KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan karya
tulis ilmiah ini.
Karya
ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Bahasa Indonesia dan sebagai
salah satu media belajar. Karya ilmiah ini berisi tentang pengaruh tayangan
televisi terhadap perilaku anak. Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan karya
ilmiah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dan
semoga dengan selesainya karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
teman-teman. Aamiin
Serang,
11 Desember 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Pada
zaman sekarang, televisi merupakan media elektronik yang mampu menyebarkan
berita secara cepat. Televisi dengan berbagai acara yang ditayangkan telah
mampu menarik perhatian masyarakat serta membuat ketagihan untuk selalu
menyaksikan acra-acara yang di tayangkan, terutama oleh anak-anak. Bahkan itu
sudah menjadi kegiatan wajib bagi anak-anak zaman sekarang.
Dengan
berbagai acara yang di tayangkan mulai dari iklan, infotainment, entertainment,
sampai pada sinetron-sinetron yang mengandung unsur kekerasan. Tayangan
televisi telah mampu membius para pemirsanya terutama anak-anak untuk terus
menyaksikan acara demi acara yang dikemas sedemikian rupa. Dan itu menyebabkan
anak lebih suka berlama-lama di depan televisi dari pada belajar, bahkan lupa
waktu makan.
Sebagian
besar tayangan televisi adalah sinetron dimana ddalamnya terkandung
adegan-adegan yang tidak patut untuk di saksikan apalagi di contoh, bahkan
dapat merusak moral anak bangsa. Pada sebuah penelitian dikatakan selama masa
sekolah, anak-anak menyaksikan 87.000 tindakan kekerasan dalam televisi. Dengan
demikian terutama bagi anak-anak yang pada umumnya selalu meniru apa yang
mereka lihat, tidak menutup kemungkinan perilaku dan sikap anak tersebut akan
mengikuti acara televisi yang ia tonton.
1.2 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan
karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui tentang pengertian tayangan televisi
2. Untuk
mengetahui peran televisi bagi anak
3. Untuk
mengetahui dampak negatif tayangan televisi
4. Untuk
mengetahui dampak postif tayangan televisi
5. Untuk
mengetahui manfaat tayangan televisi
6. Untuk
mengetahui ciri-ciri tayangan televisi yang layak tonton
7. Untuk
mengetahui ciri-ciri tayangan televisi yang tidak layak tonton
8. Untuk
mengetahui tayangan televisi yang layak tonton dan tayangan televisi yang tidak
layak tonton
1.3 PERUMUSAN MASALAH
1. Apa
pengertian tayangan televisi?
2. Apa peran televisi bagi anak?
3. Apa
dampak positif dan dampak negatif dari tayangan televisi?
4. Apa
manfaat tayangan televisi?
5. Bagimana
ciri-ciri tayangan televisi yang layak tonton
6. Bagaimana ciri-ciri tayangan televisi yang tidak layak
tonton?
7. Apa
contoh tayangan televisi yang layak tonton
8. Apa
tayangan televisi yang tidak layak tonton?
9. Apa
penyebab anak gemar menonton tayangan televisi?
10. Bagaimana
cara menanggulangi anak yang gemar menonton?
11. Bagaimana
peran orang tua dalam mengawasi anak?
BAB 11
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
tayangan televisi
Televisi
merupakan sarana komunikasi yang berbentuk audio visual yang dapat menyajikan
informasi-informasi yang di butuhkan oleh masyarakat. Sedangkan program
televisi adalah bahan yang telah disusun dalam suatu format sajian dengan unsur
vidio yang ditunjang unsur audio yang secara teknis memenuhi standar estetik
dan artistik yang berlaku (sutisno, 1993:9)
2.2 Peran
Televisi bagi anak
Peran
televisi bagi anak adalah sebagai media belajar, dan sarana informasi untuk
mencari pengetahuan-pengetahuan yang luas, sehingga menambah wawasan anak.
Supaya anak tidak tertinggal dengan
informasi yang ada. Serta sebagai media hiburan.
2.3 Dampak
negatif tayangan televisi
Banyak
dampak negatif yang di timbulkan dari tayangan televisi terhadap perilaku anak,
sebagaimana yang di jelaskan dalam buku Tholib Kasan “ Dasar-dasar pendidikan,
bahwa tayangan televisi.
1. Dapat
mempengaruhi psikologi anak
Psikologi manusia dapat
di pengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:
a) Faktor
imitasi
Faktor imitasi
merupakan dorongan untuk meniru orang lain. G.T Arde “ Dasar-dasar Pendidikan”
(Tholib Kasan) menyatakan bahwa imitasi merupakan satu-satunya faktor yang
melandasi interaksi sosial dan sangat berperan penting dalam kehidupan
seseorang. Imitasi datang dari pihak yang meniru, seperti anak yang meniru gaya
berpakaian idolanya dalam tayangan televisi bahkan meniru tingkah laku salah
satu tokoh yang ada dalam tayangan tersebut sesuai dengan apa yang dilihat,
didengar, baik negatif maupu positif
b) Faktor
sugesti
Sugesti merupakan
dorongan bagi seseorang untuk melakukan atau bersikap seperti apa yang
diharapkan oleh sipemberi sugesti dapat menerima dan melakukan apa yang
diberikan.
c) Faktor
Identifikasi
Identifikasi adalah
faktor perasaan yang mendorong untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain.
d) Faktor
Simpati
Simpati adalah faktor
perasaan rasa tertarik kepada orang lain . sehingga akan terjadi saling
pengertian yang mendalam dan menibulkan rasa sosial.
2. Mendorong
anak mendapatkan dan mencapai sesuatu selekas mungkin
Dengan adanya media
massa, seperti salah satunya televisi, pada zaman sekarang anak dapat lebih
cepat menerima informasi. Sehingga kebiasaan itu melekat pada diri anak,
sehingga anak selalu ingin mencapai sesuatu secara instan.
3. Mendorong
anak kurang menghargai proses
Dengan adanya media
massa pada zaman sekarang anak merasa mudah untuk mencari informasi dan bahkan
menyepelekan proses belajar, karena mereka dapat menghalalkan segala cara untuk
mendapatkan informasi secepat mungkin tanpa melihat baik atau buruknya
begitupun dengan adanya televisi.
4. Kurang dapat membedakan khayalan dengan kenyataan
Anak yang sering
menonton tayangan televisi yang kurang mendidik akan lebih banyak berkhayal dan
tidak bisa membedakan antara dunia khayal dan dunia nyata.
5. Mengajarkan
anak perilaku kekerasan
Anak yang sering
menonton adegan-adegan kekerasan otomatis akan menirukan adegan-adegan yang ada
dalam tayangan televisi tersebut, seperti acara smack down. Sehingga ada sebuah
kejadian di suatu daerah anak yang meninggal karena menirukan gaya smack down.
6. Mengurangi perhatian dan minat pelajaran
Karena telah
terhipnotis dengan tayangan-tayangan televisi, perhatian dan minat belajar anak
akan berkurang, karena mreka terlena dengan kgiatan rutin mereka, yaitu
menonton tayangan televisi.
7. Meningkatkan
kesenangan terhadap hal-hal keduniaan
8. Melalaikan
tugas dan kewajiban
Karena terlalu asik
menonton tayangan televisi anak sering kali lupa terhadap tugas dan
kewajibannya, baik tugas sekolah maupun tugas rumah.
9. Mengganggu
kesehatan
Terlalu sering dan
berlama-lama di depan televisi dapat mengganggu kesehatan, seperti gangguan
mata dan gangguan pencernaan karena telat makan.
10. Mengurangi
semangat belajar
Semangat belajar anak
akan berkurang karena mereka terlalu mementingkan hiburan untuk menghibur
dirinya.
2.4 Dampak
positif tayangan televisi
Tayangan
televisi di samping banyak dampak negatif, tayangan televisi juga banyak dampak
positif, diantaranya:
1) Membantu
memahami dunia sekitar
2) Membantu
proses belajar baca tulis
Dengan bekal huruf baru
dikenalnya dari tayangan televisi membuat anak tertarik untuk lebih mengenal
huruf lainnya.
3) Mempermudah
mendapatkan informasi
4) Memperluas
wawasan
Dengan melihat tayangan
televisi anak dapat mempelajari berbagai budaya yang ada di dunia, baik dalam
segi keadaan, budaya, lingkungan dan berbagai aktifitas lain di dunia luar.
5) Memperkaya
pengalaman hidup
Contoh dengan melihat
tayangan televisi seperti orang pinggiran dapat melatih anak memiliki rasa
empati dan simpati terhadap orang-orang yang kurang beruntung. Tayangan
televisi memungkinkan anak untuk mengalami berbagai hal tanpa harus
merasakannya sendiri. Mereka bahkan dapat
merasakan penderitaan orang lain di layar televisi.
6) Menunjang
pelajaran sekolah dan pengetahuan umum
Tayangan televisi juga
mampu menunjang pelajaran sekolah dan pengetahuan, seperti acara televisi di
stasiun TVRI. Pada jam-jam tertentu TVRI sering menayangkan materi pelajaran di
sekolah, khususnya menjelang UN. Jika disimak denga baik acara tersebut sangat
membantu anak sekolah dalam menghadapi UN, karena materi yang disampaikan
sesuai dengan standar komptensi lulusan UN
2.5 Manfaat
tayangan televisi
Dengan
anak menonton tayangan televisi, anak dapat mengetahui dan mendapatkan
informasi yang mereka belum tahu, sehingga mereka tahu. Jadi anak tidak
ketinggalan informasi yang ada.
2.6 Ciri-ciri
tayangan televisi yang layang tonton oleh anak
1) Tidak
mengandung pornografi
Tayangan televisi yang
baik di tonton oleh anak adalah tayangan televisi yang tidak mengandung
pornografi.
2) Tidak
mengandung unsur khayalan
3) Tayangan
yang mampu menyuguhkan tampilan yang mampu menyebarkan informasi dan minat
pemirsanya, dan mampu membimbing pemirsanya untuk selalu menyaksikan.
4) Tayangan
televisi yang mampu memberikan informasi-informasi aktualy yang terjadi secara
cepat.
5) Tayangan
televisi yang memberikan pengetahuan terhadap pemirsanya melalui tayangan yang
ditampilkan.
2.7 Ciri-ciri
tayangan televisi yang tidak layak tonton oleh anak
Tayangan telvisi yang
tidak seharusnya di tonton oleh anak diantaranya ::
1) Bercerita
tentang seseorang yang penuh penderitaan lahir dan batin
2) Menampilkan
tokoh antagonis yang berakting terlalu sadis, dan berlebihan
3) Tidak
sesuai dengan kehidupan sehari-hari
4) Kurang
isi pesan atau makna postif yang terkandung di balik cerita.
2.8 Contoh
acara-acara televisi yang layak tonton dan acara-acara televisi yang tidak
layak tonton.
a. Beberapa
contoh acara-acara televisi yang layak tonton oleh anak:
1. Laptop
si unyil di trans7
2. Si
Bolang di trans7
3. Dunia
Binatang di trans7
4. On
The Spot di trans7
5. Junior
Master Chef Indonesia di RCTI
b. Beberapa
contoh acara-acara televisi yang tidak layak tonton:
KPI pun
telah merilis daftar 10 sinetron dan FTV yang dinilai bermasalah dan tidak
layak untuk ditonton. Berikut rinciannya:
1. Sinetron ABG
Jadi Manten SCTV
2. Sinetron Diam-Diam Suka SCTV
3. Sinetron Ganteng-Ganteng Serigala SCTV
4. Sinema Pagi Indosiar
5. Sinetron Ayah Mengapa Aku Berbeda RCTI
6. Sinetron Pashmina Aisha RCTI
7. Sinema Utama Keluarga MNC TV
8. Sinema Indonesia ANTV
9. Sinema Akhir Pekan ANTV
10. Bioskop Indonesia Premier Trans TV
2. Sinetron Diam-Diam Suka SCTV
3. Sinetron Ganteng-Ganteng Serigala SCTV
4. Sinema Pagi Indosiar
5. Sinetron Ayah Mengapa Aku Berbeda RCTI
6. Sinetron Pashmina Aisha RCTI
7. Sinema Utama Keluarga MNC TV
8. Sinema Indonesia ANTV
9. Sinema Akhir Pekan ANTV
10. Bioskop Indonesia Premier Trans TV
2.9 Penyebab
anak gemar menonton tayangan televisi
a. Faktor
Internal
Timbulnya kebiasaan mnonton televisi sebenarnya bisa
saja berasal dari diri anak itu sendiri karena rasa keingintahuannya. Rasa
ingin tahu yang besar pada diri anak mendorong mereka untuk melihat dan
menyaksikan apa yang ada dalam acara-acara televisi yang di tayangkan. Mereka
penasaran mengenal tokoh maupun cerita yang ada didalamnya. Kemudian timbul
karena alasan iseng. Anak pada awalnya hanya ingin mencoba hal baru yang belum
mereka coba sebelumnya dalam hal menonton televisi. Saat di waktu luang mereka
iseng menyalakan televisi, mencari saluran televisi yang menurut mereka
menarik. Dari awal iseng tersebut kemudian berkembang menjadi kebiasaan yang
tanpa disadari sudah menjadi bagian dari kegiatan mereka sehari-hari.
b. Faktor
eksternal
Faktor eksternal atau faktor dari luar juga
berpengaruh dalam pembentukan kebiasaan. Di lihat dari kenyataan yang ada itu
semua dipengaruhi karena kebiasaan orang tua, teman, wakru luang dan acara
televisi yang ditayangkan.
2.10
Cara menanggulangi anak yang gemar
menonton
Menonton tayangan
televisi memang banyak dampak positifnya, namun tak kalah banyak dampak
negatifnya, maka dari itu untuk meminimalisir dampak negatif dari menonton
tayangan televisi ada beberapa cara untuk mengatasinya. Diantaranya :
a) Berikan
contoh pada anak. Orang tua jangan sampai sering terlihat menonton televisi
karena anak akan cenderung meniru perilaku orang tua.
b) Berikan
banyak kegiatan yang positif pada anak di rumah. Misalnya dibelikan buku
cerita, atau buku-buku pelajaran lainnya.
c) Jangan
biarkan anak termasuk siapapun yang ada dirumah menononton televisi pada saat
yang sudah diprogramkan untuk belajar. Ini untuk memberi contoh kepada mereka
tentang disiplin.
d) Bimbing
anak ketika menonton tayangan televisi sekalipun hanya film kartun. Agar apa
yang menjadi pertanyaan yang ada dipikiran anak dapat kita jawab.
e) Buatlah
aturan waktu untuk menonton tayangan televisi, seperti tidak menyalakan
televisi untuk menonton beritau atau kartun pada pagi hari, karena akan
mempengaruhi aktivitas.
f) Temukan
hiburan alternatif yang dapat membuat rileks anak, seperti bermain monopoli,
puzzle atau membaca buku bersama-sama.
g) Stop
menonton tayangan televisi ketika saat waktu makan malam tiba.
h) Tetap
izinkan anak untuk menonton tayangan televisi. Tetapi orang tua harus mengatur
tayangan apa saja yang dapat ditontonnya dan kapan anak boleh melakukannya.
2.11
Peran orang tua dalam mengawasi anak
Setiap
orang tua memiliki tanggungjawab untuk selalu mengawasi anaknya dan
memperhatikan perkembangan anak. Oleh sebab itu hal-hal yang sekecil apapun
harus bisa diantisipasi oleh setiap orang tua mengenal dampak positif dan
dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh hal yang bersangkutan. Sama halnya
dengan menonton tayangan televisi, yang sudah nyata dampak negatifnya. Maka
dari itu peran orang tua sangat dibutuhkan dalam membimbing dan mengawasi
setiap gerak-gerik anak, agar anak tidak terjerumus pada hal-hal yang
membuatnya dalam kerugian.
BAB III
3.1 KESIMPULAN
Dengan
banyaknya tayangan televisi mengakibatkan dampak bagi anak, tidak hanya dampak
positif tapi juga dampat negatif. Di zaman sekarang banyak anak yang belum
waktunya menonton film atau sinetron dewasa dan juga anak dapat menambah
wawasan yang lebih luas dan tidak terlalu membosankan.
Dampak
positif yang dapat kita ketahui yaitu perkembangan informasi dari seluruh dunia
maupun secara cepat dan akurat, namun sayangnya tayangan itu ditelan
mentah-mentah baik benar maupun hanya sekedar isu-isu belaka.
Dampak
negatif ini sangat berpengaruh buruk bagi kehidupan, mental, serta pikiran
anak. Dan akibatnya banyak anak yang malas belajar dan yang ada hanya membuang
waktu di depan televisi.
Untuk
itulah muncul sebuah pemikiran untuk mengevaluasi pengaruh media televisi
terhadap pola pikir anak yang diharapkan akan timbul suatu bentuk nyata untuk
meminimalisir adanya.
3.2 SARAN
Bagi
orang tua:
Saran
saya agar orang tua dapat meningkatkan perhatian terhadap anak-anaknya yang
sedang dalam masa pertumbuhhan dan perkembangan. Serta dapat mengawasi apa yang
menjadi tontonan anak.
Bagi
Pemerintah:
Saran
kami terhadap pemerintah supaya pemerintah dapat bertindak tegas terhadap
perkembangan dunia film Indonesia. Terutama apabila film tersebut akan
ditayangkan, pemerintah harus lebih selektif terhadap film-film yang akan di
tayangkan serta menentukanjam tayang khusus bagi film anak-anak.
DAFTAR
PUSTAKA
Kasan Tholib, Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta-Timur : Studia press, 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar