Rabu, 02 Desember 2015

FUNGSI DAN RUANG LINGKUP SENI DAN SENI TARI




TUGAS 1 PENDIDIKAN SENI TARI

NAMA : SITI BADRIYAH
NIM    : 2227141824
KELAS: II C (PGSD)

PENGERTIAN, FUNGSI DAN RUANG LINGKUP SENI

A.    Pengertian Seni
1.      Pengertian Seni secara umum
Secara umum seni adalah sarana komunikasi perasaan dan pengalaman batin seseorang kepada kelompok masyarakatnya dalam rangka memenuhi kebutuhan pribadinya.
2.      Pengertian Seni Menurut Para Ahli
Di dalam buku Seni Budaya untuk SMA X (Harry Sulastianto, dkk hal.2) termuat pengertian seni menurut beberapa ahli:
1)      Plato (Yunani)
 Menyatakan bahwa seni adalah hasil tiruan alam.
2)      Bonedetto Croce (Italia)
Seni adalah ungkapan kesan-kesan. Maksudnya adalah seni merupakan sebuah ungkapan kesan-kesan manusia terhadap apa yang dirasakannya.
3)      Leo Tolstoy (Rusia)
Seni adalah aktivitas manusia yang menghasilkan sesuatu yang indah. Maksudnya bahwa seni adalah sebuah aktivitas manusia yang memiliki nilai dan fungsi tersendiri.
4)      S. Sudjojono
Seni adalah jiwa tampak. Maksudnya bahwa seni merupakan gambaran jiwa atau perasaan manusia.
5)      Ki Hajar Dewantara
Seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaannya yang hidup dan bersifat indah, hingga dapat menggerakan jiwa perasaan manusia. Maksudnya seni adalah segala aktivitas manusia yang timbul dari jiwanya tanpa adanya paksaan yang memiliki nilai dan fungsi yang dapat menggerakan jiwa seseorang yang melihat atau mendengarnya.
3.      Pengertian seni menurut pribadi
Menurut saya, seni adalah setiap kegiatan manusia yang menghasilkan kreatifitas yang memiliki nilai dan fungsi.
B.     Fungsi Seni
Fungsi seni ( Seni Budaya , Harry Sulastianto hal. 5 & 6) dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1)      Fungsi Individual
Fungsi individual dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a.       Seni sebagai alat pemenuhan kebutuhan fisik
Yaitu seni yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia sebagai pemakai seni. Pada saat seseorang memilih bentuk, warna, keindahan, dan keserasian pakaian yang akan dipakainya, secara langsung ia telah mempertimbangkan aspek seni yang meliputi warna, keserasian, bentuk, model, atau kenyamanannya.
b.      Seni sebagai alat pemenuhan kebutuhan emosional
Seni yang berfungsi untuk meluapkan perasaan gembira, marah, sedih, atau haru. Luapan emosi dalam seni disebut ekspresi. Misalnya pelukis akan berekspresi melalui lukisannya.

2)      Fungsi sosial
Fungsi seni secara sosial menyangkut aspek inspirasi, informasi rekreasi, pendidikan, keagamaan, dan keduniawian. Fungsi sosial seni dapat dikelompokkan menjadi 4 :
a.       Seni sebagai media penerangan
Seni merupakan salah satu alat atau cara yang tepat untuk membuat pihak lain mengerti. Penerangan yang disampaikan akan mudah dimengerti karena sifatnya menyenangkan.
b.      Seni sebagai medi pendidikan
Seni digunakan sebagai media dalam semua bentuk pendidikan, baik pendidikan formal, informal, maupun nonformal. Seni sebagai media pendidikan dapat dilakukan melalui pertunjukkan film, lagu, atau wayang.
c.       Seni sebagai media agama
Fungsi seni sebagai media agama dapat dilihat pada irama bacaan Al-Quran, nyanyian rohani, arsitektur mesjid, arsitektur gereja, arsitektur pura. Karya seni berupa relief patung pada dinding candi merupakan salah satu bukti betapa eratnya hubungan fungsi seni sebagai media agama.
d.      Seni sebagai media hiburan
Seorang seniman akan merasa terhibur ketika ia mampu membuat karya seni dan karya seninya dinyatakan berhasil. Begitu pula orang akan terhibur mendengarkan musik.

C.    Ruang Lingkup
Ruang lingkup pendidikan seni diantarnya:
1.      Aspek Pengetahuan
Pengetahuan mengenai seni didapat dari sumber-sumber yang ada. Seperti dari buku-buku seni maupun dari ahli seni itu sendiri.
2.      Aspek Apresiasi
Kegiatan apresiasi dapat dilakukan di dalam atau di luar kelas. apresiasi di dalam kelas dapat dilakukan dengan apresiasi karya seni rupa, nyanyian, atau tarian teman sekelasnya, pajangan kelas, pemutaran slide, film, kaset, TV, video, dan sebagainya. Sementara apresiasi di luar kelas dapat dilakukan dengan mengunjungi pameran, museum, monumen, candi atau tempat-tempat bersejarah, atau pertunjukan-pertunjukan seni lainnya. Kegiatan apresiasi seni ini dalam kurikulum dituangkan dalam pokok bahasan pergelaran.
3.      Aspek Pengalaman Kreatif
Praktek berkarya seni rupa, praktek menyanyi dan bermain instrumen, praktek menari adalah persoalan pengalaman kreatif. Oleh karena itu pengalaman kreatif berkaitan dengan penuangan gagasan, pemanfaatan dan penguasaan media, dan penguasaan teknik.






PENGERTIAN, DASAR-DASAR, UNSUR-UNSUR, KONSEP, SIFAT , KARAKTERISTIK, FUNGSI DAN RUANG LINGKUP SENI TARI

A.    Pengertian Tari
1)      Secara Umum
Pengertian tari dalam buku pengantar Apresiasi Seni (prof. R.M. Soedarsono, Ph. D) adalah sebuah karya seni yang merupakan bentuk pernyataan imajinasi yang dituangkan melalui lambang gerak.
2)      Menurut Para Ahli
Pengertian seni menurut beberapa ahli yang termuat dalam buku Pengantar Apresiasi Seni (Prof. R. M. Soedarsono, Ph. D) diantaranya:
a.       Kamaldevi Chattopadhay (India)
Tari adalah desakan perasaan manusia di dalam dirinya yang mendorongnya untuk mencari ungkapan yang berupa gerak-gerak yang ritmis. Maksudnya bahwa tari merupakan ungkapan perasaan manusia yang diungkapkann melalui gerak-gerak sesuai irama yang beraturan.
b.      Corrie Hartong (Belanda)
Tari adalah gerak-gerak yang diberi bentuk dan ritmis dari badan di dalam ruang. Maksudnya tari adalah gerak-gerak badan yang terbentuk dan berirama yang disesuaikan dengan pola gerak.
c.       Pangeran Suryadiningrat
Tari adalah gerak dari seluruh anggota tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud tertentu. Maksudnya tari merupakan gerak anggota tubuh manusia yang diungkapkan melalui gerak berirama yang memiliki nilai dan makna.
d.      Soedarsono
Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak ritmis yang indah. Maksudnya bahwa tari adalah ungkapan jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak berirama yang memiliki nilai dan makna.
e.       S. D Humardani
Tari adalah ungkapan bentuk gerak-gerak ekspresif yang indah dan romantis. Maksudnya adalah bahwa tari merupakan ungkapan bentuk gerak-gerak yang berasal dari emosi seseorang yang memiliki nilai dan makna serta bersifat mengasyikan.

3)      Pengertian Seni Secara Pribadi
Menurut saya, tari adalah sebuah ungkapan perasaan manusia yang diaplikasikan melalui gerakan bermakna.
B.     Dasar-dasar Tari
1)      Gerak Kepala
Merupakan bagian dari keseluruhan gerak kepala. Seperti menoleh ke kanan dan menoleh ke kiri.
2)      Gerak Tangan
Merupakan bagian dari keseluruhan gerak dasar tari yang memiliki teknik tertentu dalam melakukannya. Seperti gerak tangan bolak-balik atau disebut juga ngepek.
3)      Gerak Badan
Merupakan bagian dari keseluruhan gerak dasar tari yang memiliki teknik tertentu dalam melakukannya. Banyak gerakan badan yang dilakukan dalam gerak tari, seperti sikap badan.
4)      Gerak Kaki
Merupakan keseluruhan gerak dasar tari yang memiliki teknik tertentu dalam melakukannya. Seperti gerakan jinjit, jengkeng.
C.     Unsur-unsur Tari
Unsur –unsur tari yang termuat dalam buku Seni Budaya untuk SMA X (Harry Sulastianto, dkk) diantaranya:
1.      Gerak
Gerak pada dasarnya adalah proses perpindahan atau peralihan dari satu pose menuju pose yang lainnya. Dalam pengertian ini berarti gerak juga merupakan sebuah pergeseran dari satu tempat menuju tempat yang lainnya.
2.      Irama
Irama memiliki fungsi sebagai pendukung gerakan, pengatur gerak, penguat ungkapan gerak.
3.      Ruang
Ruang merupakan hal penting dalam tari. Lahirnya gerak adalah karena adanya ruang. Penggunaan ruang di dalam tari tentu harus sesuai dengan kebutuhan gerak. Ada berbagai jenis ruang, diantaranya luas, sempit dan sedang.
4.      Tenaga
Lahirnya gerak dalam tari tentu harus di dukung oleh penggunaan tenaga yang cukup luas sesuai dengan kebutuhan.
5.      Waktu
Waktu berfungsi untuk pengaturan dinamika tarian. Tarian yang halus tentu merupakan gerak dalam waktu yang relatif lama.


D.    Konsep Tari
Konsep dasar pendidikan seni pada dasarnya  dapat dibagi dalam dua kategori yaitu seni dalam pendidikan dan pendidikan melalui seni. Konsep pertama seni dalam pendidikan, pada awalnya dikemukakan oleh golongan esensial yang menganggap bahwa secara hakiki materi seni sangat penting diberikan kepada anak (syafii, 2006). Dengan demikian menurut konsep ini, keahlian seni seperti melukis, menyanyi, menari dan sebagainya perlu diajarkan kepada anak dalam rangka pengembangan dan pelestariannya. Artinya lembaga pendidikan dan penddik berperan untuk mewariskan, mengembangkan , dan melestarikan berbagai jenis kesenian kepada anak didiknya.
Konsep yang kedua adalah konsep pendidikan melalui seni. Konsep ini dipopulerkan oleh Herbert Read dalam bukunya Education Though Art. Dalam konsep ini, seni dipandang sebagai sarana atau alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan bukan untuk tujuan seni itu sendiri. Konsep pendidikan melalui seni inilah yang kemudian dianggap paling sesuai untuk diajarkan atau diselenggarakan di sekolah umum, khususnya pada tingkat dasar dan prasekolah. Pembelajaran seni menggunakan pendekatan ini lebih menekankan pada “proses” dari pada “hasil”. Seni digunakan dalam pembelajaran disekolah untuk mendorong perkembangan peserta didiknya secara optimal, menciptakan keseimbangan rasional dan emosional.
E.     Sifat-sifat Tari
Menurut Harry Sulastianto (Seni Budaya untuk SMA X hal.3) sifat dasar tari ada lima, yaitu:
a)      Seni bersifat kreatif
Sifat kreatif dalam seni tercermin pada penciptaan hal-hal baru yang tidak dikenal sebelumnya. Dorongan kreatif dengan menciptakan karya baru yang menghadirkan realitas baru merupakan tujuan para seniman.
b)      Seni bercorak individualitis
Seni dihasilkan oleh seniman dan karyanya bersifat individualistis. Misalnya, lukisan S. Sudjojono atau Hendra Gunawan yang mampu menunjukkan ciri pribadinya.
c)      Seni bersifat ekspresif
         Emosi yang berasal dari pengalaman hidup seorang seniman terpancar pada karyanya. Getaran yang dirasakan apresiator saat menikmati sebuah karya seni merupakan ungkapan emosi.
d)     Seni bersifat abadi
Seni yang dibuat bersifat abadi meskipun penciptanya sudah meninggal.
e)      Seni bersifat semesta (Universal)
Seni hadir dalam berbagai bentuk dalam masyarakat apapun sepanjang zaman.

F.     Karakteristik Seni Tari
1)      Menirukan, dalam upaya pengembangan kreativitas tari, anak senang menirukan sesuatu yang dilihat. Anak dapat menirukan gerakan-gerakan yang dilihat baik dari televisi ataupun gerakan-gerakan yang secara langsung dilakukan oleh orang lain, berdasarkan tema maupun gerakan-gerakan binatang yang diamati.
2)      Manipulasi, dalam kegiatan ini anak-anak secara spontan menampilkan berbagai gerak-gerak dari obyek yang diamatinya. Namun dalam pengamatan dari obyek tersebut anak akan menampilkan sebuah gerakan yang hanya disukainya.
3)      keseksamaan (precision). Ini meliputi kemampuan anak didik dalam penampilan yang telah sampai pada tingkat perbaikan yang lebih tinggi dan memproduksi suatu kegiatan tertentu.
4)      artikulasi, yang utama disini anak didik telah dapat mengkoordinasikan serentetan action dengan menetapkan urutan/sikuen tepat diantara pada action yang berbeda-beda.
5)      naturalisasi, tingkat terakhir dari kemampuan psikomotorik adalah apabila anak telah dapat melakukan secara alami satu action atau sejumlah action yang urut. Keterampilan penampilan ini telah sampai pada kemampuan yang paling tinggi dan action tersebut ditampilkan dengan pengeluaran energi yang minimum (sunaryo,1984).


6)      Fungsi Seni Tari
Fungsi Seni Tari sebagai suatu kegiatan, seni tari memiliki beberapa fungsi, yaitu seni tari sebagai sarana upacara, seni tari sebagai hiburan, seni tari sebagai media pergaulan, seni tari sebagai penyaluran terapi, seni tari sebagai media pendidikan, seni tari sebagai pertunjukkan, dan seni tari sebagai media katarsis. (Wardhana, 1990 : 21-36).
1)      Seni Tari sebagai sarana upacara
Tari dapat digunakan sebagai sarana upacara. Jenis tari ini banyak macamnya, seperti tari untuk upacara keagamaan dan upacara penting dalam kehidupan manusia.
2)      Seni Tari sebagai hiburan
Tari sebagai hiburan harus bervariasi sehingga tidak menjemukan dan menjenuhkan. Oleh karena itu, jenis ini menggunakan tema-tema yang sederhana, tidak muluk-muluk, diiringi lagu yang enak dan mengasyikkan. Kostum dan tata panggungnya dipersiapkan dengan cara yang menarik.  
3)      Seni Tari sebagai media terapi
Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang cacat fisik atau cacat mental. Penyalurannya dapat dilakukan secara langsung bagi penderita cacat tubuh atau bagi penderita tuna wicara dan tuna rungu, dan secara tidak langsung bagi penderita cacat mental. Bagi masyarakat timur, jenis tarian ini pantangan kerena perasaan iba atau tak sampai hati.
4)      Seni Tari sebagai media pendidikan
Kegiatan tari dapat dijadikan media pendidikan, seperti mendidik anak untuk bersikap dewasa dan menghindari tingkah laku yang menyimpang. Nilai-nilai keindahan dan keluhuran pada seni tari dapat mengasah perasaan seseorang.
5)      Seni Tari sebagai media pergaulan
Seni tari adalah kolektif, artinya penggarapan tari melibatkan beberapa orang. Oleh karena itu, kegiatan tari dapat berfungsi sebagai sarana pergaulan. Kegiatan tari, seperti latihan tari yang rutin atau pementasan tari bersama, adalah sarana pergaulan yang baik.
6)      Seni Tari sebagai media pertunjukan
Tari bukan hanya sarana upacara atau hiburan, tari juga bisa berfungsi sebagai pertunjukkan yang sengaja digarap untuk dipertontonkan. Tari ini biasanya dipersiapkan dengan baik, mulai dari latihan hingga pementasan, diteliti dengan penuh perhitungan. Tari yang dipentaskan, lebih menitikberatkan pada segi artistiknya, penggarapan koreografi yang mantap, mengandung ide-ide, interprestasi, konsepsional serta memiliki tema dan tujuan.
7)      Seni Tari sebagai media katarsis
Katarsis berarti pembersihan jiwa. Seni tari sebagai media katarsis lebih mudah dilaksanakan oleh orang yang telah mencapai taraf atas, dalam penghayatan seni.

7)      Ruang Lingkup Seni Tari
Ruang lingkup tari mencakup:
a)      Keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan bunyi
Keterampilan gerak yang berdasarkan olah tubuh tanpa menghiraukan unsur musik.
b)      Apresiasi terhadap gerak tari
Apresiasi gerak tari dapat disalurkan melalui pergelaran seni tari.



Sumber:
SENI BUDAYA Untuk SMA X (Harry Sulastianto, dkk), Bandung: Grafindo Media Pratama, cet.2
APRESIASI SENI (Prof. R. M Soedarsono, Ph. D), Balai Pustaka cet. 1 1992
http://www.scribd.com/doc/61423186/16-Pendidikan-Seni#scribd







Tidak ada komentar:

Posting Komentar