembelajaran yang terencana dari suatu institusi pendidikan. Ditinjau dari konsep dan pelaksanaannya, maka dikenal tiga macam kurikulum, yaitu kurikulum ideal, kurikulum aktual, dan kurikulum tersembunyi.
Adapun tiga konsep kurikulum antara lain :
1.      Kurikulum sebagai suatu substansi, yaitu  suatu kurikulum, dipandang orang   sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi murid-murid disekolah, atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai.  
2.      Kurikulum sebagai suatu sistem,  yaitu  Sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan,  bahkan sistem mayarakat. Suatu sistem kurikulum mencakup struktur personalia, dan prosedur kerja bagaiman cara menyusun suatu kurikulum, melaksanakan dan mengevaluasi serta menyempurnakannya. 
3.      Kurikulum sebagai suatu bidang studi, yaitu merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran. Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sitem kurikulum.
fungsi kurikulum dalam berbagai perspektif, antara lain sebagai berikut :
1. Fungsi kurikulum dalam mencapai tujuan pendidikan
Fungsi kurikulum merupakan alat ntuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu alat untuk membentuk manusia seutuhnya sesuai visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional, termasuk berbagai tingkatan tujuan pendidikan yang ada di bawahnya.
2. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah
Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah merupakan pedoman untuk mengatur dan membimbing kegiatan sehari-hari di sekolah, baik kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler maupun kokurikuler.
3. Fungsi kurikulum bagi setiap jenjang pendidikan
Fungsi kurikulum bagi setiap jenjang pendidikan adalah pertama, fungsi kesinambungan, yaitu sekolah pada tingkat yang lebih atas harus mengetahui dan memahami kurikulum sekolah yang dibawahnya, sehingga dapat dilakukan penyesuaian kurikulum, kedua, fungsi penyiapan tenaga, yaitu bilamana sekolah tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga-tenaga terampil, maka sekolah tersebut perlu mempelajari apa yang diperlukan oleh tenaga terampil, baik mengenai kemampuan akademik, kecakapan, atau keterampilan, kepribadian maupun hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sosial.
4. Fungsi kurikulum bagi guru
Dalam praktik, guru merupakan ujung tombak pengembangan kurikulum sekaligus sebagai pelaksana kurikulum di lapangan, guru juga sebagai faktor kunci dalam keberhasilan suatu kurikulum. Efektivitas suatu kurikulum tidak akan tercapai, jka guru tidak dapat memahami dan melaksanakan kurikulum dengan baik sebagai pedoman dalam proses pembelajaran artinya, guru tidak hanya berfungsi sebagai pengembang kurikulum, tetapi juga sebagai pelaksanna kurikulum.
5. Fungsi kurikulum bagi pengawas (Supervisor)
Bagi para pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dalam membimbing kegiatan guru di sekolah. Kurikulum dapat digunakan pengawas untuk menetapkan hal-hal apa saja yang memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha pengembangan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan.
6. Fungsi kurikulum bagi masyarakat
Bagi masyarakat, kurikulu dapat memberikan pencerahan dan perluasan wawasan pengetahuan dalam berbagai bidang kehidupan. Nekakyu jyrujykym, masyarakat dapat mengetahui apakah pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang dibutuhkannya relevan atau tidak dengan kurikulum suatu sekolah.
7. Fungsi kurikulum bagi pemakai lulusan
Instansi atau perusahaan ana pun yang mempergunakan tenaga kerja lulusan suatu lembaga pendidikan tentu menginginkan tenaga kerja yang bermutu tinggi dan mampu berkompetisi agar dapat meningkatkan produktivitasnya. Biasanya, para pemakai lulusan selalu melakukan seleksi yang ketat dalam penerimaan calon tenaga kerja. Seleksi dalam bentuk apa pun tidak akan membawa arti apa-apa jika instansi tersebut tidak mempelajari terlebih dahulu kurikulum yang telah ditempuh oleh para calon tenaga kerja tersebut. Para pemakai lulusan harus mengenal kurikulum yang telah ditempuh calon tenaga kerja. Studi kurikulum akan banyak membantu pemakai lulusan dalam menyeleksi calon tenaga kerja yang andal, energik, disiplin, bertanggung jawab, jujur, ulet, tepat, dn berkualitas.

                 Kurikulum ideal, yaitu kurikulum yang berisi sesuatu yang ideal, sesuatu yang dicita-citakan sebagaimana yang tertuang di dalam dokumen kurikulum. Jadi, Kurikulum ideal adalah kurikulum yang diharapkan dapat dilaksanakan dan berfungsi sebagai acuan atau program guru dalam proses belajar mengajar. Karena kurikulum ini menjadi pedoman bagi guru maka kurikulum ini juga disebut kurikulum formal atau kurikulum tertulis (written curriculum). Namun dalam prakteknya pelaksanaan kurikulum ideal mengalami beberapa hambatan dalam pelaksanaanya. Diantaranya adalah sarana dan prasarana, kemampuan guru serta kebijaksanaan sekolah/kepala sekolah. Karena hal tersebut maka guru hanya bisa melakukan kurikulum sesuai dengan keadaan yang ada. Inilah yang disebut kurikulum Aktual. Semakin jauh jarak antara kurikulum ideal dengan aktual maka dapat diperkirakan makin buruklah kualitas pendidikan di sekolah tersebut demikian juga sebaliknya.
                 Landasan Kurikulum Ideal Pendidikan merupakan suatu proses sosial, karena berfungsi memasyarakatkan anak didik melalui proses sosialisasi di dalam masyarakat tertentu. Sekolah, sebagai salah satu institusi pendidikan berperan juga sebagai institusi sosial, karena melalui lembaga tersebut anak dipersiapkan untuk mampu terjun dan aktif dalam kehidupan masyarakatnya kelak.
                        Anak-anak berasal dari masyarakat, dan mereka belajar tentang cara hidup dalam bermasyarakat. Oleh ,karena itu, sekolah harus bekerjsama dengan masyarakat, dan program sekolah harus disusun dan diarahkan oleh masyarakat yang menunjang sekolah tersebut. Program pendidikan disusun dan dipengaruhi oleh nilai, masalah, kebutuhan, dan tantangan masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu kurikulum yang ideal dan dan aktual harus disusun berlandaskan dasar sosiologis agar tercipta keseimbangan diantara keduanya dan terciptalah tujuan pendidikan yang sebenarnya. Dalam membangun konsep kurikulum ideal di Sekolah, ada beberapa prinsip yang perlu dipahami, diantaranya:
Prinsip khusus terdiri dari beberapa prinsip pengembangan kurikulum khusus yaitu :
a.       Prinsip yang berkaitan dengan dengan tujuan pendidikan adalah tujuan pendidikan  mencakup tiga tujuan yaitu tujuan jaka panjang, menengah, dan jangka pendek.
b.      Prinsip yang berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan adalah didalamnya harus dipertimbangkan hal-hal berikut : penjabaran tujuan pendidikan baik umum dan khusus, isi bahan pelajaran, urutannya harus sistematis.
c.       Prinsip berkaitan dengan pemilihan proses belajar mengajar adalah untuk menentukan kegiatan belajar mengajar tersebut hendaknya memperhatikan hal-hal berikut variasi mengajar, pencapaian tujuan keaktifan, urutan kegiatan, dan kecocokan metode mengajar.
d.      Prinsip yang berkenaan dengan pemilihan media dan alat pelajaran adalah ada beberapa pegangan yang digunakan untuk alat bantu yaitu cara pembuatan, orang dan pembiayaan serta waktu pembuatan, pengorganisasian alat dan bahan, penggunaan multimedia.
e.       Prinsip yang berkenaan dengan evaluasi adalah dalam pengembangan krikulum harus memperhatikan prinsip-prinsip evaluasi yaitu objektif, komperehensif, kooferatif, mendidik, akuntabilitas dan praktis.

Cara agar penerapan kurikulum di sekolah memenuhi prinsip-prinsip tersebut adalah:
1)      Adanya pemahaman tujuan kurikulum oleh seluruh pihak yang terkait dalam pelaksanaan proses pendidikan.
2)      Profesioanlisme para pendidik dengan tahu, paham, dan sadar bagaimana mengolah dan menjabarkan materi/isi pendidikan menjadi sistematis.
3)      Guru memiliki kompetensi social, pedagogic, professional, dan pribadi yang baik sehingga dapat menyesuaikan diri dengan kondisi peserta didik yang unik, serta dapat menentukan strategi pembelajaran yang relevan dengan keadaan.
4)      Menciptakan pemahaman, kesadaran, dan keterampilan yang tinggi akan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi di dalam proses pendidikan.
5)      Menciptakan lingkungan pendidikan yang sportif, jujur, objektif, dan bersaing.


2.7  Implementasi Kurikulum Ideal.   Implemnetasi kurikulum adalah penerapan atau pelaksanaan program kurikulum yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya, kemudian diuji coba dengan pelaksanaan dan pengelolaan, dengan senantiasa dilakukan penyesuaian terhadap situasi lapangan dan karakteristik peserta didik, baik perkembangan intelektual, emosional, serta fisiknya.
Adapun tahapan implementasi kurikulum mencakup tiga kegiatan pokok, yaitu:
a)      Pengembangan program, mencakup program tahunan, semester, bulanan, mingguan, dan harian. Selain itu ada juga program bimbingan dan konseling atau program remedial.
b)      Pelaksanaan pembelajaran, pada hakikatnya pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik tersebut.
c)      Evaluasi, proses yang dilaksanakan sepanjang proses pelaksanaan kurikulum semester serta penilaian akhir formatif dan sumatif mencakup penilaian keseluruhan secara utuh untuk keperluan evaluasi pelaksaaan kurikulum.
                  Dengan tahap-tahap tersebut akan tercapai tujuan-tujuan kegiatan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Hal itu secara otomatis akan meningkatkan pemanfaatan dan penerapan kurikulum yang ideal.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar