ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SEBAGAI
PROGRAM PENDIDIKAN
A. Hakikat IPS sebagai Program Pendidikan
Hakikatnya,
perkembangan hidup seseorang mulai dari saat ia lahir sampai dewasa tidak
terlepas dari masyarakat. Oleh karena itu pengetahuan sosial dapat
dikatakan tidak asing bagi tiap orang.
Dalam diri tiap
orang tidak terkecuali, dengan kadar yang berbeda baik kuantitatif maupun
kualitatif, telah terbina pengetahuan
sosial.
Kehidupan
manusia di masyarakat dan bermasyarakat, tidak hanya meliputi aspek-aspek lain
yang berhubungan satu sama lain. Kehidupan manusia di masyarakat beraspek
majemuk atau multi aspek.
Dalam kehidupan
di masyarakat dan bermasyarakat, kebutuhan materi pokok yang meliputi pangan,
sandang dan papan, selain memancarkan aspek ekonomi dari kehidupan
tersebut. Juga terkait dengan aspek kejiwaan atau aspek psikologi.
Kebutuhan hidup
manusia sebagai anggota masyarakat , tidak hanya terbatas pada kebutuhan
ekonomi, melainkan juga meliputi kebutuhan penambahan pengetahuan dan ilmu.
Tanpa menambah pengetahuan dan ilmu kehidupan kita di masyarakat akan
tersisihkan dalam arti terdesak oleh orang lain yang lebih tinggi
pengetahuan dan ilmunya.
Oleh karena
itu, pengetahuan dan ilmu ini mengembangkan teknologi yang membantu kita
meningkatkan kesejahteraan . keterkaitan antara pengetahuan, ilmu dan teknologi
dalam kehidupan masyarakat dewasa ,melahirkan ungkapan IPTEK sebagai singkatan
dari ilmu pengetahuan dan teknologi.
Aspek kehidupan
merupakan ungkapan kemampuan manusia memanfaatkan akal pikirannya dalam
memenuhi tuntutan hidup bermasyarakat dan merupakan aspek budaya yang menjadi
salah satu ciri kemampuan umat manusia yang berbeda dengan makhluk hidup non
manusia.
Budaya
sesungguhnya berasal dari kata buddhayah (bahasa sansekerta) yang berarti
“akal”. Aspek budaya merupakan aspek kehidupan manusia dalam memanfaatkan dan
mengembangkan kemampuan akal bagi kepentingan hidup manusia sendiri.
Pengembangan
aspek budaya tidak dapat dilepaskan dari aspek ekonomi. Oleh karena itu, aspek
budaya ini sangat erat hubunganya dengan aspek ekonomi dan juga berkaitan
dengan aspek psikologi.
Dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. Urutan waktu dengan peristiwa sangat bermakna
dalam menelaah perkembangan serta kemajuan. Urutan waktu dengan peristiwa
merupakan aspek sejarah dalam
kehidupan manusia, memiliki arti yang berharga bagi kita manusia sendiri.
Kehidupan
manusia tidak hanya terkait dengan aspek waktu atau aspek sejarah, melainkan
terkait juga dengan aspek tempat atau aspek ruang. Peristiwa kehidupan manusia
tidak hanya dicirikan oleh waktunya, melainkan terkait dengan ruang dan tempat
kejadiannya.
Kehidupan
sosial manusia di masyarakat beraspek majemuk yang meliputi aspek-aspek
hubungan sosial, ekonomi, psikologi, budaya, sejarah, geografi dan politik.
Segala hal yang
berhubungan dengan aspek hubungan sosial yang meliputi proses, faktor,
perkembangan, permasalahan dan lain sebainya,dipelajari serta di kaji dalam
ilmu yang di sebut sosiologi.
Aspek ekonomi
yang meliputi perkembangan, faktor dan permasalahannya dipelajari serta di kaji
dalam bidang ilmu yang disebut ilmu
ekonomi.
Aspek psikologi
dengan segala permasalannya, di pelajari dan dikaji dalam bidang ilmu yang di
namai psikologi sosial.
Aspek budaya
dengan segala permasalahan dan perkembangannya,dipelajari dan dikaji dalam
bidang ilmu yang disebut antropologi.
Aspek geografi
yang memberikan karakter ruang terhadap kehidupan manusia dimasyarakat dan
bermasyarakat, dipelajari serta dikaji lebih lanjut dalam bidang ilmu yang
disebut geografi.
Aspek politik
yang menjadi landasan keutuhan dan kesejahteraan masyarakat,dipelajari serta
dikaji secara lebih mendalam pada bidang ini yang disebut ilmu politik.
Norma, nilai,
bahasa, seni dan sebagainya yang menjadi komponen dalam kehidupan manusia,
termasuk dalam bidang keilmuan yang disebut Humaniora
(Humanity).
Secara garis
besar, norma sosial di pelajari dan di kaji juga dalam sosiologi.
Sedang nilai
budaya, seni dan bahasa sebagai aspek dari aspek budaya yang dikaji dalam
antropologi .
IPS adalah mata pelajaran atau mata kuliah yang mempelajari
kehidupan sosial yang kajiannya mengintegrasikan bidang ilmu-ilmu sosial dan
humaniora .
Pendidikan IPS
bertujuan membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang
memiliki pengetahuan , ketrampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi
dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan negara .
Pendidikan IPS
berfungsi mengembangkan ketrampilan, terutama ketrampilan sosial, dan
ketrampilan intelektual .
Hal lain dari
fungsi IPS sebagai pendidikan yaitu mengembangkan perhatian dan kepedulian
sosial anak didik terhadap kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat .
IPS sebagai
pendidikan tidak hanya membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial,
melainkan lebih jauh daripada itu berupaya membina dan mengembangkan mereka
menjadi SDM Indonesia yang berketrampilan sosial dan intelektual sebagai
warga negara yang memiliki perhatian serta kepedulian sosial yang bertanggung
jawab merealisasikan tujuan nasional .
Kehidupan di
masyarakat dan bermasyarakat yang terus berkembang menjadi landasan bagi
pengembangan IPS sebagai bidang pendidikan sesuai dengan tuntutan perubahan serta kemajuan
kehidupan tersebut .
B. Ruang Lingkup dan Proses Pembelajaran IPS
Ruang lingkup
IPS sebagai pengetahuan adalah kehidupan manusia dalam masyarakat atau manusia
sebagai anggota masyarakat atau manusia dalam konteks sosial.
Ruang lingkup
IPS ditinjau dari aspek-aspeknya meliputi:
1.
Hubungan sosial
2.
Hubungan Ekonomi
3.
Hubungan Psikologi
4.
Hubungan Budaya
5.
Hubungan Sejarah
6.
Hubungan Geografi
7.
Aspek politik
Ruang lingkup
IPS ditinjau dari ruang lingkup kelompoknya meliputi:
1.
Keluarga
2.
Rukun tetangga
3.
Rukun Kampung
4.
Warga desa
5.
Organisasi masyarakat
6.
Bangsa
Ruang lingkup
IPS ditinjau dari ruangnya meliputi:
1.
Tingkat lokal
2.
Tingkat regional
3.
Tingkat global
Proses
interaksi sosial meliputi:
1.
Interaksi dalam bidang kebudayaan
2.
Interaksi dalam bidang politik
3.
Interaksi dalam bidang ekonomi
IPS sebagai
program pendidikan, tidak hanya menyajikan pengetahuan sosial melainkan harus
pula membina peserta didik menjadi warga masyarakat dan warga negara yang
menjadi tanggung jawab atas kesejahteraan bersama dalam arti yang
seluas-luasnya.
IPS sebagai
bidang pengetahuan dapat dikatakan sebagai bidang yang “Bebas Nilai”.
IPS sebagai
bidang pendidikan mempunyai pokok bahasan materi yang bersifat pengetahuan dan
nilai-nilai yang wajib melekat pada diri peserta didik sebagai warga masyarakat
dan warga negara dan wajib mengembangkan nilai tersebut.
Satuan-satuan
manusia sebagai kelompok di masyarakat antara lain:
1.
Keluarga
Satuan kelompok
yang paling mendasar yang terdiri dari keluarga inti (Nuclear family/Segitiga
abadi).
Keluarga
sebagai wadah terjadinya kehidupan dan aspek sosial di kategorikan sebagai
kelompok.
Keluarga jika
ditinjau dari fungsinya di kategorikan sebagai bentuk “Pemerintahan” dan
“Negara”→ Keluarga sebagai suatu kelompok inti di masyarakat, merupakan lembaga
yang berfungsi majemuk(Multifungsi).
Keluarga
sebagai lembaga pendidikan berfungsi
meletakkan dasar-dasar pendidikan kepada anak-anaknya.
Keluarga sebagai
lembaga kebudayaan berfungsi
mengembangkan dan mempertahankan nilai-nilai budaya.
Keluarga
sebagai lembaga Ekonomi yang
berfungsi memenuhi kesejahteraan material seluruh anggotanya.
Keluarga
sebagai lembaga Peradilan berfungsi
memelihara serta menjamin keadilan kepada anggotanya.
Keluarga
sebagai lembaga politik yang
berfungsi memelihara serta mempertahankan kesejahteraan, ketentraman, keamanan,
hak dan kewajiban anggotanya.
Pengembangan
aspek budaya dalam masyarakat meliputi pengembangan nilai-nilai budaya,
pengetahuan, ilmu, teknologi, seni, dsb.
Pengembangan
aspek kejiwaan/aspek psikologis, mulai dari pengembangan, dan pembinaan
individu menjadi seorang pribadi sampai pada pengembangan karakter bangsa.
Nilai-nilai
yang wajib dikembangkan oleh IPS sebagai program pendidikan antara lain:
1.
Nilai Edukatif
a.
Aspek kognitif → Meningkatkan pengetahuan sosial, nalar sosial, dan kemampuan
mencari alternatif-alternatif pemecahan masalah sosial.
b.
Aspek Afektif → Meningkatkan perasaan, kesadaran, penghayatan, sikap,
kepedulian, dan tanggung jawab sosial.
c.
Aspek psikomotor → Meningkatkan keterampilan fisik dalam memanipulasi alat dan
media pengajaran IPS, mengembangkan keterampilan sosial.
2.
Nilai Praktis → Pokok bahasan IPS diterapkan secara praktis dalam kehidupan
sehari-hari.
3.
Nilai Teoritis → Membina dan mengembangkan kemampuan menyelidiki dan meneliti
dengan mengajukan berbagai pernyataan (Sense
of inguiry).
4.
Nilai Filsafat → Mengembangkan kesadaran, penghayatan, dan peranan peserta
didik selaku anggota masyarakat atau sebagai makhluk sosial.
5.
Nilai ketuhanan → Mengembangkan akal pikiran untuk memenuhi segala kebutuhannya
dari sumberdaya yang telah disediakan dan meningkatkan iman takwa kepada tuhan
YME.
Dasar
mental-psikologis yang dapat dikembangkan antara lain:
1.
Minat (Sense of interest)
2.
Rasa ingin tahu (Sense of curiosity)
3.
Ingin melihat kenyataan (Sense of reality)
4.
Ingin menemukan sendiri hal-hal yang ada dalam kehidupan (Sense of discovery)
5.
Dorongan ingin menyelidiki yang menjadi perhatian (Sense of inquiry)
Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam mengembangkan proses pembelajaran IPS antara lain:
1.
Dasar mental-psikologis yang melekat pada diri peserta didik.
2.
Hakikat pengetahuan IPS yang telah dimiliki tiap orang.
3.
Ruang lingkup IPS.
4.
Nilai-nilai yang melekat pada pendidikan IPS.
Pembinaan dan
pengembangan minat peserta didik, penguasaan materi IPS yang memadai, dan
“penciptaan” suasana interaksi edukatis yang serasi pada proses pembelajaran
IPS, merupakan salah satu modal yang strategis mencapai tujuan intruksionalnya.
Objek formal
dalam pembelajaran IPS mulai dari lingkungan keluarga, para tetangga, kampung,
desa, kabupaten, profinsi, dst.
Objek material
meliputi aspek-aspek hubungan sosial, ekonomi, psikologi, budaya, sejarah,
geografi, dan politik.
Dalam proses
pembelajaran IPS, ragam pendekatan dan metode yang diterapkan disesuaikan
dengan kondisi lingkup masyarakat serta aspek kehidupan sosial yang menjadi pokok bahasan. Keragaman
pendekatan dan metode yang diterapkan pada proses pembelajaran IPS, dapat
mempertahankan suasana yang tetap hangat dan menarik, sehingga para peserta
didik tidak di hinggapi kejenuhan dan kebosanan.
Pendidikan IPS
yang dilandasi oleh nilai-nilai, khususnya nilai filsafat dan ketuhanan, pada
proses pembelajarannya dapat memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan P4.
C. Hakikat sumber, Media, dan Evaluasi
Pembelajaran IPS
Ruang Lingkup IPS adalah kehidupan
sosial manusia di masyarakat.
o Manusia →
sumber utama IPS
o Semua aspek
kehidupan sosial bersumber dari masyarakat.
Materi IPS yang dapat di pelajari dan
menjadi bahan pembelajaran antara lain:
o Kehidupan nyata
di masyarakat.
o Bahan bacaan →
Buku, novel, surat kabar, majalah dan makalah.
o Berita di
Radio/TV, Cerita dan kisah-kisah para tokoh, dokumen dan lain sebagainya.
Sejarah adalah salah satu kajian dari
IPS.
o Aspek sejarah
adalah peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat yang telah lalu yang tidak kita
alami sendiri.
o Sumber →
Benda-benda peninggalan masa lampau seperti peralatan, barang-barang berharga
dan seni, prasasti, candi dan bangunan lainnya yang di sebut Dokumen.
o Museum → Tempat
menyimpan dan menjaga dokumen-dokumen.
Hal-hal yang tidak perlu di amati dan
di pelajari dalam pembelajaran IPS sesuai dengan keadaan sebenarnya di lapangan
memerlukan alat atau perantara sebagai media yang dikenal sebagai Media Pendidikan dan Pembelajaran IPS.
o Bentuk media
penyampainnya
1. Media cetak → Gambar, potret, peta, buku, majalah dll.
Manfaat menggunakan Media Cetak :
Menarik minat
dan perhatian peserta didik
mengurangi
informasi lisan yang kadang menjemukan
dan meningkatkan keterampilan alat indera tidak
sebatas pada pendengaran melainkan memfungsikan juga peningkatan serta organ
lainnya.
2.Media Elektronik(Pemberitaan) → Radio, surat kabar dan
Televisi.
o TV dan Film →
Media suara dan juga rupa (Audio-Visual)
o Overhead
projector dan slide → Media yang terutama menyajikan rupa.
o Media informasi
yang di gunakan semua orang terutama kalangan Media Pers → Internet.
Pengertian Evaluasi
a.
penilaian program, proses dan hasil pendidikan.
b.
pengecekan terhadap proses yang berlangsung sehingga dapat diketahui apakah
peserta didik paham dan dapat mengikuti atau tidak.
c.
Kulminasi atau penilaian keberhasilan dari seluruh rangkaian proses kegiatan
pembelajaran.
d.
Evaluasi sebagai penilaian secara umum sifatnya kualitatif, sedang dalam arti
mengetahui keberhasilan secara kuantitatif sebagai suatu pengukuran(menerapkan
besaran tertentu dalam bentuk angka).
Untuk mengetahui keberhasilan atau
hasil dari proses belajar di perlukan Evaluasi.
Fungsi Evaluasi
a.
Bagi guru→ Mengungkapkan kelemahan proses kegiatan mengajar yang meliputi bobot
materi yang disajikan, metode yang diterapkan, dan strategi yang digunakan.
b.
Bagi peserta didik → Mengungkapkan penguasaan materi pembelajaran oleh mereka,
dan juga untuk mengungkapkan penguasaan materi pembelajaran oleh mereka, dan
juga untuk mengungkapkan kemajuan mereka secara individu maupun kelompok.
Tujuan utama evaluasi diarahkan pada
tugas kerja guru dan kepentingan peserta didik.
o Bagi tugas guru
IPS, untuk mendapatkan umpan balik hasil evaluasi yang berharga bagi perbaikan
tugas kerja itu selaan IPS selanjutnya.
o Bagi peserta
didik, untuk mendorong mereka belajar IPS sebaik-baiknya agar mencapai makna
sebesar-besarnya dari apa yang mereka pelajari.
Asas-asas Evaluasi Pembelajaran IPS
Asas Komprehensif atau asas keseluruhan, menentukan bahwa
syarat evaluasi itu harus meliputi keseluruhan pribadi setiap peserta didik
meliputi penguasaan materi(pengetahuan), Kecakapan (Kecerdasan), Keterampilan,
kesadaran, dan sikap mentalnya.
Asas Kontinuitas atau asas
kesinambungan, mempersyaratkan bahwa evaluasi itu wajib dilakukan secara
berkesinambungan mulai dari sebelum (pra) proses mengajar membelajarkan IPS itu
di laksanakan, proses berjalan dan setelah (pasca) prose mengajar sampai
berakhir.
Asas Objektif, mensyaratkan bahwa
evaluasi itu menilai dan mengukur apa adanya.
Bentuk evaluasi→ tes dan nontes
Tes → Tes
objektif, tes esai (uraian), dan tes lisan .
Nontes → tugas
dan penampilan .
Evaluasi pembelajaran IPS yang baik
dilandasi oleh asas-asas yang menjadi persyaratannya . Oleh karena itu , untuk
memperoleh alat evaluasi yang memenuhi syarat wajib dilakukan perancangan dan
perencanaan dengan kisi-kisinya .
Evaluasi pembelajaran IPS yang memenuhi
syarat menurut ketentuan-ketentuannya akan menghasilkan masukan bagi
kepentingan guru dan peserta didik dalam meningkatkan keberhasilan tujuan
intruksional IPS .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar