Jumat, 01 Januari 2016

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SEBAGAI PROGRAM PENDIDIKAN




ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SEBAGAI PROGRAM PENDIDIKAN

A.   Hakikat IPS sebagai Program Pendidikan

         Hakikatnya, perkembangan hidup seseorang mulai dari saat ia lahir sampai dewasa tidak terlepas dari masyarakat. Oleh karena itu pengetahuan sosial dapat dikatakan tidak asing bagi tiap orang.
         Dalam diri tiap orang tidak terkecuali, dengan kadar yang berbeda baik kuantitatif maupun kualitatif, telah terbina  pengetahuan sosial.
         Kehidupan manusia di masyarakat dan bermasyarakat, tidak hanya meliputi aspek-aspek lain yang berhubungan satu sama lain. Kehidupan manusia di masyarakat beraspek majemuk atau multi aspek.
         Dalam kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat, kebutuhan materi pokok yang meliputi pangan, sandang dan papan, selain memancarkan aspek ekonomi dari kehidupan tersebut. Juga terkait dengan aspek kejiwaan atau aspek psikologi.
         Kebutuhan hidup manusia sebagai anggota masyarakat , tidak hanya terbatas pada kebutuhan ekonomi, melainkan juga meliputi kebutuhan penambahan pengetahuan dan ilmu. Tanpa menambah pengetahuan dan ilmu kehidupan kita di masyarakat akan tersisihkan dalam arti terdesak oleh orang lain yang lebih tinggi pengetahuan dan ilmunya.
         Oleh karena itu, pengetahuan dan ilmu ini mengembangkan teknologi yang membantu kita meningkatkan kesejahteraan . keterkaitan antara pengetahuan, ilmu dan teknologi dalam kehidupan masyarakat dewasa ,melahirkan ungkapan IPTEK sebagai singkatan dari ilmu pengetahuan dan teknologi.
         Aspek kehidupan merupakan ungkapan kemampuan manusia memanfaatkan akal pikirannya dalam memenuhi tuntutan hidup bermasyarakat dan merupakan aspek budaya yang menjadi salah satu ciri kemampuan umat manusia yang berbeda dengan makhluk hidup non manusia.
         Budaya sesungguhnya berasal dari kata buddhayah (bahasa sansekerta) yang berarti “akal”. Aspek budaya merupakan aspek kehidupan manusia dalam memanfaatkan dan mengembangkan kemampuan akal bagi kepentingan hidup manusia sendiri.
         Pengembangan aspek budaya tidak dapat dilepaskan dari aspek ekonomi. Oleh karena itu, aspek budaya ini sangat erat hubunganya dengan aspek ekonomi dan juga berkaitan dengan aspek psikologi.
         Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Urutan waktu dengan peristiwa sangat bermakna dalam menelaah perkembangan serta kemajuan. Urutan waktu dengan peristiwa merupakan aspek sejarah dalam kehidupan manusia, memiliki arti yang berharga bagi kita manusia sendiri.
         Kehidupan manusia tidak hanya terkait dengan aspek waktu atau aspek sejarah, melainkan terkait juga dengan aspek tempat atau aspek ruang. Peristiwa kehidupan manusia tidak hanya dicirikan oleh waktunya, melainkan terkait dengan ruang dan tempat kejadiannya.
         Kehidupan sosial manusia di masyarakat beraspek majemuk yang meliputi aspek-aspek hubungan sosial, ekonomi, psikologi, budaya, sejarah, geografi dan politik.
         Segala hal yang berhubungan dengan aspek hubungan sosial yang meliputi proses, faktor, perkembangan, permasalahan dan lain sebainya,dipelajari serta di kaji dalam ilmu yang di sebut sosiologi.
         Aspek ekonomi yang meliputi perkembangan, faktor dan permasalahannya dipelajari serta di kaji dalam bidang ilmu yang disebut ilmu ekonomi.
         Aspek psikologi dengan segala permasalannya, di pelajari dan dikaji dalam bidang ilmu yang di namai psikologi sosial.
         Aspek budaya dengan segala permasalahan dan perkembangannya,dipelajari dan dikaji dalam bidang ilmu yang disebut antropologi.
         Aspek geografi yang memberikan karakter ruang terhadap kehidupan manusia dimasyarakat dan bermasyarakat, dipelajari serta dikaji lebih lanjut dalam bidang ilmu yang disebut geografi.
         Aspek politik yang menjadi landasan keutuhan dan kesejahteraan masyarakat,dipelajari serta dikaji secara lebih mendalam pada bidang ini yang disebut ilmu politik.
         Norma, nilai, bahasa, seni dan sebagainya yang menjadi komponen dalam kehidupan manusia, termasuk dalam bidang keilmuan yang disebut Humaniora (Humanity).
         Secara garis besar, norma sosial di pelajari dan di kaji juga dalam sosiologi.
         Sedang nilai budaya, seni dan bahasa sebagai aspek dari aspek budaya yang dikaji dalam antropologi .
         IPS adalah mata pelajaran atau mata kuliah yang mempelajari kehidupan sosial yang kajiannya mengintegrasikan bidang ilmu-ilmu sosial dan humaniora .
         Pendidikan IPS bertujuan membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan , ketrampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan negara .
         Pendidikan IPS berfungsi mengembangkan ketrampilan, terutama ketrampilan sosial, dan ketrampilan intelektual .
         Hal lain dari fungsi IPS sebagai pendidikan yaitu mengembangkan perhatian dan kepedulian sosial anak didik terhadap kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat .
         IPS sebagai pendidikan tidak hanya membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial, melainkan lebih jauh daripada itu berupaya membina dan mengembangkan mereka menjadi SDM Indonesia yang berketrampilan sosial dan intelektual sebagai warga negara yang memiliki perhatian serta kepedulian sosial yang bertanggung jawab merealisasikan tujuan nasional .
         Kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat yang terus berkembang menjadi landasan bagi pengembangan IPS sebagai bidang pendidikan sesuai  dengan tuntutan perubahan serta kemajuan kehidupan tersebut .


B.   Ruang Lingkup dan Proses Pembelajaran IPS

  Ruang lingkup IPS sebagai pengetahuan adalah kehidupan manusia dalam masyarakat atau manusia sebagai anggota masyarakat atau manusia dalam konteks sosial.
  Ruang lingkup IPS ditinjau dari aspek-aspeknya meliputi:
1.      Hubungan sosial
2.      Hubungan Ekonomi
3.      Hubungan Psikologi
4.      Hubungan Budaya
5.      Hubungan Sejarah
6.      Hubungan Geografi
7.      Aspek politik
  Ruang lingkup IPS ditinjau dari ruang lingkup kelompoknya meliputi:
1.      Keluarga
2.      Rukun tetangga
3.      Rukun Kampung
4.      Warga desa
5.      Organisasi masyarakat
6.      Bangsa
  Ruang lingkup IPS ditinjau dari ruangnya meliputi:
1.      Tingkat lokal
2.      Tingkat regional
3.      Tingkat global
  Proses interaksi sosial meliputi:
1.      Interaksi dalam bidang kebudayaan
2.      Interaksi dalam bidang politik
3.      Interaksi dalam bidang ekonomi
  IPS sebagai program pendidikan, tidak hanya menyajikan pengetahuan sosial melainkan harus pula membina peserta didik menjadi warga masyarakat dan warga negara yang menjadi tanggung jawab atas kesejahteraan bersama dalam arti yang seluas-luasnya.
  IPS sebagai bidang pengetahuan dapat dikatakan sebagai bidang yang “Bebas Nilai”.
  IPS sebagai bidang pendidikan mempunyai pokok bahasan materi yang bersifat pengetahuan dan nilai-nilai yang wajib melekat pada diri peserta didik sebagai warga masyarakat dan warga negara dan wajib mengembangkan nilai tersebut.
  Satuan-satuan manusia sebagai kelompok di masyarakat antara lain:
1.      Keluarga
Satuan kelompok yang paling mendasar yang terdiri dari keluarga inti (Nuclear family/Segitiga abadi).
Keluarga sebagai wadah terjadinya kehidupan dan aspek sosial di kategorikan sebagai kelompok.
*      Keluarga jika ditinjau dari fungsinya di kategorikan sebagai bentuk “Pemerintahan” dan “Negara”→ Keluarga sebagai suatu kelompok inti di masyarakat, merupakan lembaga yang berfungsi majemuk(Multifungsi).
  Keluarga sebagai lembaga pendidikan berfungsi meletakkan dasar-dasar pendidikan kepada anak-anaknya.
  Keluarga sebagai lembaga kebudayaan berfungsi mengembangkan dan mempertahankan nilai-nilai budaya.
  Keluarga sebagai lembaga Ekonomi yang berfungsi memenuhi kesejahteraan material seluruh anggotanya.
  Keluarga sebagai lembaga Peradilan berfungsi memelihara serta menjamin keadilan kepada anggotanya.
  Keluarga sebagai lembaga politik yang berfungsi memelihara serta mempertahankan kesejahteraan, ketentraman, keamanan, hak dan kewajiban anggotanya.
  Pengembangan aspek budaya dalam masyarakat meliputi pengembangan nilai-nilai budaya, pengetahuan, ilmu, teknologi, seni, dsb.
  Pengembangan aspek kejiwaan/aspek psikologis, mulai dari pengembangan, dan pembinaan individu menjadi seorang pribadi sampai pada pengembangan karakter bangsa.
  Nilai-nilai yang wajib dikembangkan oleh IPS sebagai program pendidikan antara lain:
1.      Nilai Edukatif
a.       Aspek kognitif → Meningkatkan pengetahuan sosial, nalar sosial, dan kemampuan mencari alternatif-alternatif pemecahan masalah sosial.
b.      Aspek Afektif → Meningkatkan perasaan, kesadaran, penghayatan, sikap, kepedulian, dan tanggung jawab sosial.
c.       Aspek psikomotor → Meningkatkan keterampilan fisik dalam memanipulasi alat dan media pengajaran IPS, mengembangkan keterampilan sosial.
2.      Nilai Praktis → Pokok bahasan IPS diterapkan secara praktis dalam kehidupan sehari-hari.
3.      Nilai Teoritis → Membina dan mengembangkan kemampuan menyelidiki dan meneliti dengan mengajukan berbagai pernyataan (Sense of inguiry).
4.      Nilai Filsafat → Mengembangkan kesadaran, penghayatan, dan peranan peserta didik selaku anggota masyarakat atau sebagai makhluk sosial.
5.      Nilai ketuhanan → Mengembangkan akal pikiran untuk memenuhi segala kebutuhannya dari sumberdaya yang telah disediakan dan meningkatkan iman takwa kepada tuhan YME.
  Dasar mental-psikologis yang dapat dikembangkan antara lain:
1.      Minat (Sense of interest)
2.      Rasa ingin tahu (Sense of curiosity)
3.      Ingin melihat kenyataan (Sense of reality)
4.      Ingin menemukan sendiri hal-hal yang ada dalam kehidupan (Sense of discovery)
5.      Dorongan ingin menyelidiki yang menjadi perhatian (Sense of inquiry)
  Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan proses pembelajaran IPS antara lain:
1.      Dasar mental-psikologis yang melekat pada diri peserta didik.
2.      Hakikat pengetahuan IPS yang telah dimiliki tiap orang.
3.      Ruang lingkup IPS.
4.      Nilai-nilai yang melekat pada pendidikan IPS.
  Pembinaan dan pengembangan minat peserta didik, penguasaan materi IPS yang memadai, dan “penciptaan” suasana interaksi edukatis yang serasi pada proses pembelajaran IPS, merupakan salah satu modal yang strategis mencapai tujuan intruksionalnya.
  Objek formal dalam pembelajaran IPS mulai dari lingkungan keluarga, para tetangga, kampung, desa, kabupaten, profinsi, dst.
  Objek material meliputi aspek-aspek hubungan sosial, ekonomi, psikologi, budaya, sejarah, geografi, dan politik.
  Dalam proses pembelajaran IPS, ragam pendekatan dan metode yang diterapkan disesuaikan dengan kondisi lingkup masyarakat serta aspek kehidupan sosial  yang menjadi pokok bahasan. Keragaman pendekatan dan metode yang diterapkan pada proses pembelajaran IPS, dapat mempertahankan suasana yang tetap hangat dan menarik, sehingga para peserta didik tidak di hinggapi kejenuhan dan kebosanan.
  Pendidikan IPS yang dilandasi oleh nilai-nilai, khususnya nilai filsafat dan ketuhanan, pada proses pembelajarannya dapat memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan P4.



C.   Hakikat sumber, Media, dan Evaluasi Pembelajaran IPS

  Ruang Lingkup IPS adalah kehidupan sosial manusia di masyarakat.
o   Manusia → sumber utama IPS
o   Semua aspek kehidupan sosial bersumber dari masyarakat.
  Materi IPS yang dapat di pelajari dan menjadi bahan pembelajaran antara lain:
o   Kehidupan nyata di masyarakat.
o   Bahan bacaan → Buku, novel, surat kabar, majalah dan makalah.
o   Berita di Radio/TV, Cerita dan kisah-kisah para tokoh, dokumen dan lain sebagainya.
  Sejarah adalah salah satu kajian dari IPS.
o   Aspek sejarah adalah peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat yang telah lalu yang tidak kita alami sendiri.
o   Sumber → Benda-benda peninggalan masa lampau seperti peralatan, barang-barang berharga dan seni, prasasti, candi dan bangunan lainnya yang di sebut Dokumen.
o   Museum → Tempat menyimpan dan menjaga dokumen-dokumen.
  Hal-hal yang tidak perlu di amati dan di pelajari dalam pembelajaran IPS sesuai dengan keadaan sebenarnya di lapangan memerlukan alat atau perantara sebagai media yang dikenal sebagai Media Pendidikan dan Pembelajaran IPS.
o   Bentuk media penyampainnya
1. Media cetak → Gambar, potret, peta, buku, majalah dll. Manfaat menggunakan Media Cetak :
         Menarik minat dan perhatian peserta didik
         mengurangi informasi lisan yang kadang menjemukan
          dan meningkatkan keterampilan alat indera tidak sebatas pada pendengaran melainkan memfungsikan juga peningkatan serta organ lainnya.
2.Media Elektronik(Pemberitaan) → Radio, surat kabar dan Televisi.
o   TV dan Film → Media suara dan juga rupa (Audio-Visual)
o   Overhead projector dan slide → Media yang terutama menyajikan rupa.
o   Media informasi yang di gunakan semua orang terutama kalangan Media Pers → Internet.
  Pengertian Evaluasi
a.       penilaian program, proses dan hasil pendidikan.
b.      pengecekan terhadap proses yang berlangsung sehingga dapat diketahui apakah peserta didik paham dan dapat mengikuti atau tidak.
c.       Kulminasi atau penilaian keberhasilan dari seluruh rangkaian proses kegiatan pembelajaran.
d.      Evaluasi sebagai penilaian secara umum sifatnya kualitatif, sedang dalam arti mengetahui keberhasilan secara kuantitatif sebagai suatu pengukuran(menerapkan besaran tertentu dalam bentuk angka).
  Untuk mengetahui keberhasilan atau hasil dari proses belajar di perlukan Evaluasi.
  Fungsi Evaluasi
a.       Bagi guru→ Mengungkapkan kelemahan proses kegiatan mengajar yang meliputi bobot materi yang disajikan, metode yang diterapkan, dan strategi yang digunakan.
b.      Bagi peserta didik → Mengungkapkan penguasaan materi pembelajaran oleh mereka, dan juga untuk mengungkapkan penguasaan materi pembelajaran oleh mereka, dan juga untuk mengungkapkan kemajuan mereka secara individu maupun kelompok.
  Tujuan utama evaluasi diarahkan pada tugas kerja guru dan kepentingan peserta didik.
o   Bagi tugas guru IPS, untuk mendapatkan umpan balik hasil evaluasi yang berharga bagi perbaikan tugas kerja itu selaan IPS selanjutnya.
o   Bagi peserta didik, untuk mendorong mereka belajar IPS sebaik-baiknya agar mencapai makna sebesar-besarnya dari apa yang mereka pelajari.
  Asas-asas Evaluasi Pembelajaran IPS
Asas Komprehensif atau asas keseluruhan, menentukan bahwa syarat evaluasi itu harus meliputi keseluruhan pribadi setiap peserta didik meliputi penguasaan materi(pengetahuan), Kecakapan (Kecerdasan), Keterampilan, kesadaran, dan sikap mentalnya.
    Asas Kontinuitas atau asas kesinambungan, mempersyaratkan bahwa evaluasi itu wajib dilakukan secara berkesinambungan mulai dari sebelum (pra) proses mengajar membelajarkan IPS itu di laksanakan, proses berjalan dan setelah (pasca) prose mengajar sampai berakhir.
    Asas Objektif, mensyaratkan bahwa evaluasi itu menilai dan mengukur apa adanya.
  Bentuk evaluasi→ tes dan nontes
         Tes → Tes objektif, tes esai (uraian), dan tes lisan .
         Nontes → tugas dan penampilan .
  Evaluasi pembelajaran IPS yang baik dilandasi oleh asas-asas yang menjadi persyaratannya . Oleh karena itu , untuk memperoleh alat evaluasi yang memenuhi syarat wajib dilakukan perancangan dan perencanaan dengan kisi-kisinya .
  Evaluasi pembelajaran IPS yang memenuhi syarat menurut ketentuan-ketentuannya akan menghasilkan masukan bagi kepentingan guru dan peserta didik dalam meningkatkan keberhasilan tujuan intruksional IPS .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar