Rabu, 02 Desember 2015

CIRI-CIRI DAN RUANG LINGKUP PENDIDIKAN



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan kita. Pendidikan juga merupakan wahana penting untuk membangun bangsa. Pada gilirannya, manusia hasil pendidikan itu menjadi sumber daya pembangunan. Karena itu, pendidik dalam melaksanakan tugasnya diharapkan tidak membuat kesalahan-kesalahan mendidik. Sebab kesalahan mendidik bisa berakibat fatal karena sasaran pendidikan adalah manusia.
Kesalahan-kesalahan itu bisa dihindari apabila kita bisa memahami metode-metode dalam pendidikan dimulai dari ciri-ciri pendidikan,ruang lingkup pendidikan dan arah pendidikan.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud pendidikan sebagai ilmu?
2.       Apa saja ciri-ciri pendidikan?
3.      Bagaimana ruang lingkup pendidikan?
4.      Bagaimana arah pendidikan?

1.3  Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pengantar pendidikan dan sebagai salah satu media pembelajaran.








BAB II
PEMBAHASAN

2.1   Pengertian Pendidikan Sebagai Ilmu
     Pengertian pendidikan sebagai ilmu menurut para pakar adalah sebagai berikut :
a)      S. Brojonegoro, ilmu pendidikan yaitu teori pendidikan, perenungan tentang pendidikan, dalam arti luas ilmu pendidikan yaitu ilmu yang mempelajari soal-soal yang timbul dalam praktik pendidikan.
b)      Carter V. Good, suatu bangunan yang sistematis mengenai aspek-aspek kuantitatif, objektif dan proses belajar, menggunakan instrumen secara seksama dalam mengajukan hipotesis-hipotesis pendidikan untuk diuji dan pengalaman seringkali dalam eksperimental.
c)      Imam Barnadi, ilmu yang mempelajari tentang masalah-masalah umum pendidikan secara menyeluruh dan abstrak.
d)     Driarkara, pemikiran ilmiah yang bersifat kritis, metodis, dan sistematis tentang realitas yang disebut pendidikan.

2.2  Ciri - Ciri Pendidikan
     Segala sesuatu dapat diidentifikasi melalui tanda atau karakteristik yang melekat di dalam dirinya. Begitu juga dengan pendidikan, dia dapat diidentifikasi melalui empat unsur atau komponen sesuai dengan tafsiran atau rumusan makna pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli,yaitu:
a.    Tujuan. Pendidikan mesti mengandung tujuan yang ingin dicapai,yaitu berkembangnya kemampuan-kemampuan atau potensi individu atau peserta didik,sehingga bermanfaat bagi kepentingan hidupnya baik sebagai seorang individu maupun sebagai warga Negara atau warga masyarakat. Potensi yang mesti dikembangkan adalah fisik, intelektual, social dan moral spiritual.
b.    Usaha. Tujuan pendidikan tidak akan tercapai seandai tidak ada upaya atau usaha untuk mewujudkannya. Usaha disini adalah suatu perbuatan yang disengaja dan terencana. Banyak hal yang mesti dipersiapkan dan direncanakan dengan matang terlaksananya proses pendidikan ini, seperti; materi (maddah) ajar atau kurikulum, sarana prasarana, strategi kegiatan serta tekhnik penilaian.
c.    Tempat. Kegiatan pendidikan bisa diselenggarakan dilingkungan keluarga, dan masyarakat melalui pendidikan formal, nonformal dan informal.
d.   Orang yang bertanggung jawab. Keberlangsungan pendidikan sangat ditentukan oleh pendidik atau orang yang bertanggungjawab untuk mewujudkan tujuan yang telah dirumuskan.

2.3  Ruang Lingkup Pendidikan
Dalam buku M.Taufik M.Pd  pengantar pendidikan” , menurut Zahari Idrus (Taufik) membagi pendidikan dari segi coraknya kepada 4 macam :
a)    Ilmu pendidikan teoritis tertuju pada penyusunan persoalan dan pengetahuan sekitar pendidikan secara ilmiah, bergerak dar praktek ke penyusun teori.
b)   Ilmu pendidikan praktis  tertuju pada cara-cara bertindak bergerak dalam situasi pendidikan tertuju pada pelaksanaan realisasi cita-cita (ideal) yang telah tersusun dalam ilmu pendidikan teoritis.
c)    Ilmu pendidikan sistematis memberikan pemikiran secara tersusun dan lengkap tentang masalah pendidikan. Membahas secara umum, abstrak dan objektif semua masalah pokok dalam pendidikan.
d)   Ilmu pendidikan historis memverikan uraian teoritis tentang sistem pendidikan sepanjang zaman dengan mengingat latar belakang kebudayaan dan filsafat yang berpengaruh pada zaman tertentu.
Sementara dilihat dari segi teori pendidikan, Redja Mudyhardja (M.Taufik) membagi menjadi pendidikan kepada 2 macam, yaitu sebagai berikut.

a.         Teori Umum Pendidikan
1)   Teori Pendidikan Preskriptif
Teori ini adalah seperangkat konsep-konsep tentang keseluruhan aspek-aspek pendidikan, yang penyajian konsep-konsepnya bertujuan menerangkan bagaimana sebaiknya atau seharusnya peristiwa-peristiwa pendidikan diselenggarakan. Teori pendidikan dalam kelompok ini adalah filsafat pendidikan.
2)   Teori umum pendidikan deskriptif
Teori ini adalah seperangkat konsep-konsep tentang keseluruhan aspek-aspek pendidikan, yang penyajian konsep-konsepnya bertujuan menerangkan bagaimana peristiwa-peristiwa pendidikan telah dan sedang terjadi dalam masyarakat. Teori pendidikan yang termasuk dalam kelompok ini yaitu:
a)   Pendidikan luar negeri atau pendidikan internasional
b)   Pendidikan perbandingan atau pendidikan komperatif, dan
c)   Pendidikan historis atau sejarah pendidikan

b.   Teori Khusus Pendidikan
1.  Teori Khusus Pendidikan Preskriptif
Teori ini adalah seperangkat konsep-konsep tentang sesuatu aspek-aspek pendidikan, yang penyajiannya konsep-konsep bertujuan menjelaskan bagaimana seharusnya sesuatu kegiatan pendidikan dilakukan.
   Teori pendidikan yang termasuk dalam kategori ini adalah teknologi pendidikan, yang antara lain mencakup studi tentang:
a.    Manajemen pendidikan (perencanaan pendidikan, kepemimpinan pendidikan, organiasi pendidikan, dan supervisi pendidikan).
b.    Penyusunan-penyusunan dan pengembangan kurikulum pendidikan
c.    Mode-mode pendidikan
d.   Evaluasi pendidikan, dan
e.    Riset pendidikan.
2.      Teori Khusus Pendidikan Deskriptif
   Teori ini adalah seperangkat konsep-konsep tentang sesuatu aspek pendidikan, yang penyajian konsep-konsep nya bertujuan bagaimana peristiwa-peristiwa pendidikan telah, sedang dan diperkirakan terjadi dalam masyarakat teori pendidikan yang termasuk dalam kelompok ini adalah ilmu-ilmu pendidikan, yang antara lain yaitu :
a.       Pedagogik
b.      Orthopedagogik
c.       Psikologi pendidikan
d.      Sosiologi pendidikan
e.       Ilmu pendidikan demografis
f.       Andragogik
g.      Antropologi pendidikan dan etnografi pendidikan
h.      Ekonomi pendidikan
i.        Politika pendidikan, dan
j.        Ilmu administrasi pendidikan


2.4  Arah Pendidikan 
1.    Dari pendidikan dasar sampai universitas
a.         Suatu  masyarakat yang tepat untuk semua negara, meskipun dalam berbagai bentuk dan dengan tipe – tipe isi pendidikan yang berbeda – beda penguatan pendidikan dasar :kerna itu penekanan pada pendidikan dasar dalam program – program dasarnya ”membaca, menulis, berhitung tetapi juga pada kemempuan untuk mengekspresikan dirinya dalam suatu bahasa yang memberi dirinya kemampuan berdialog dan memahami.
b.        Kebutuhan, yang akan tetap menjadi kebutuhan yang lebih besar pada maa yang akan datang, untuk mempunyai kemampuan untuk menerima ilmu pengetahuan dan dunia ilmu pengetahuan, yang membuka pintu menuju kepada abad 21 dan pengelolaan – pengelolaan ilmiah dan teknologisnya.
c.         Penyesuaian pendidikan dasar pada hubugsn ysng spesifik, sebagian besar negara – negara yang terabut seperti pula bagian yang terabut dari penduduk, memulai dengan fakta kehidupan sehari –hari, yang memberi kesempatan – kesempatan untuk pemahaman gejala – gejala alam dan bentuk – bentuk sosialisasi dalam masyarakat yang berbeda – beda.
d.        Kebutuhan – kebutuhan yang mendesak  Tenang pelaksanaan pemberantasan buta huruf dan pendidikan untuk orang dewasa haruslah menjadi perhatian.
e.         Dalam segala hal, penekanan harus di letakkan, pada hubungan antara murid dengan guru, karena itu sebagian besar teknologi – teknologi maju haruslah mendukung pada huungan – hubungan (transmisi dialog dan konfrontasi) antar guru dengan murid.
f.         Pendidikan menengah harus di kaji ulang dalam hubungan belajar seumur hidup. Prinsip kuncinya adalah menyusun suatu saluran –saluran yang beraneka ragam bagi individu untuk bersekolah, tanpa pernah menutup bagi kemungkinan untuk kembali lagi masuk kedalam sistem pendidikan sekolah .
g.        Pembahasan tentang seleksi dan bimbingan hendaknya lebih di jernihkan apabila prinsip ini akan di ergunakan secara penuh. Setiap orang akan merasa bahwa apapun pilihan yang di ambil atau mata – mata pelajaran yang di ikutin dalam masa remaja, tidak ada pintu –pintu yang akan pernah di tutup di masa yang akan datang, termasuk pintu sekolah sendiri. Kesamaan – kesamaan kesempatanlah yang akan terbuka bagi semua tanpa kecuali.
h.        Universitas hendaknya menjadi pusat bagi tingkat ysng lebih tinggi dari sistem pendidikan, bahkan apabila ada lembaga non universitas yang merupakan pendidikan tinggi, seperti pada kasus di banyak negara.
i.          Universitas hendaknya mempunyai empat fungsi pokok, yaitu:
1)   Mempersiapkan mahasiswa untuk riset dan mengajar
2)   Menyediakan program-program pelatihan khusus tingkat tinggi yang disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan ekonomi dan kehidupan sosial.
3)   Terbuka bagi semuanya,untuk memenuhi banyak aspek dari pendidikan seumur hidup dalam arti yang paling luas
4)   Kerja sama Internasional
j.          Universitas hendaknya juga mampu berbicara tentang masalah-masalah etis dan sosial yang mempunyai kebebasan dan tangugungjawab penuh dan dan mempraktekan suatu jenis otoritas intelektual yang masyarakat perlukan untuk membantunya,untuk dapat mengungkap kebenaran,memahami dan berbuat.
k.        Keragaman persekolahan menengah dan kemungkinan-kemungkinan yang di berikan universitas hendaknya menyediakan suatu jawaban yang tepat terhadap tantangan-tantangan dari pendidikan masa dengan cara menghalau keinginan yang kuat untuk hanya ada satu-satunya saluran pendidikan. Dipadukan dengan penggunaan yang lebih luas dari praktek-praktek  periode-periode alternatif dari pendidikan dengan periode-periode kerja,pendekatan-pendekatan ini dapat memberikan alat-alat yang efektif untuk mengatasi waktu senggang sekolah. Perluasan belajar seumur hidup akan mensyaratkan perimbangan adanya prosedur-prosedur  baru untuk sertifikasi yang memperhitungkan kompetensi-kompetensi yang diperoleh.

2.      Guru-guru dalam Upaya Mencari Cakrawala-Cakrawala Baru
a)      Karena situasi psikologis dan material guru sangat berbeda-beda antara negara yang satu dengan negara yang lainnya.,suatu upgrading tentang status mereka adalah esensial,apabila belajar seumur hidup hendak menjad fungsi sentral yang dirancang untuk kemajuan masyarakat kita dan saling penguatan serta saling pengertian diantara kita. Posisi mereka sebagai tuan atau puan dalam kelas hendaknya di sadari oleh masyarakat,dan mereka di berikan wewenang yang diperlukan dan sumber-sumber yang sesuai.
b)      Konsep belajar eumur hidup mengarahkan pada suatu masyarakat yang belajar,suatu masyarakat yang memperleh banyak dan beranekaragam kesempatan belajar,baik di sekolah maupun di dalam kehidupan ekonomi,sosial dan budaya,dengan demikian kebutuhan untuk lebih berkolaborasi dan bekerja sama dengan keluarga,industri dan perusahaan,perkumpulan –perkumpulan sukarela,kegiatan orang-orang dalam kehidupan kultural,dan lain sebagainya.
c)      Guru-guru adalah berkenaan pula dengan persyaratkan yang mewajibkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Kehidupan profesional mereka hendaknya tersusun sedemikian rupa sehinggamengakomodasi kesempatan,atau bahkan kewajban,bagi mereka untuk lebih ahli dalam seni mereka dan memberikan manfaat dari tahap-tahap pengalaman dari berbagai kehidupan ekonomi,sosial dan budaya. Kemungkinan-kemungkinan semacam itu biasanya di sediakan untuk berbagai studi pada waktu libur atau luang. Bentuk tersebut yang diselesaikan secara crmat hendaknya diperluas bagi semua guru.


















BAB III
PENUTUP

1.1    Kesimpulan
     Pendidikan adalah proses yang terencana yang dihadapkan pada lingkungan terpilih dan terkontrol untuk menjadi manusia yang bermoral.
     Pendidikan sebagai ilmu artinya ilmu yang mempelajari tentang teori-teori pendidikan dan soal-soal praktik pendidikan.
     Karakteristik atau ciri-ciri pendidikan yaitu memiliki usaha untuk mampu mengembangkan potensi pendidik ataupun peserta didik, kegiatan pendidikan dapat dilakukan dimana pun, serta adanya pendidik sebagai orang yang bertanggung jawab atas keberlangsungan pendidikan untuk mewujudkan tujuan yang dirumuskan.
     Ruang lingkup pendidikan memiliki sifat-sifat tertentu dan teori umum dan teori khusus.
     Pendidikan diarahkan untuk menjadikan manusia menjadi insan yang berkualitas atau diistilahkan dengan manusia yang utuh dengan mengembangkan bentuk kepribadian manusia.

3.2  Saran
     Sebagai warga negara Indonesia, kita seharusnya ikut serta dalam memajukan pendidikan Indonesia. Untuk memajukan pendidikan, kita tentu harus mengerti dan memahami keseluruhan tentang pendidikan agar dalam pengaplikasian praktik pendidikan kita dapat membangun pendidikan karakter pada peserta didik serta kita dapat menjadi seorang pendidik yang baik.







DAFTAR PUSTAKA


Mudyahardjo Redja., Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers, 2013
Pidarta, Made, Prof. Dr., Landasan Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta, 2007
Taufik, M, M.Pd., Pengantar Pendidikan. Bandung : Mujahid Press, 2013







Tidak ada komentar:

Posting Komentar