Senin, 12 Oktober 2015

PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP PERILAKU ANAK




KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih  diberi  kesempatan untuk dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Karya ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Bahasa Indonesia dan sebagai salah satu media belajar. Karya ilmiah ini berisi tentang pengaruh tayangan televisi terhadap perilaku anak. Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun  dan semoga dengan selesainya karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Aamiin
                                                                      

                                                                                    Serang, 11 Desember 2014
                                                                      

Penyusun







BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG MASALAH
Pada zaman sekarang, televisi merupakan media elektronik yang mampu menyebarkan berita secara cepat. Televisi dengan berbagai acara yang ditayangkan telah mampu menarik perhatian masyarakat serta membuat ketagihan untuk selalu menyaksikan acra-acara yang di tayangkan, terutama oleh anak-anak. Bahkan itu sudah menjadi kegiatan wajib bagi anak-anak zaman sekarang.
Dengan berbagai acara yang di tayangkan mulai dari iklan, infotainment, entertainment, sampai pada sinetron-sinetron yang mengandung unsur kekerasan. Tayangan televisi telah mampu membius para pemirsanya terutama anak-anak untuk terus menyaksikan acara demi acara yang dikemas sedemikian rupa. Dan itu menyebabkan anak lebih suka berlama-lama di depan televisi dari pada belajar, bahkan lupa waktu makan.
Sebagian besar tayangan televisi adalah sinetron dimana ddalamnya terkandung adegan-adegan yang tidak patut untuk di saksikan apalagi di contoh, bahkan dapat merusak moral anak bangsa. Pada sebuah penelitian dikatakan selama masa sekolah, anak-anak menyaksikan 87.000 tindakan kekerasan dalam televisi. Dengan demikian terutama bagi anak-anak yang pada umumnya selalu meniru apa yang mereka lihat, tidak menutup kemungkinan perilaku dan sikap anak tersebut akan mengikuti acara televisi yang ia tonton.

1.2  TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui tentang pengertian tayangan televisi
2.      Untuk mengetahui peran televisi bagi anak
3.      Untuk mengetahui dampak negatif tayangan televisi
4.      Untuk mengetahui dampak postif tayangan televisi
5.      Untuk mengetahui manfaat tayangan televisi
6.      Untuk mengetahui ciri-ciri tayangan televisi yang layak tonton
7.      Untuk mengetahui ciri-ciri tayangan televisi yang tidak layak tonton
8.      Untuk mengetahui tayangan televisi yang layak tonton dan tayangan televisi yang tidak layak tonton

1.3   PERUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian tayangan televisi?
2.      Apa  peran televisi bagi anak?
3.      Apa dampak positif dan dampak negatif dari tayangan televisi?
4.      Apa manfaat tayangan televisi?
5.      Bagimana ciri-ciri tayangan televisi yang layak tonton
6.      Bagaimana  ciri-ciri tayangan televisi yang tidak layak tonton?
7.      Apa contoh tayangan televisi yang layak tonton
8.      Apa tayangan televisi yang tidak layak tonton?
9.      Apa penyebab anak gemar menonton tayangan televisi?
10.  Bagaimana cara menanggulangi anak yang gemar menonton?
11.  Bagaimana peran orang tua dalam mengawasi anak?








BAB 11
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian tayangan televisi
Televisi merupakan sarana komunikasi yang berbentuk audio visual yang dapat menyajikan informasi-informasi yang di butuhkan oleh masyarakat. Sedangkan program televisi adalah bahan yang telah disusun dalam suatu format sajian dengan unsur vidio yang ditunjang unsur audio yang secara teknis memenuhi standar estetik dan artistik yang berlaku (sutisno, 1993:9)
2.2  Peran Televisi bagi anak
Peran televisi bagi anak adalah sebagai media belajar, dan sarana informasi untuk mencari pengetahuan-pengetahuan yang luas, sehingga menambah wawasan anak. Supaya  anak tidak tertinggal dengan informasi yang ada. Serta sebagai media hiburan.
2.3  Dampak negatif tayangan televisi
Banyak dampak negatif yang di timbulkan dari tayangan televisi terhadap perilaku anak, sebagaimana yang di jelaskan dalam buku Tholib Kasan “ Dasar-dasar pendidikan, bahwa tayangan televisi.
1.      Dapat mempengaruhi psikologi anak
Psikologi manusia dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:
a)      Faktor imitasi
Faktor imitasi merupakan dorongan untuk meniru orang lain. G.T Arde “ Dasar-dasar Pendidikan” (Tholib Kasan) menyatakan bahwa imitasi merupakan satu-satunya faktor yang melandasi interaksi sosial dan sangat berperan penting dalam kehidupan seseorang. Imitasi datang dari pihak yang meniru, seperti anak yang meniru gaya berpakaian idolanya dalam tayangan televisi bahkan meniru tingkah laku salah satu tokoh yang ada dalam tayangan tersebut sesuai dengan apa yang dilihat, didengar, baik negatif maupu positif
b)      Faktor sugesti
Sugesti merupakan dorongan bagi seseorang untuk melakukan atau bersikap seperti apa yang diharapkan oleh sipemberi sugesti dapat menerima dan melakukan apa yang diberikan.
c)      Faktor Identifikasi
Identifikasi adalah faktor perasaan yang mendorong untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain.
d)     Faktor Simpati
Simpati adalah faktor perasaan rasa tertarik kepada orang lain . sehingga akan terjadi saling pengertian yang mendalam dan menibulkan rasa sosial.
2.      Mendorong anak mendapatkan dan mencapai sesuatu selekas mungkin
Dengan adanya media massa, seperti salah satunya televisi, pada zaman sekarang anak dapat lebih cepat menerima informasi. Sehingga kebiasaan itu melekat pada diri anak, sehingga anak selalu ingin mencapai sesuatu secara instan.
3.      Mendorong anak kurang menghargai proses
Dengan adanya media massa pada zaman sekarang anak merasa mudah untuk mencari informasi dan bahkan menyepelekan proses belajar, karena mereka dapat menghalalkan segala cara untuk mendapatkan informasi secepat mungkin tanpa melihat baik atau buruknya begitupun dengan adanya televisi.
4.      Kurang dapat membedakan khayalan dengan kenyataan
Anak yang sering menonton tayangan televisi yang kurang mendidik akan lebih banyak berkhayal dan tidak bisa membedakan antara dunia khayal dan dunia nyata.
5.      Mengajarkan anak perilaku kekerasan
Anak yang sering menonton adegan-adegan kekerasan otomatis akan menirukan adegan-adegan yang ada dalam tayangan televisi tersebut, seperti acara smack down. Sehingga ada sebuah kejadian di suatu daerah anak yang meninggal karena menirukan gaya smack down.
6.       Mengurangi perhatian dan minat pelajaran
Karena telah terhipnotis dengan tayangan-tayangan televisi, perhatian dan minat belajar anak akan berkurang, karena mreka terlena dengan kgiatan rutin mereka, yaitu menonton tayangan televisi.
7.      Meningkatkan kesenangan terhadap hal-hal keduniaan
8.      Melalaikan tugas dan kewajiban
Karena terlalu asik menonton tayangan televisi anak sering kali lupa terhadap tugas dan kewajibannya, baik tugas sekolah maupun tugas rumah.
9.      Mengganggu kesehatan
Terlalu sering dan berlama-lama di depan televisi dapat mengganggu kesehatan, seperti gangguan mata dan gangguan pencernaan karena telat makan.
10.  Mengurangi semangat belajar
Semangat belajar anak akan berkurang karena mereka terlalu mementingkan hiburan untuk menghibur dirinya.
2.4  Dampak positif tayangan televisi
Tayangan televisi di samping banyak dampak negatif, tayangan televisi juga banyak dampak positif, diantaranya:
1)      Membantu memahami dunia sekitar
2)      Membantu proses belajar baca tulis
Dengan bekal huruf baru dikenalnya dari tayangan televisi membuat anak tertarik untuk lebih mengenal huruf lainnya.
3)      Mempermudah mendapatkan informasi
4)      Memperluas wawasan
Dengan melihat tayangan televisi anak dapat mempelajari berbagai budaya yang ada di dunia, baik dalam segi keadaan, budaya, lingkungan dan berbagai aktifitas lain di dunia luar.
5)      Memperkaya pengalaman hidup
Contoh dengan melihat tayangan televisi seperti orang pinggiran dapat melatih anak memiliki rasa empati dan simpati terhadap orang-orang yang kurang beruntung. Tayangan televisi memungkinkan anak untuk mengalami berbagai hal tanpa harus merasakannya sendiri. Mereka bahkan dapat  merasakan penderitaan orang lain di layar televisi.
6)      Menunjang pelajaran sekolah dan pengetahuan umum
Tayangan televisi juga mampu menunjang pelajaran sekolah dan pengetahuan, seperti acara televisi di stasiun TVRI. Pada jam-jam tertentu TVRI sering menayangkan materi pelajaran di sekolah, khususnya menjelang UN. Jika disimak denga baik acara tersebut sangat membantu anak sekolah dalam menghadapi UN, karena materi yang disampaikan sesuai dengan standar komptensi lulusan UN
2.5  Manfaat tayangan televisi
Dengan anak menonton tayangan televisi, anak dapat mengetahui dan mendapatkan informasi yang mereka belum tahu, sehingga mereka tahu. Jadi anak tidak ketinggalan informasi yang ada.
2.6  Ciri-ciri tayangan televisi yang layang tonton oleh anak
1)      Tidak mengandung pornografi
Tayangan televisi yang baik di tonton oleh anak adalah tayangan televisi yang tidak mengandung pornografi.
2)      Tidak mengandung unsur khayalan
3)      Tayangan yang mampu menyuguhkan tampilan yang mampu menyebarkan informasi dan minat pemirsanya, dan mampu membimbing pemirsanya untuk selalu menyaksikan.
4)      Tayangan televisi yang mampu memberikan informasi-informasi aktualy yang terjadi secara cepat.
5)      Tayangan televisi yang memberikan pengetahuan terhadap pemirsanya melalui tayangan yang ditampilkan.
2.7  Ciri-ciri tayangan televisi yang tidak layak tonton oleh anak
Tayangan telvisi yang tidak seharusnya di tonton oleh anak diantaranya ::
1)      Bercerita tentang seseorang yang penuh penderitaan lahir dan batin
2)      Menampilkan tokoh antagonis yang berakting terlalu sadis, dan berlebihan
3)      Tidak sesuai dengan kehidupan sehari-hari
4)      Kurang isi pesan atau makna postif yang terkandung di balik cerita.
2.8  Contoh acara-acara televisi yang layak tonton dan acara-acara televisi yang tidak layak tonton.
a.       Beberapa contoh acara-acara televisi yang layak tonton oleh anak:
1.      Laptop si unyil di trans7
2.      Si Bolang di trans7
3.      Dunia Binatang di trans7
4.      On The Spot di trans7
5.      Junior Master Chef Indonesia di RCTI
b.      Beberapa contoh acara-acara televisi yang tidak layak tonton:
KPI pun telah merilis daftar 10 sinetron dan FTV yang dinilai bermasalah dan tidak layak untuk ditonton. Berikut rinciannya:
1.      Sinetron ABG Jadi Manten SCTV
2. Sinetron Diam-Diam Suka SCTV
3. Sinetron Ganteng-Ganteng Serigala SCTV
4. Sinema Pagi Indosiar
5. Sinetron Ayah Mengapa Aku Berbeda RCTI
6. Sinetron Pashmina Aisha RCTI
7. Sinema Utama Keluarga MNC TV
8. Sinema Indonesia ANTV
9. Sinema Akhir Pekan ANTV
10. Bioskop Indonesia Premier Trans TV
2.9  Penyebab anak gemar menonton tayangan televisi
a.       Faktor Internal
Timbulnya kebiasaan mnonton televisi sebenarnya bisa saja berasal dari diri anak itu sendiri karena rasa keingintahuannya. Rasa ingin tahu yang besar pada diri anak mendorong mereka untuk melihat dan menyaksikan apa yang ada dalam acara-acara televisi yang di tayangkan. Mereka penasaran mengenal tokoh maupun cerita yang ada didalamnya. Kemudian timbul karena alasan iseng. Anak pada awalnya hanya ingin mencoba hal baru yang belum mereka coba sebelumnya dalam hal menonton televisi. Saat di waktu luang mereka iseng menyalakan televisi, mencari saluran televisi yang menurut mereka menarik. Dari awal iseng tersebut kemudian berkembang menjadi kebiasaan yang tanpa disadari sudah menjadi bagian dari kegiatan mereka sehari-hari.
b.      Faktor eksternal
Faktor eksternal atau faktor dari luar juga berpengaruh dalam pembentukan kebiasaan. Di lihat dari kenyataan yang ada itu semua dipengaruhi karena kebiasaan orang tua, teman, wakru luang dan acara televisi yang ditayangkan.

2.10                      Cara menanggulangi anak yang gemar menonton
Menonton tayangan televisi memang banyak dampak positifnya, namun tak kalah banyak dampak negatifnya, maka dari itu untuk meminimalisir dampak negatif dari menonton tayangan televisi ada beberapa cara untuk mengatasinya. Diantaranya :
a)      Berikan contoh pada anak. Orang tua jangan sampai sering terlihat menonton televisi karena anak akan cenderung meniru perilaku orang tua.
b)      Berikan banyak kegiatan yang positif pada anak di rumah. Misalnya dibelikan buku cerita, atau buku-buku pelajaran lainnya.
c)      Jangan biarkan anak termasuk siapapun yang ada dirumah menononton televisi pada saat yang sudah diprogramkan untuk belajar. Ini untuk memberi contoh kepada mereka tentang disiplin.
d)     Bimbing anak ketika menonton tayangan televisi sekalipun hanya film kartun. Agar apa yang menjadi pertanyaan yang ada dipikiran anak dapat kita jawab.
e)      Buatlah aturan waktu untuk menonton tayangan televisi, seperti tidak menyalakan televisi untuk menonton beritau atau kartun pada pagi hari, karena akan mempengaruhi aktivitas.
f)       Temukan hiburan alternatif yang dapat membuat rileks anak, seperti bermain monopoli, puzzle atau membaca buku bersama-sama.
g)      Stop menonton tayangan televisi ketika saat waktu makan malam tiba.
h)      Tetap izinkan anak untuk menonton tayangan televisi. Tetapi orang tua harus mengatur tayangan apa saja yang dapat ditontonnya dan kapan anak boleh melakukannya.
2.11                      Peran orang tua dalam mengawasi anak
Setiap orang tua memiliki tanggungjawab untuk selalu mengawasi anaknya dan memperhatikan perkembangan anak. Oleh sebab itu hal-hal yang sekecil apapun harus bisa diantisipasi oleh setiap orang tua mengenal dampak positif dan dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh hal yang bersangkutan. Sama halnya dengan menonton tayangan televisi, yang sudah nyata dampak negatifnya. Maka dari itu peran orang tua sangat dibutuhkan dalam membimbing dan mengawasi setiap gerak-gerik anak, agar anak tidak terjerumus pada hal-hal yang membuatnya dalam kerugian.




BAB III
3.1 KESIMPULAN
Dengan banyaknya tayangan televisi mengakibatkan dampak bagi anak, tidak hanya dampak positif tapi juga dampat negatif. Di zaman sekarang banyak anak yang belum waktunya menonton film atau sinetron dewasa dan juga anak dapat menambah wawasan yang lebih luas dan tidak terlalu membosankan.
Dampak positif yang dapat kita ketahui yaitu perkembangan informasi dari seluruh dunia maupun secara cepat dan akurat, namun sayangnya tayangan itu ditelan mentah-mentah baik benar maupun hanya sekedar isu-isu belaka.
Dampak negatif ini sangat berpengaruh buruk bagi kehidupan, mental, serta pikiran anak. Dan akibatnya banyak anak yang malas belajar dan yang ada hanya membuang waktu di depan televisi.
Untuk itulah muncul sebuah pemikiran untuk mengevaluasi pengaruh media televisi terhadap pola pikir anak yang diharapkan akan timbul suatu bentuk nyata untuk meminimalisir adanya.
3.2 SARAN
Bagi orang tua:
Saran saya agar orang tua dapat meningkatkan perhatian terhadap anak-anaknya yang sedang dalam masa pertumbuhhan dan perkembangan. Serta dapat mengawasi apa yang menjadi tontonan anak.
Bagi Pemerintah:
Saran kami terhadap pemerintah supaya pemerintah dapat bertindak tegas terhadap perkembangan dunia film Indonesia. Terutama apabila film tersebut akan ditayangkan, pemerintah harus lebih selektif terhadap film-film yang akan di tayangkan serta menentukanjam tayang khusus bagi film anak-anak.

 DAFTAR PUSTAKA

Kasan Tholib, Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta-Timur : Studia press, 2005




Tidak ada komentar:

Posting Komentar