Masalah yang Memengaruhi
Pembelajaran Siswa
Faktor utama yang
mempengaruhi anak-anak menggunakan salah satu strategi belajar adalah guru.
Lester Smith (1976;52) bersikukuh: "Practically everything we do in school
tends to make children answer-centred" (Hampir semua hal yang kita lakukan
di sekolah cenderung membuat anak-anak menjadi answer-centred). Ada tiga alasan
yang berhubungan dengan masalah ini.
Pertama,
jawaban yang benar selalu mendapat ganjaran. Sekolah merupakan semacam tempat
pemujaan bagi jawaban yang benar, dan cara untuk maju adalah mempersembahkan
sebanyak-banyaknya jawaban benar di meja pemujaan.
Kedua, kebanyakan guru pun answer-centred. Apa yang dilakukan guru
adalah akibat apa yang telah diajarkan kepadanya, atau hal itulah yang selalu
dilakukannya.
Ketiga, bahkan guru yang tidak answer-centred pun mungkin tidak
melihat perbedaan antara yang answer-centred dan yang problem-centred, apalagi
mengerti betapa pentingnya hal itu. Jadi, cara mengajar siswa dan terutama
substansi yang diberikan kepada anak-anak, akan mendorong mereka menggunakan
strategi yang bersifat answer-centred.
Strategi belajar
merupakan akibat dari karakter siswa. Mereka menggunakan berbagai strategi
dalam belajar disebabkan adanya suatu perasaan tertentu yang ingin diatasi,
adanya harapan-harapan yang ingin dimiliki, adanya tantangan di kelas dan
tantangan lain yang dirasakan. Suatu hal yang menjadi perhatian utama siswa
adalah adanya keinginan untuk mempertahankan diri sendiri. Rasa ketakutan akan
sangat berpengaruh pada strategi belajarnya. Hampir dapat dipastikan, bahwa
strategi belajar siswa akan konsisten pada kepentingan diri dan pertahanan
diri, yang semuanya ditujukan untuk menghindarkan diri dari kesulitan, rasa
malu, hukuman, celaan, atau kehilangan status. Berbagai pertanyaan akan muncul
pada siswa manakala mereka harus menjawab suatu pertanyaan. Pertanyaan yang
muncul antara lain "Apakah yang akan terjadi padaku bila
menjawab salah? Tidakkah guru akan marah? Apakah teman-teman tidak akan
mentertawakan saya?”
Siswa seharusnya dibebaskan dari rasa
ketakutan atau kekhawatiran sehingga mampu menggunakan kemampuan dan
penalarannya seoptimal mungkin. Sebagai ilustrasi misalnya tentara akan mampu
mengontrol ketakutan, hidup di tengah ketakutan, menaklukkan rasa takutnya, dan
sangat dimungkinkan justru ketakutannya menimbulkan strategi perang yang baik.
Namun, ada perbedaan yang sangat mendasar antara sekolah dan perang. Siswa
dalam menyesuaikan diri dengan perasaan takut akan berakibat buruk dan
menghancurkan kemampuan mereka. Sedangkan prajurit yang ketakutan dapat menjadi
penyerang yang terbaik, namun pelajar yang ketakutan akan selalu menjadi siswa
yan bodoh.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Belajar dibedakan menjadi tiga macam, yakni :
1. Faktor Internal Siswa
Meliputi dua aspek, yakni :
1) Aspek
Fisiologis (yang bersifat jasmaniah). Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan
otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya,
dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.
2) Aspek
psikologis (yang bersifat rohaniah), meliputi:
a)Tingkat
kecerdasan/intelegensi siswa.
Menurut
(Reber, 1988) bahwa intelegensi diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk
mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang
tepat
b) Sikap siswa.
Sikap
adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk
mereaksi atau merespons (response tendency) dengan cara yang relative tetap
terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun
negatif.
c) Bakat
siswa
Menurut (Chaplin, 1972; Reber, 1988) bahwa bakat
(aptitude) adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai
keberhasilan pada masa yang akan datang.
d) Minat
siswa.
Minat
(interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang
besar terhadap sesuatu. Menurut Reber (1988), minat tidak termasuk istilah
popular dalam psikologi karena ketergantungannya yang banyak pada faktor-faktor
internal lainnya, seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan
kebutuhan
e) Motivasi siswa.
Merupakan
keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk
berbuat sesuatu (pemasok daya). Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu : Motivasi intrinsik: Hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa
sendiri yang mendorongnya untuk belajar. Motivasi ekstrinsik: Hal dan keadaan
yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk belajar.
2. Faktor
Eksternal Siswa
Terdiri atas
dua macam yaitu:
a.
Lingkungan Sosial.
Para
guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas yang dapat mempengaruhi
semangat belajar seorang siswa.
b.
Lingkungan Nonsosial
Gedung
sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat
belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa.
3. Faktor
Pendekatan Belajar
Merupakan
cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan
efisiensi proses mempelajari materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti
seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk
memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Guru merupakan pendidik yang
dijadikan sebagai teladan bagi siswanya. Tugas guru disekolah adalah sebagai
pengajar dan pembimbing. Dalam hal ini guru merupakan faktor yang mempengaruhi
berhasil tidaknya proses belajar mengajar. Karaketeristik masing-masing siswa
dalam belajar berbeda-beda. Karakteristik gaya belajar seseorang cukup
berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajarnya. Dengan mengenal
masing-masing karakteristik murid dalam proses pembelajaran, dapat membantu
guru untuk menentukan cara pembelajran yang sesuai. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi siswa dalam proses belajar, sehinga dapat memengaruhi
pembelajaran. Salah satunya, faktor internal dan faktor eksternal.
3.2. Saran
Demikian yang dapat penulis
paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahsan dalam makalah ini, tentunya
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang berbaik hati memeberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan selanjutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar