Kamis, 31 Desember 2015

MASALAH YANG MEMPENGARUHI PROSES PEMBELAJARAN SISwa





Masalah yang Memengaruhi Pembelajaran Siswa

              Faktor utama yang mempengaruhi anak-anak menggunakan salah satu strategi belajar adalah guru. Lester Smith (1976;52) bersikukuh: "Practically everything we do in school tends to make children answer-centred" (Hampir semua hal yang kita lakukan di sekolah cenderung membuat anak-anak menjadi answer-centred). Ada tiga alasan yang berhubungan dengan masalah ini.
               Pertama, jawaban yang benar selalu mendapat ganjaran. Sekolah merupakan semacam tempat pemujaan bagi jawaban yang benar, dan cara untuk maju adalah mempersembahkan sebanyak-banyaknya jawaban benar di meja pemujaan.
              Kedua, kebanyakan guru pun answer-centred. Apa yang dilakukan guru adalah akibat apa yang telah diajarkan kepadanya, atau hal itulah yang selalu dilakukannya.
              Ketiga, bahkan guru yang tidak answer-centred pun mungkin tidak melihat perbedaan antara yang answer-centred dan yang problem-centred, apalagi mengerti betapa pentingnya hal itu. Jadi, cara mengajar siswa dan terutama substansi yang diberikan kepada anak-anak, akan mendorong mereka menggunakan strategi yang bersifat answer-centred.
              Strategi belajar merupakan akibat dari karakter siswa. Mereka menggunakan berbagai strategi dalam belajar disebabkan adanya suatu perasaan tertentu yang ingin diatasi, adanya harapan-harapan yang ingin dimiliki, adanya tantangan di kelas dan tantangan lain yang dirasakan. Suatu hal yang menjadi perhatian utama siswa adalah adanya keinginan untuk mempertahankan diri sendiri. Rasa ketakutan akan sangat berpengaruh pada strategi belajarnya. Hampir dapat dipastikan, bahwa strategi belajar siswa akan konsisten pada kepentingan diri dan pertahanan diri, yang semuanya ditujukan untuk menghindarkan diri dari kesulitan, rasa malu, hukuman, celaan, atau kehilangan status. Berbagai pertanyaan akan muncul pada siswa manakala mereka harus menjawab suatu pertanyaan. Pertanyaan yang muncul antara lain "Apakah yang akan terjadi padaku bila menjawab salah? Tidakkah guru akan marah? Apakah teman-teman tidak akan mentertawakan saya?”
               Siswa seharusnya dibebaskan dari rasa ketakutan atau kekhawatiran sehingga mampu menggunakan kemampuan dan penalarannya seoptimal mungkin. Sebagai ilustrasi misalnya tentara akan mampu mengontrol ketakutan, hidup di tengah ketakutan, menaklukkan rasa takutnya, dan sangat dimungkinkan justru ketakutannya menimbulkan strategi perang yang baik. Namun, ada perbedaan yang sangat mendasar antara sekolah dan perang. Siswa dalam menyesuaikan diri dengan perasaan takut akan berakibat buruk dan menghancurkan kemampuan mereka. Sedangkan prajurit yang ketakutan dapat menjadi penyerang yang terbaik, namun pelajar yang ketakutan akan selalu menjadi siswa yan bodoh.
              Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar dibedakan menjadi tiga macam, yakni :
1. Faktor Internal Siswa
Meliputi dua aspek, yakni :
1) Aspek Fisiologis (yang bersifat jasmaniah). Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.
2) Aspek psikologis (yang bersifat rohaniah), meliputi:
a)Tingkat kecerdasan/intelegensi siswa.
              Menurut (Reber, 1988) bahwa intelegensi diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat
b) Sikap siswa.
              Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons (response tendency) dengan cara yang relative tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif.
c) Bakat siswa
Menurut (Chaplin, 1972; Reber, 1988) bahwa bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.
d) Minat siswa.
              Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber (1988), minat tidak termasuk istilah popular dalam psikologi karena ketergantungannya yang banyak pada faktor-faktor internal lainnya, seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan
e) Motivasi siswa.
              Merupakan keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu (pemasok daya). Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : Motivasi intrinsik: Hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang mendorongnya untuk belajar. Motivasi ekstrinsik: Hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk belajar.
2. Faktor Eksternal Siswa
Terdiri atas dua macam yaitu:
a.       Lingkungan Sosial.
              Para guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas yang dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa.
b. Lingkungan Nonsosial
              Gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa.
3. Faktor Pendekatan Belajar
              Merupakan cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses mempelajari materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.



BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
              Guru merupakan pendidik yang dijadikan sebagai teladan bagi siswanya. Tugas guru disekolah adalah sebagai pengajar dan pembimbing. Dalam hal ini guru merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar mengajar. Karaketeristik masing-masing siswa dalam belajar berbeda-beda. Karakteristik gaya belajar seseorang cukup berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajarnya.  Dengan mengenal masing-masing karakteristik murid dalam proses pembelajaran, dapat membantu guru untuk menentukan cara pembelajran yang sesuai. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi siswa dalam proses belajar, sehinga dapat memengaruhi pembelajaran. Salah satunya, faktor internal dan faktor eksternal.
3.2. Saran
              Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahsan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang berbaik hati memeberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan selanjutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar