Rabu, 21 Oktober 2015

HASIL OBSERVASI PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR


                                                        BAB II
                                            LANDASAN TEORI
Literasi sains (scinence literacy) berasal dari gabungan dua kata latin yaitu literatus artinya ditandai dengan huruf,melek huruf, atau berpendidikan dan scientia, yang artinya memiliki pengetahuan.
Literasi sains didefinisikan sebagai kemampuan sebagai kemampuan menggunakan  pengetahuan sains, mengidentifikasi pertanyaan, dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti dalam rangka memahami serta membuat keputusan berkenaan denga alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui aktivitas manusia (Firman, 2007:2). Literasi IPA (scientific literacy) didefinisikan sebagai kapasitas untuk menggunakan pengetahuan ilmiah, mengidentifikasi pertanyaaan dan menarik kesimpulan berdasarkan fakta untuk memahami alam semesta dan membuat keputusan dari perubaha yang terjadi karena aktivitas manusia (OECD, 2003). Literasi sains penting untuk dikuasai oleh siswa dapat memahami lingkungan hidup, kesehatan, ekonomi, dan masalah-masalah lain yang dihadapi oleh masyarakat moderen yang sangat bergantung pada teknologi dan kemajuan serta perkembangan ilmu pengetahuan.
PISA 2000 dan 2003 menetapkan tiga dimensi besar literasi sains dalam pengukurannya, yakni kompetensi/ proses sains, konten/pengetahuan sains dan konteks aplikasi sains. Pada PISA 2006 dimensi literasi sains dikembangkan menjadi empat dimensi, tambahanny yaitu aspek sikap siswa akan sains (OECD, 2007).

1. Aspek konteks
PISA menilai pengetahuan sains relevan dengan kurikulum pendidikan sains di negara partisipan tanpa membatasi diri pada aspek-aspek umum kurikulum nasional tiap negara. Penilaian PISA dibingkai dalam situasi kehidupan umum yang lebih luas dan tidak terbatas pada kehidupan di sekolah saja. Butir-butir soal pada penilaian PISA berfokus pada situasi yang terkait pada diri individu, keluarga dan kelompok individu (personal), terkait pada komunitas (social), serta terkait pada kehidupan lintas negara (global). Konteks PISA mencakup bidang-bidang aplikasi sains dalam seting personal, sosial dan global, yaitu: (1) Kesehatan; (2) sumber daya alam; (3) mutu lingkungan; (4) bahaya; (5) perkembangan mutakhir sains dan teknologi.

2. Aspek konten
Konten sains merujuk pada konsep-konsep kunci dari sains yang diperlukan untuk memahami fenomena alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui aktivitas manusia. Dalam kaitan ini PISA tidak secara khusus membatasi cakupan konten sains hanya pada pengetahuan yang menjadi kurikulum sains sekolah, namun termasuk pula pengetahuan yang diperoleh melalui sumber-sumber informasi lain yang tersedia. Kriteria pemilihan konten sains adalah sebagai berikut:
1) Relevan dengan situasi nyata,
2) merupakan pengetahuan penting sehingga penggunaannya berjangka panjang,
3) sesuai untuk tingkat perkembangan anak usia 15 tahun.
Berdasarkan kriteria tersebut, maka dipilih pengetahuan yang sesuai untuk memahami alam dan memaknai pengalaman dalam konteks personal, sosial dan global, yang diambil dari bidang studi biologi, fisika, kimia serta ilmu pengetahuan bumi dan antariksa.

3. Aspek Kompetensi/Proses
PISA memandang pendidikan sains berfungsi untuk mempersiapkan warganegara masa depan, yakni warganegara yang mampu berpartisipasi dalam masyarakat yang semakin terpengaruh oleh kemajuan sains dan teknologi. Oleh karenanya pendidikan sains perlu mengembangkan kemampuan siswa memahami hakekat sains, prosedur sains, serta kekuatan
dan limitasi sains. Siswa perlu memahami bagaimana ilmuwan sains mengambil data dan mengusulkan eksplanasi-eksplanasi terhadap fenomena alam, mengenal karakteristik utama penyelidikan ilmiah, serta tipe jawaban yang dapat diharapkan dari sains.
















BAB II
Hasil Observasi

Kegiatan observasi yang kami lakukan bertempat di SDS  YPKS 1 Cilegon. SDS YPKS 1 Cilegon terletak di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 7 Komplek PT Krakatau Steel.  Sekolah ini berdiri pada tahun 1972 yang merupakan Sekolah Dasar pertama yang didirikan oleh Yayasan Pendidikan Krakatau Steel. Dengan jumlah siswa pada tahun ajaran 2015/2016 mencapai 269 siswa, yang dibagi ke dalam sepuluh kelas, masing-masing kelas terdiri dari kelas A dan B, kecuali kelas satu dan kelas lima yang hanya terdapat satu kelas. Setiap kelas terdiri dari 20 sampai 30 siswa. Di SDS YPKS 1 Cilegon  terdiri dari 16 guru karyawan tetap dan 5 guru honorer, satu staf TU, tiga petugas kebersihan dan tiga petugas keamanan.

Berdasakan hasil observasi yang telah kami lakukan Di SDS YPKS 1 Cilegon, SDS YPKS 1 Cilegon menerapkan kurikulum 2013. Kami melakukan pengamatan pada siswa kelas 3A. Dimana mata pelajaran IPA menurut kurikulum 2013 terintegrasi kedalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Adapun dalam pembelajaran IPA itu sendiri SDS YPKS 1 Cilegon menekankan sistem pembelajaran PAKEM, dimana siswa dituntut untuk aktif, kreatif, namun pembelajarannya tetap menyenangkan bagi anak. Menurut penuturan salah satu guru kelas di SDS YPKS 1 Cilegon yang bernama Ibu Yati Riv’ati Rahayu, dalam pembelajaran IPA peserta didik sering melakukan belajar di luar kelas, mereka di bimbing oleh guru untuk mengamati atau melakukan pengamatan ataupun praktik. Seperti mengamati bentuk-bentuk daun, macam-macam batang, bahkan melakukan praktik penanaman, seperti mencangkok, stek, dan menanam umbi-umbian. Dalam melakukan praktik, peserta didik di bagi kedalam beberapa kelompok dari 20 siswa.

Misalnya pada kegiatan praktikum mengamati pertumbuhan pada tumbuhan, siswa diberikan tugas oleh guru untuk membawa berbagai macam biji-bijian,  seperti biji kacang tanah, bawang, kentang, biji cabai yang ditanam dikebun sekolah. Siswa dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari lima siswa. Siswa melaksanakan praktik secara mandiri dengan dibimbing oleh guru. Siswa diberitahu bagaimana cara mencangkul, menggemburkan tanah serta menanam umbi-umbian. Kemudian mereka di berikan tugas untuk menyusun laporan hasil pengamatan yang mereka lakukan dan format laporan praktikum di berikan oleh guru sehingga siswa hanya mengikuti format yang sudah diberikan oleh guru yang disesuaikan dengan RPP. Dalam penyusunan laporan, siswa ditugaskan untuk menyusun laporan hasil praktik secara individu, walaupun dalam praktik nya dikerjakan secara berkelompok. Namun sebelum melakukan praktik langsung, peserta didik diberikan materi terlebih dahulu sebagai petunjuk dalam melakukan praktik. Metode seperti ini memiliki pengaruh besar terhadap motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Siswa lebih memahami tentang materi yang disampaikan dan lebih lama untuk mengingat materi yang disampaikan.dan siswa antusias dalam melakukan kegiatan praktik diluar kelas, karena hakikatnya siswa sekolah dasar memiliki karakteristik senang bermain. Jadi metode yang diterapkan di SDS YPKS 1 Cilegon sudah tepat karena melibatkan siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. Siswa tidak hanya menyimak apa yang disampaikan oleh guru tetapi siswa juga melakukan praktik langsung di lapangan. Sesuai dengan konsep literasi sains yang mencakup tiga dimensi, yaitu konten (pengetahuan sains), siswa dituntut untuk memahami teori yang disampaikan oleh guru sebelum melakukan praktikum, kedua dimensi proses (kompetensi sains) yaitu siswa melakukan kegiatan praktik langsung sesuai dengan teori yang disampaikan,dalam prosesnya siswa melakukan kegiatan untuk mengidentifikasi pertanyaan ilmiah, menjelaskan fenomena secara ilmiah, dan menggunakan bukti ilmiah. Ketiga dimensi konteks (aplikasi sains),siswa diharapkan dapat menerapkan sains dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat. Namun ada beberapa kendala dalam proses pembelajaran IPA di SDS YPKS 1 Cilegon itu sendiri, yaitu terbatasnya waktu dalam proses pembelajaran, serta siswa jarang membawa alat dan bahan untuk praktik. Sehingga dalam melakukan kegiatan praktik menggunakan alat dan bahan seadanya.

Di SDS YPKS 1 Cilegon belum tersedia LAB IPA, hanya ada LAB bahasa dan LAB Komputer. Akan tetapi sarana dan prasarana di SD tersebut cukup memadai. Seperti KIT IPA yang cukup lengkap dari pemerintah.






PENUTUP
Kesimpulan

Setiap individu dituntut memiliki literasi sains (scientific literacy) yaitu memiliki penguasaan sains secara memadai, sehingga tidak hanya untuk menghasilkan produk-produk yang bermanfaat bagi kehidupan melainkan juga untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan nyata. Sebagaimana yang telah diterapkan di SDS YPKS 1 Cilegon siswa dituntut untuk memahami sains secara keseluruhan, baik dari pemahaman pengetahuan sains, kompetensi sains maupun aplikasi sains. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di SDS YPKS 1 Cilegon sudah tepat, karena melibatkan setiap siswa dalam mengkaji materi yang diajarkan yakni dengan melaksanakan kegiatan praktikum sederhana, sehingga memudahkan siswa dalam memahami isi materi.

Saran
Untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran sains di SDS YPKS 1 Cilegon, hendaknya  ditunjang dengan laboratorium IPA , sehingga proses pembelajaran IPA di SDS YPKS 1 Cilegon bisa berjalan dengan baik dan efektif.

Kisah Keteladanan Nabi dan Rasul

BAB I PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang Masalah
      Nabi dalam bahasa Arab berasal dari kata naba. Nabi adalah seseorang laki-laki pilihan Allah swt yang mendapatkan wahyu dari Allah swt namun tidak wajib disebarkan kepada umatnya. Sedangkan Rasul adalah seseorang laki-laki pilihan Allah swt. Yang mendapatkan wahyu dari Allah swt dan memiliki kewajiban untuk menyampaikannya kepada umatnya. Mempercayai atau meyakini adanya Nabi dan Rasul merupakan salah satu Rukun Iman, yaitu rukun Iman yang ke 4. Nabi dan rasul memiliki sifat-sifat yang menjadi tauladan untuk umatnya. Keteladanannya patut menjadi suri tauladan bagi umatnya dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. 
1.2 Rumusan Masalah
      A. Bagaimana kisah keteladanan Nabi Ayyub a.s ?
      B. Bagaimana kisah keteladanan Nabi Sulaiman a.s ? 
      C. Bagaimana kisah keteladanan Nabi Zulkifli a.s?

 1.3 Tujuan Penulisan
       Penulisan ini dilakukan untuk dapat memenuhi tujuan-tujuan yang dapat bermanfaat bagi para pembaca dalam pemahaman tentang para nabi dan rasul serta keistimewaannya dan pelajaran-pelajaran yang dapat kita petik dari cuplikan kisah-kisahnya.









 BAB II PEMBAHASAN
A. Nabi Ayyub A.S
    Nabi Ayyub a.s adalah putra Ish bin Ishak bin Ibrahim. Nabi Ayyub adalah seorang yang kaya raya. Istrinya banyak, anaknya banyak, hartanya melimpah ruah dan ternaknya tak terbilang jumlahnya. Ia hidup makmur dan sejahtera. Walau demikian, ia tetap tekun beribadah. Segala nikmat dan kesenangan yang dikaruniakan kepadanya tak sampai melupakannya kepada Allah. Ia gemar berbuat kebajikan, suka menolong orang yang menderita terlebih dari golongan fakir miskin. Allah SWT berfirman: وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ. فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَى لِلْعَابِدِينَ "Dan (ingatlah kisah) Ayub ketika ia menyeru Tuhannya: ('Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.' Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyahit yang ada padanya dan Kami kembalihan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah." (QS. al-Anbiya': 83-84) Kita telah memahami bahwa Nabi Ayub adalah hamba yang saleh dari hamba-hamba Allah SWT. Allah SWT menginginkan untuk mengujinya dalam hartanya, keluarganya, dan badannya. Hartanya hilang sehingga ia menjadi orang fakir setelah sebelumnya ia termasuk orang yang paling kaya. Kemudian ia ditinggalkan oleh istrinya dan keluarganya sehingga ia merasakan arti kesunyian dan kesendirian lalu ia ditimpa penyakit dalam tubuhnya dan ia merasa menderita karenanya, tetapi beliau tetap sabar menghadapi semua itu dan tetap bersyukur kepada Allah SWT. Sakit yang dideritanya cukup lama sehingga beliau menghabiskan waktu-waktu dan hari-harinya dalam keadaan sendirian bersama penyakitnya, rasa sedihnya, dan kesendiriannya. Demikianlah Nabi Ayub merasakan segi tiga penderitaan. Segi tiga penderitaan dalam hidupnya, yaitu sakit, kesedihan, dan kesendirian. Di saat beliau mendapat cobaan seperti itu, pada suatu hari datang pada beliau salah satu pemikiran setan. Pikiran itu berputar-putar di relung hatinya; pikiran itu mengatakan padanya, wahai Ayub penyakit ini dan penderitaan yang engkau rasakan oleh karena godaaan dariku. Seandainya engkau berhenti sabar dalam satu hari saja niscaya penyakitmu akan hilang darimu. Kemudian manusia-manusia berbisik-bisik dan berkata: Seandainya Allah SWT mencintainya niscaya ia tidak akan merasakan penderitaan yang begitu hebat. Demikianlah pemikiran yang jahat itu. Setan tidak mampu untuk mengganggu seseorang kecuali dengan izin Allah SWT sebagaimana Allah SWT tidak menjadikan cinta-Nya kepada manusia identik dengan kesehatan mereka. Sesungguhnya Allah SWT menguji mereka sebagaimana yang dikehendaki-Nya. Pikiran setan itu berputar di sekitar hati Nabi Ayub seperti berputarnya lalat di musim panas di sekitar kepala manusia, namun beliau mampu menghilangkan pikiran ini dan sambil tersenyum kepada dirinya beliau berkata: "Keluarlah hai setan! Sungguh aku tidak akan berhenti bersabar, bersyukur, dan beribadah." Akhirnya, pikiran jahat itu dengan rasa putus asa keluar dari akal Nabi Ayub. Nabi Ayub duduk dalam keadaaan marah karena setan berani untuk mengganggunya. Beliau membayangkan bahwa boleh jadi setan berani menggodanya dengan memanfaatkan kesendiriannya, penderitaannya, dan penyakitnya. Istri Nabi Ayub datang dalam keadaan terlambat dan mendapati Nabi Ayub dalam keadaan marah. Istrinya itu menutupi kepalanya dengan suatu kain tertutup. Istri Nabi Ayub menghadirkan atau menghidangkan makanan yang baik untuknya. Nabi Ayub bertanya padanya: "Dari mana engkau mendapati uang?" Nabi Ayub telah bersumpah akan memukulnya seratus kali pukulan dengan tongkat ketika beliau sembuh, tetapi kesabarannya sungguh sangat luas seperti sungai yang besar. Dan di waktu sore, setelah mengetahui kehalalan makanan yang dihidangkan, beliau pun memakannya. Kemudian Nabi Ayub keluar menuju ke gunung dan berdoa kepada Tuhannya. Allah SWT berfirman: وَاذْكُرْ عَبْدَنَا أَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الشَّيْطَانُ بِنُصْبٍ وَعَذَابٍ. ارْكُضْ بِرِجْلِكَ هَذَا مُغْتَسَلٌ بَارِدٌ وَشَرَابٌ. وَوَهَبْنَا لَهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنَّا وَذِكْرَى لأولِي الألْبَابِ. وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِبْ بِهِ وَلا تَحْنَثْ إِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِرًا نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ "Dan ingatlah akan hamba Kami Ayub ketika ia menyeru Tuhannya: 'Sesungguhnya aku diganggu setan dengan kepayahan dan siksaan.' (Allah berfirman): 'Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum. Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai pikiran. Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesugguhnya Kami mendapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia sangat taat (hepada Tuhannya)." (QS. Shad: 41-44) Bagaimana kita memahami perkataan Nabi Ayub, "Sesungguhnya aku diganggu setan dengan kepayahan dan siksaan."? Nabi Ayub ingin mengadukan kepada Tuhannya perihal keberanian setan padanya di mana setan membayangkan bahwa ia dapat mengganggunya. Nabi Ayub tidak percaya bahwa sakit yang dideritanya adalah datang karena pengaruh setan. Demikianlah pemahaman yang sesuai dengan kemaksuman para nabi dan kesempumaan mereka. Allah SWT memerintahkan beliau untuk mandi di salah satu mata air di gunung. Allah SWT memerintahkannya agar beliau minum dari mata air ini. Kemudian Nabi Ayub melaksanakan perintah ini dan mandi serta minum. Belum lama beliau minum pada tegukan yang terakhir sehingga beliau merasakan sehat dan sembuh total dari penyakitnya. Kemudian suhu panas dalam tubuhnya pun kembali normal seperti biasanya. Allah SWT memberikan kepada Ayub dan keluarganya dan orang-orang yang seperti mereka suatu rahmat dari sisi-Nya sehingga Nabi Ayub tidak kembali sendirian. Allah SWT memberinya berlipat-lipat kekayaan dan kemuliaan dari sisi-Nya sehingga Ayub tidak menjadi fakir. Nabi Ayub kembali mendapatkan kesehatannya setelah lama merasakan penderitaan dan sakit; Nabi Ayub bersyukur kepada Allah SWT. Beliau telah bersumpah untuk memukul istrinya sebanyak seratus pukulan dengan tongkat ketika beliau sembuh. Sekarang beliau sembuh maka Allah SWT mengetahui bahwa beliau tidak bermaksud untuk memukul istrinya. Namun agar beliau tidak sampai melanggar janjinya dan sumpahnya, Allah SWT memerintahkannya agar segera mengumpulkan seikat ranting dari bunga Raihan yang berjumlah seratus dan hendaklah beliau memukulkan itu kepada istrinya dengan sekali pukulan. Dengan demikian, beliau telah memenuhi sumpahnya dan tidak berbohong. Allah SWT membalas kesabaran Ayub dan memujinya dalam Al-Qur'an sebagaimana firman-Nya: وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِبْ بِهِ وَلا تَحْنَثْ إِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِرًا نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ "Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya)." (QS. Shad: 44)


 B. Nabi Sulaiman A.S
     Nabi Sulaiman adalah putra Nabi Daud. Sejak usia muda sudah nampak kecedasan dan kebijaksanaannya di bidang hukum. Jika seseorang tidak puas mendapat pengadilan dari Nabi Daud, maka mereka akan puas jika pengadilan itu dipimpin Nabi Sulaiman. Beberapa keistimewaan Nabi Sulaiman ialah bisa berbicara dengan binatang, menguasai jin dan setan. Sedangkan angin menjadi kendaraannya yang melaju cepat. Perjalanannya dari pagi hingga sore hari sama dengan perjalanan satu bulan bagi orang biasa. Pada suatu hari Nabi Sulaiman mengadakan apel besar bagi seluruh bala tentaranya. Baik dari golongan jin, setan, binatang, dan manusia diperintahkan sama berkumpul menghadap Nabi Sulaiman. Semua sudah hadir kecuali seeekor burung bernama Hud-hud. “Mengapa burung Hud-hud terlambat datang?” kata Nabi Sulaiman. Sungguh, jika tidak bisa memberi alasan yang jelas atas keterlambatannya ini sebagai hukuman untuknya saya akan menyembelihnya.” Tak berapa lama kemudia, burung itu datang dan bersujud di hadapan Nabi Sulaiman. Hampir saja burung itu terkena hukuman jika tidak segera mengajukan alasan kenapa ia terlambat datang. “Ampunilah keterlambatan hamba ini, tuanku,” kata burung Hud-hud,”Hamba memang terlambat, tetapi hamba membaa kabar yang amat penting. Di negeri Saba hiduplah seorang ratu bernama Bulqis. Ia mempunyai singgahsana yang agung. Namun sayang, mereka tidak menyembah kepada Allah. Mereka disesatkan setan sehingga mereka menyembah matahari.” “ya, aku percaya dengan berita yang kau bawa itu”, kata Nabi Sulaiman.”Akan tetapi aku aka menyelidiki kebenaran beritamu. Bawalah suratku untuk ratu Bulqis. Jika sudah diterima sembunyilah kau di celah-celah jendela dan dengarkanlah apa yang akan dilakukan ratu Bulqis. Burung Hud-hud terbang lagi ke negeri Saba. Ia menyerahkan surat Nabi Sulaiman kepada ratu Bulqis lalu bersembunyi di balik celah jendela. Ratu Bulqis membaca surat itu. Isinya: “surat ini datang dari Sulaiman. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Janganlah kamu berlaku sombong terhadapku dan datanglah terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri” Setelah membaca surat itu, ratu Bulqis memanggil abdi dan penasehatnya untuk bermusyawarah. Ratu Bulqis tidak ingin terjadi peperangan yang hanya merusak keindahan istana dan merugikan rakyat. Maka dalam musyawarah itu ratu Bulqis akan mengirimkan hadiah kepada Sulaiman melalui utusannya. Berangkatlah utusan ratu Bulqis ke Palestina dengan membawa berbagai hadiah yang mahal-mahal. Ketika mereka sampai di istana Nabi Sulaiman, mereka tercengang. Kerajaan Saba tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan kemegahan kerajaaan Sulaiman. Ketika para utusan itu hendak menyerahkan hadiah, Nabi Sulaiman menolak, karena ia sudah mempunyai harta benda yang jauh lebih baik daripada hadiah yang diberikan ratu Bulqis. Ia hanya minta kedatangan ratu Bulqis agar ratu itu memeluk agama Islam dan meninggalkan penyembahan terhadap matahari. Jika menurut, maka kerajaan Saba akan selamat. Jika membangkang, maka Nabi Sulaiman akan mengerahkan bala tentaranya yang tidak mungkin akan dilawan ratu Bulqis. Para utusan itu segera kembali ke negeri Saba. Mereka melaporkan segala apa yang dilihatnya tentang Nabi Sulaiman dan kerajaannya yang jauh lebih besar, megah dan kuat daripada negeri Saba. Akhrinya diputuskan bahwa ratu Bulqis akan datang memenuhi perintah Nabi Sulaiman. Dengan diiringi ribuan prajurit ratu Bulqis penguasa negeri Saba datang menemui Nabi Sulaiman di Palestina, Ia benar-benar tercengang, tak habis pikir betapa hebat kerajaan Nabi Sulaiman. Ratu Bulqis merasa malu bila mengingat betapa dahulu ia telah mengirim hadiah kepada Nabi Sulaiman untuk melunakkan hatinya agar Nabi Sulaiman tidak menyerang negeri Saba. Sebelum ratu Bulqis datang, tahtanya sudah datang mendahuluinya. Nabi Sulaiman bertanya:”Serupa inikah tahta kerajaanmu?”Ya seperti kepunyaannku,” kata ratu Bulqis seraya memeriksa singgahsana tahta kerajaannya. Akhinrnya ia yakin bahwa tahta itu memang miliknya sendiri walaupun sudah dirubah sedikit warnanya. Kini bertambah yakinlah ia, bahwa Nabi Sulaiman itu seorang Nabi. Seorang Rasul utusan Allah yang dikaruniai kekuasaan luar biasa besarnya sehingga mampu memindahkan tahta kerajaannya dalam tempo singkat. Memang tahta itu milik ratu Bulqis. Nabi Sulaiman telah dibantu anak buahnya bernama Ashif bin Barkiya yaitu seorang yang memiliki ilmu dan hikmah. Kemampuannya memindahkan tahta kerajaan ratu Bulqis lebih cepat ketimbang kemampuan Jin ifrit yang menjanjikan tahta itu pindah sebelum Nabi Sulaiman berdiri dari tempat duduknya. Ashif bin Barkiya mampu memindahkan tahta itu hanya dalam waktu satu kedipan mata. Berkata ratu Bulqis:”Sesungguhnya saya telah mengetahui kekuasaan Allah dan kebenaran kenabian-mu sebelum ini. Yaitu tatkala datang burung Hud-hud membawa surat darimu. Sejak itu kami beriman. Yang menghalang-halangi kami untuk menyatakan keimanan kami adalah karena kami hidup di tengah-tengah kaum yang sudah mendalam kekufurannya. Itulah yang membuat kami menyembunyikan keimanan kami hingga saat ini datang menghadap kepadamu. Nabi sulaiman tersenyum lalu mempersilahkan ratu Bulqis memasuki istananya. Lantai istana itu terbuat dari kaca tipis yang di bawahnya dialiri air. Ratu Bulqid mengira diajak masuk ke aliran sungai, maka ia menyingkapkan kainnya sehingga tampaklah betis kakinya. Nabi Sulaiman segera memberitahukan bahwa lantai itu terbuat dari kaca putih yang tipis. Ratu Bulqis tersipu malu. Serta merta ia bersujud dan menyatakan keimanannya kepada Allah. “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam.” Akhirnya Nabi Sulaiman dan Ratu Bulqis menikah dan hidup bahagia akhir hayatnya. Mengenai wafatnya Nabi Sulaiman, hampir tidak seorangpun yang mengetahuinya. Baik dari golongan jin maupun dari golongan manusia. Kematian Nabi Sulaiman baru diketahui setelah tongkat yang digunakannya bersandar rapuh dimakan rayap dan beliau Jtuh tersungkur ke lantai. Doa Nabi Sulaiman dikabulkan Allah yaitu tidak ada seorangpun yang memiliki kerajaan besar kaya raya seperti kerajaan Nabi Sulaiman. Walaupun kaya raya dan berkuasa Nabi Sulaiman tetap tunduk patuh kepada perintah Allah.


 C. Nabi Zulkifli A.S
         Nabi Zulkifli adalah putra Nabi Ayyub dan Rahmah. Seperti ayahandanya Zulkifli mempunyai sifat yang sabar dan tegu dalam pendirian. Ia hidup di sebuah negara yang dipimpin oleh seorang Raja arif bijaksana. Pada suatu hari Raja tersebut mengumpulkan rakyatnya dan berkata : “siapakah yang sanggup berlaku sabar. Jika malam menidirikan shalat jika siang melakukan puasa? Tidak ada seorangpun yang berani menyatakan kesanggupannya. Akhirnya anak muda bernama Basyar yang mengacungkan tangan dan berkata sanggup. Sejak saat itu ia dipanggil Zulkifli artinya sanggup. Zulkifli kemudian diangkat menjadi raja. Diwaktu malam ia beribadah dan diwaktu siang ia berpuasa. Ia juga diangkat menjadi ketua hakim. Tidurnya di waktu malam hanya sedikit sekali. Pada suatu malam ketika ia hendak berangkat tidur ada seorang tamu yang hendak mengganggunya. Zulkifli mestinya sudah istirahat, namun dengan sabar a terima orang itu. “Ada apakah saudara ke mari di malam hari?” tanya Zulkifli. “Hamba seorang musafir, barang-barang hamba dirampok orang di perjalanan.” Jawab orang tua yang mengadu itu. “datanglah besok pagi atau petang hari,” kata Zulkifli. Esok pagi orang tua itu tidak datang padahal Zulkifli sudah menunggunya di ruang sidang. Pada petang hari orang itu juga tidak datang padahal ia telah bersedia untuk datang. Sewaktu Zulkifli hendak berangkat tidur orang itu datang lagi. “mengapa waktu sidang dibuka kau tidak datang?” tanya Zulkifli. “orang yang merampok saya ceerdik tuanku. Jika waktu sidang dibuka barang saya dikembalikan jika sidang ditutup barang saya dirampasnya lagi.” Jawab orang itu. Pada suatau malam raja Dzulkifli sangat mengantuk. Ia telah berpesan kepada penjaga agar menutup pintu dan mengunci. Sesudah itu ia hendak membaringkan diri. Pada saat itulah ia mendengar suara pintu diketuk orang. “Siapa yang masuk?” tanya Zulkifli. “Tidak ada seorangpun Tuanku.” Jawab prajurit penjaga Zulkifli merasa heran. Jelas tadi ia mendengar suara diketuk orang. Lalu diperiksa ke sekeliling rumah. Ternyata ia menemukan seseorang. Ia heran, semua pintu telah terkunci rapat. Darimana orang itu dapat masuk? “Kau bukan manusia, kau pasti setan!” tanya Zulkifli. “Ya, aku memang setan yang menguji kesabaranmu. Memang betul kau orang yang dapat memenuhi kesanggupanmu dulu.” Memang, Zulkifli orang yang sangat sabar, selalu mempergunakan akal sehatnya. Tidak pernah marah kepada para tamunya. Pada suatu hari terjadi peperangan di negerinya dengan pemberontak yang sangat durhaka kepada Allah. Raja Dzulkifli memerintahkan tentara dan rakyatnya untuk berangkat ke medan juang. Tapi apa yang terjadi? Ternyata rakyatnya takut berperang. Mereka takut mati. Rakyatnya bersedia maju berperang jika Zulkifli mau mendo’akan kepada Allah agar Allah mau menjamin hidupnya., agar mereka tidak mati. Mendengar hal itu Zulkifli tidak marah. Bahkan berdo’a kepada Allah. Maka Allah mewahyukan kepada Zulkifli, Aku telah mengetahui permintaan mereka, dan Aku mendengar do’amu, semua itu akan kukabulkan. Demikianlah dalam peperangan itu akhirnya mereka memperoleh kemenangan dan tidak ada seorangpun yang mati di medan juang. 





BAB III PENUTUP
 KESIMPULAN 

Nabi dan Rasul adalah makhluk Allah yang mempunyai keistimewaan. Dan keistimewaan itu dapat kita jadikan sebagai teladan kita dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Agar apa yang kita lakukan baik di mata Allah swt dan di ridhoiNya. Dari kisah-kisah nabi yang telah dipaparkan diharapkan memberikan inspirasi untuk kita semua untuk tetap beristiqomah di jalan Allah swt, agar tetap menjadi pribadi muslim yang mendapatkan syafaatnya kelak di akhir zaman.

INSAN KERJASAMA

Pengetahuan Pemahaman dan Pemantapan Diri Strategi Modal Dasar / Kebutuhan Dalam Membentuk Generasi Disusun oleh: • Diana (2227140843) • Laras Yuliana (2227141613) • Melani ( • Siti Badriyah (2227141824) • Siti Zakiyah (2227140974) • Supartini (2227140961) KELAS : IIIC PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya lah makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan kali ini kami akan memaparkan sebuah karya tulis yang disusun dalam sebuah makalah yang dengan judul “strategi modal dasar/kebutuhan dalam membentuk generasi”. Dalam makalah ini akan dipaparkan mengenai pengertian insan kerja sama, insane kemampuan merata, insane komitmen bersama, isan kemauan bersama, insane persepsi bersama dan strategi modal dasar/kebutuhan dalam membentuk generasi. Dalam makalah ini juga akan disertakan beberapa referensi, hasil penelitian, disertai dengan berbagai contoh nyata yang ada di lingkungan sekitar. Tentunya dalam pelaksanaanya hingga selesainya makalah ini dibuat akan ditemukan kekurangan yang mohon untuk dimaklumi. Sebab dalam prosesnya saya sebagai penyusun masih dalam proses pembelajaran. Akhirnya dengan selesai disusunnya makalah ini semoga dapat bermanfaat dan mampu dijadikan sumber informasi bagi kita semua. Serang, September 2015 Penyusun BAB II PEMBAHASAN 1. Insan Kerjasama A. Pengertian Insan kerjasama Sargent dalam Santosa (1992:29) menyatakan bahwa kerjasama merupakan usaha terkoordinasi di antara anggota kelompok atau masyarakat yang diarahkan untuk mencapai tujuan bersama. Lebih lanjut Santosa (1992: 29-30) menyatakan bahwa kerjasama adalah suatu bentuk interaksi sosial di mana tujuan anggota kelompok yang satu berkaitan erat dengan tujuan anggota kelompok yang lain atau tujuan kelompok secara keseluruhan sehingga seseorang individu hanya dapat mencapai tujuan bila individu lain juga mencapai tujuan. B. Tujuan Insan kerjasama Untuk mencapai usaha yang lebih baik atau lebih besar dibandingkan jika dikelola sendiri dan pekerjaan pun lebih cepat terselesaikan. C. Komponen-komponen insan kerjasama • Anggota kelompok • Peran • Tugas • Tujuan Dalam sebuah organisasi, terdapat level of teamwork mengacu pada komponen dimensi kerjasama seperti disebutkan diatas, yaitu: • Kerjasama pimpinan puncak, terdiri dari tiap-tiap pimpinan sub-organisasi (Kepala Bagian, Manajer) • Project Team, terdiri anggota kelompok usaha dari berbagai tingkatan dan fungsi untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu. • Kelompok kerja, terdiri dari anggota kelompok unit usaha yang menjalankan unit-unit kerja operasional rutin. D. Langkah-langkah yang harus ada dalam kerjasama 1. Pemimpin yang bertanggungjawab Dalam membangun sebuah tim agar kerjasama yang dijalin para anggota dapat berjalan dengan baik, perlu menunjuk seorang pemimpin yang bertanggung jawab, kompeten dan memiliki pengalaman organisasi yang baik. 2. Berkumpul bersama Untuk membangun kerjasama tim yang baik, diawali dengan adanya pendekatan dari masing-masing anggota. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mempererat hubungan rekan satu tim seperti bersosialisasi yang baik diluar lingkungan kerja dengan membentuk komunitas. 3. Kebutuhan bersama Dibutuhkan kerjasama agar dapat menyatukan pemikiran yang beragam. 4. Konsistensi Konsistensi antara anggota tim dalam menjalin kerjasama tim perlu diciptakan, banyaknya gagasan dan ide yang lahir dari pemikiran setiap anggota tim perlu dibulatkan agar tidak timbul pemikiran dan langkah lain di tengah jalan, sehingga pekerjaan dapat berfokus pada satu titik tujuan. 5. Tanggung jawab Jika para anggota tim memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi maka pekerjaan yang dilakukan akan memiliki nilai dan manfaat terhadap perkembangan bisnis, bukan hanya sebagai bentuk kewajiban menyelesaikan pekerjaan saja. 6. Penghargaan Baik bagi pemimin maupun antarsesama anggota perlu memberikan pujian atas usaha yang telah dicapai, baik itu berhasil atau gagal. Pujian tersebut dapat menjadi motivasi dan pelajaran dalam menjalin kerjasama kedepannya. E. Ciri-ciri kerjasama 1. Jumlah anggota kerjasama minimal dua orang, namun banyak kerjasama yang beranggotakan lebih dari dua orang.jumlah keanggotaan tergantung kepada jenis kerjasama itu sendiri. 2. Partisipasi pihak-pihak yang terlibat dalam kerjasama tidak selalu sama, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan bakat, kedudukan, dan pendidikan di masing-masing pihak. 3. Dalam kerjasama terdapat solidaritas yang berbeda. Tidak semua anggota mengalami rasa solidaritas yang sama. 2. Insan kemampuan merata A. Pengertian insan kemampuan merata Kemampuan merata adalah kecakapan atau potensi seseorang individu untuk menguasai keahlian dalam melakukan atau mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau sesuatu penilaian atas tindakan seseorang secara merata. Kemampuan juga bisa disebut dengan kompetensi yaitu perpaduan dari tiga domain pendidikan yang meliputi ranah pengetahuan, keterampilan dan sikap yang terbentuk dalam pola berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari. B. Tujuan Insan kemampuan merata Insan kemampuan merata bertujuan untuk menggali kecakapan atau potensi yang merata yang dimiliki setiap individu dalam setiap kelompoknya agar mencapai tujuan yang diinginkan. C. Komponen kemampuan merata: 1. Kemampuan Intelektual Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental, berfikir, menalar dan memecahkan masalah. 2. Kemampuan Fisik Kemampuan fisik adalah kemampuan tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan dan karakteristik serupa. D. Ciri-ciri Kemampuan merata 1. Mengenal masalah 2. Menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah-masalah itu 3. Mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan. 4. Mengenal asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang tidak dinyatakan. 6. Menilai fakta dan mengevalusai pernyataan-pernyataan 7. Mengenal adanya hubungn yang logis antara masalah-masalah 8. Menarik kesimpulan-kesimpulan dankesamaaan-kesamaan yang diperlukan 9. Menguji kesamaan-kesamaan dan kesimpulan-kesimpulan yang seeorang ambil 10. Menyusun kembali pola-pola keyakinan seseorang berdasarkan pengalaman yang lebi luas 11. Membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal dan kualitas-kualitas tertentu dalam kehidupan sehari-hari. D. Langkah-langkah kemampuan merata 3. Insan komitmen bersama A. Pengertian Insan komitmen bersama Komitmen adalah sikap dan perilaku yang ditandai oleh rasa memiliki, memberikan perhatian, serta melakukan usaha untuk mewujudkan harapan dan cita-cita dengan sungguh-sungguh. B. Tujuan Insan komitmen bersama Tujuan komitmen adalah sebagai landasan untuk menggapai suatu tujuan yang akan dicapai. C. Ciri- ciri insan komitmen bersama: a) Teguh pendirian dari setiap insan itu sendiri. b) Selalu fokus pada tujuan yang akan dicapai. c) Memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi. d) Konsisten dalam setiap tindakannya. e) Memiliki wibawa dan tegas f) Selalu disiplin dalam setiap pekerjaan. g) Selalu ulet dalam mengerjakan pekerjaannya. D. Komponen-komponen komitmen bersama: a) Adanya tekad dari sekelompok insan tersebut dalam mencapai tujuan yang diinginkan. b) Adanya keyakinan dari sekelompok insan tersebut untuk meraih tujuan yang akan dicapai. c) Adanya tujuan yang akan dicapai, karena seseorang berkomitmen untuk mencapai tujuan tertentu. d) Adanya saling percaya antar sesama insan dalam mencapai tujuan bersama. E. Langkah-langkah membangun komitmen a. Kebersamaan Untuk membangun komitmen diperlukan kebersamaan. Dengan kebersamaan akan mampu menumbuhkan semangat untuk tetap fokus pada suatu pekerjaan yang sedang ditekuni. b. Orang Selalu memanusiakan manusia adalah kunci pokok untuk mencapai tujuan bersama. Mampu memanusiakan manusia dapat meningkatkan loyalitas mereka. c. Memahami Dengan memahami keadaan sekitar, maupun keadaan personal akan lebih mudah untuk menjaga komitmen. d. Intelegensi Kita harus pintar dan mampu untuk melihat peluang yang ada. Kepintaran dalam memahami cara penyelesaian suatu pekerjaan. e. Tasamuh/ kesabaran Tasamuh dapat diartikan dengan kelapangan dada atau kesabaran. Komitmen dapat tercapai apabila kita mampu bersabar, dan berlapang dada menerima keadaan. Bersabar disini tidak hanya tinggal diam menerima keadaan, tetapi berusaha untuk dapat bangkit menghadapi keadaan. f. Mental Mental yang kuat dapat menjaga komitmen, namun sebaliknya mental yang lemah akan membuat komitmen kita hilang. g. Elektis Elektis berarti memilih. Kadang dalam memilih suatu pilihan, tidaklah mudah. Bahkan kadang harus ada yang dikorbankan. Namun itu harus dilakukan demi keberlangsungan tujuan yang akan dicapai. h. Nalar Kemampuan berfikir seseorang harus digunakan dan ditingkatkan untuk mencapai suatu tujuan yang akan dicapai. Sehingga dalam pengambilan keputusan tidak sekedar asal-asalan mengedepankan emosi. 4. Insan kemauan bersama A. Pengertian Kemauan Bersama Kemauan adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu, dan dikendalikan oleh pertimbangan akal budi. Jadi pada kemauan itu ada kebijaksanaan akal dan wawasan, disamping itu juga ada control dan persetujuan dari kepribadian. B. Tujuan Kemauan Bersama Tujuan kemauan bersama memiliki tujuan agar pelaksanaan dalam mencapai tujuan berjalan dengan baik. C. Ciri –ciri kemauan bersama 1. Kemauan merupakan dorongan dari dalam yang khusus dimiliki oleh manusia. 2. Kemauan berhubungan erat dengan satu tujuan. 3. Kemauan sebagai pendorong timbulnya perbuatan yang didasarkan atas berbagai pertimbangan. 4. Di dalam kemauan terdapat sikap aktif/giat. 5. Pada perbuatan kemauan bukanlah tindakan yang bersifat kebetulan tetapi merupakan tindakan yang disengaja dan terarah pada tercapainya satu tujuan. D. Komponen-komponen kemauan bersama: 1) Adanya motivasi dalam diri untuk mencapai sesuatu yang ingin dicapai. 2) Adanya tujuan yang sesuai dengan apa yang diharapkannya. E. Proses-proses membentuk kemauan bersama: 1) Adanya motive Tanpa alasan tertentu orang tidak akan melakukan sesuatu yang sungguh-sungguh dan kalaupun jadi berbuat kemungkinan besar perbuatan nya itu tidak menentu arahnya. 2) Mempertimbangkan motive-motive Hidup manusia memiliki banyak motive. Tiap-tiap motive memiliki tujuan kemudian timbullah saat-saat mempertimbangkan motive-motive itu. 3) Saat memilih Pekerjaan memilih diakuka setelah pertimbangan-pertimbangan motive dilakukan sebaik-baiknya dengan mengingat kemungkinan terkesan nya suatu tujuan, baik buruknya, untung ruginya, positif negatifnya,, dan berguna dan tidaknya. 4) Memutuskan Memutuskan merupakan langkah terakhir setelah pertimbangan motive. Di dalam keputusan seolah-olah terdapat pengakuan, alasan manakah yang terkuat. 5) Melaksanakan keputusan kemauan Keputusan memilih sebenarnya terletak pada perbuatan kemauan artinya keputusan kemauan itu diiringi dengan tindakan kemauan. 5. Insan persepsi bersama A. Pengertian persepsi bersama Persepsi bersama merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu suatu stimulus yang diterima oleh individu melalui alat reseptor yaitu indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Persepsi juga merupakan stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera. B. Tujuan Persepsi bersama Tujuan dalam persepsi bersama yakni memberikan gambaran internal mengenai informasi dunia luar. C. Dalam proses persepsi, terdapat tiga komponen utama berikut: 1. Seleksi adalah proses penyaringan oleh indera terhadap rangsangan dari luar, intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit. 2. Interprestasi, yaitu proses megorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi seseorang. Interprestasi dipengaruhi oleh bertbagai faktor, seperti pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi, kepribadian, dan kecerdasan. Interprestasi juga bergantung pada kemampuan seseorang untuk mengadakan pengkategorian informasi yang kompleks menjadi sarjana. 3. Interprestasi dan persepsi kemudian diterjemahkan dalam bentuk tingkah laku sebagai reaksi (Depikbud 1985), didalam Soelaiman, 1987). Jadi, proses persepsi adalah melakukan seleksi, interprestasi, dan pembulatan terhadap informasi yang santai. D. Ciri-Ciri Umum Persepsi Pengindraan terjadi dalam suatu konteks tertentu, konteks ini disebut sebagai dunia persepsi. Agar dihasilkan suatu pengindraan yang bermakna, ada ciri-ciri umum tertentu dalam dunia persepsi: 1. Modalitas: rangsang-rangsang yang yang diterima harus sesuai dengan modalitas tiap-tiap indra, yaitu sifat sensoris dasar dan masing-masing indra (cahaya untuk penglihatan, bau untuk penciuman, bunyi untuk pendengaran, permukaan bagi peraba dan sebagainya). 2. Dimensi ruang: dunia persepsi mempunyai sifat ruang (dimensi ruang), kita dapat mengatakan atas bawah, tinggi rendah, luas sempit, latar depan latar belakang, dan lain-lain. 3. Dimensi waktu: dunia persepsi mempunyai dimensi waktu seperti; cepat lambat, tua muda, dan lain-lain. 4. Struktur konteks, keseluruhan yang menyatu: obyek-obyek atau gejala-gejala dalam dunia pengamatan mempunyai struktur yang menyatu dengan konteksnya. Struktur dan konteks ini merupakan keseluruhan yang menyatu. 5. Dunia penuh arti: dunia persepsi adalah dunia penuh arti. Kita cenderung melakukan pengamatan atau persepsi pada gejala-gejala yang mempunyai makna bagi kita, yang ada hubunganya dalam diri kita. E. Langkah-langkah persepsi bersama a) Menyatukan pemikiran mengenai rencana tujuan yang akan dicapai. b) Mempertimbangkan hasil pemikiran bersama. c) Mengambil kesimpulan dari hasil pertimbangan tersebut.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL A. Pengertian Asal Mula Pancasila Secara kausalitas pancasila sebelum disyahkan menjadi dasar filsafat negara nilai-nilainya telah ada dan berasal dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai-nilai dan adat-istiadat, kebudayaan dan nilai-nilai religius. 1. Asal Mula Langsung Asal mula langsung dibedakan atas 4 macam yaitu:  Asal mula bahan (kausa materials) Asal bahan pancasila adalah pada bangsa Indonesia sendiri yang terdapat dalam kepribadian dan pandangan hidup.  Asal mula bentuk (kausa formalis) Asal mula bentuk pancasila adalah Ir. Soekarno bersama-sama Drs. Moh.Hatta serta anggota BPUPKI lainnya merumuskan dan membahas pancasila terutama dalam hal bentuk, rumusan seta nama pancasila.  Asal mula karya (kausa effisien) Asal mula karya adalah PPKI sebagai pembentuk negara dan atas kausa pembentuk negara yang mengesahkan pancasila menjadi dasar negara yang sah, setelah dilakukan pembahasan baik dalam sidang-sidang BPUPKI, panitia sembilan.  Asal mula tjuan (kausa finalis) Asal mula tujuan adalah para anggota BPUPKI dan panitia sembilan termasuk soekarno dan Hatta yang menentukan tujuan dirumuskannya pancasila sebelum ditetapkan oleh PPKI sebagai dasar negara yang sah. 2. Asal mula tidak Langsung Asal mula tidak langsung pancasila adalah terdapat pada kepribadian serta dalam pandangan hidup sehri-hari bangsa Indonesia, yang dirinci sebagai brikut: Unsur-unsur pancasila tersebut sebelum secara langsung dirunuskan menjadi dasar filsafat negara, nilai-nilainya yatu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan nilai keadilan telah ada dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari bangsa indonesia sebelum membentuk negara. Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup masyarakat indonesia sebelum membentuk negara, yang berupa nila-nilai adat-istiadat, nilai kebudayaan serta nilai-nilai religius. Asal mula tidak langsung pancasila pada hakikatnya bangsa indonesia sndiri. 3. Bangsa indonesia ber-pancasila dalam Tri Prakara Pada hakikatnya bangsa indonesia ber-ancasila dalam 3 asas/triprakara yang rinciannya adalah sebagai berikut: Pertama : bahwa unsur2 pancasila sebelum disahkan menjadi dasar filafat negara secara yuridis sudah dimiliki oleh bangsa inonesia sebagai asas-asas dalam adat-istiadat dan kebudayaan dalam arti luas (pancasila asas kbudayaan) Kedua : unsur2 pancasila telah terdapat paa bangsa indonesia sebagai asas2 dalam agama2 (nilai2 religius) Ketiga : unsur2 tadi kmudian diolah, dibahas dan dirumuskan secara seksama oleh para pendiri negara dalam sidang2 BPUPKI panitia sembilan. (asas kenegaraan) 4. Kedudukan dan Fungsi Pancasila a. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Pandangan hidup berfungsi sebagai kerangka acuan baik untuk menata kehiudpan diri pribadi maupun dalam interaksi antar manusia dalam masyarakat serta alam sekitarnya. b. Pancasila sebagai dasar negara republik indonesia Pancasila merrupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan negara atau dengan kata lain pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. c. Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara indonesia Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat indonesia sebelum membentuk negara atau diangkat dari pandangan hidup masyarakat indonesia sendiri, sehingga bangsa ini merupakan kausa materalis (asal bahan) pancasila. a) Pemgertian ideologi Bahasa idea = gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita Logos = ilmu Umum kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan, yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut bidang politik, sosial, kebudayaan, dan bidang keagamaan. b) Ideologi terbuka dan ideologi tertutup Ideologi tertutup suatu sistem pemikiran tertutup yang memiliki ciri-ciri: cita-cita yang yang bukan dari masyarakat itu sendiri melainkan diambil dari satu kelompok orang yang mendasari suatu poram untuk mengubah dan membaharui masyarakat, isinya terdiri dari tuntutan-tuntutan konkrret dan operasional yang keras, yang diajukan dengan mutlak. Ideologi terbuka suatu pemikiran terbuka yang memiliki ciri-ciri: cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan diambil dari harta kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri, hasil musyarah an konseensus dari masyarakat tersebut dan bersifat dinamis. c) Ideologi partikular dan ideologi komprehensif Ideologi partikular suatu keyakinan” yang tersusun secara sistematis dan terkait erat dengan kepentingan suatu kelas sosial tertentu dalam masyarakat. Contoh ideologi komunis dan ideologi liberalis. Ideologi komprehensif suatu sistem pemikiran menyeluruh mengenai semua aspek kehidupan sosial. Contohnya ideologi pancasila.

MENTERI PENDIDIKAN IDAMAN

MENTERI PENDIDIKAN IDAMAN Sebuah negara tidak mampu berdiri sendiri tanpa adanya seorang pemimpin dalam menjalankan kehidupan bernegara. Republik Indonesia yang di kenal perlu seorang pemimpin dalam menciptakan persatuan dan kesatuan. Khususnya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,perlu adanya pemimpin pendidikan yang pantas menjadi panutan. Saya rasa sosok Ki Hajar Dewantara merupakan sosok Menteri Pendidikan yang pantas menjadi panutan dalam dunia pendidikan,karena jasanya dalam membangun dunia pendidikan dengan didirikannya organisasi Budi Oetomo 1908, Indische Partij (partai politik pertama beraliran nasionalisme Indonesia), 25 Desember 1912. Serta prinsip-prinsip yang di milikinya dalam membangun dunia pendidikan yaitu: 1. Ing ngarsa sung tuladha (yang di depan memberikan teladan). 2. Ing madya mangun karsa (di tengah membangun semangat). 3. Tut wuri Handayani (dari belakang memberi dukungan). Adapun penghargaan-penghargaan yang di dapatnya seperti : Bapak Pendidikan Nasional, hari kelahirannya 2 Mei dijadikan hari Pendidikan Nasional - Doctor Honoris Causa (Dr.H.C.) dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1957 - Pahlawan Pergerakan Nasional (Surat Keputusan Presiden No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959) - Fotopotret Ki HajarDewantara diabadikan dalam uang kertasRp 20.000. Merupakan bukti bahwa dia pantas menjadi seorang pemimpin pendidikan. Semoga lahir-lahir pemimpin-pemimpin baru yang memiliki karakter yang sama dengannya sehingga dapat membangun negara yang lebih cerdas dan amanah NAMA : SITI BADRIYAH KELOMPOK : SAHABAT 7 ( COKROAMINOTO )

KONSEP DASAR IPS (keterampilan dalam lingkungan sosial)

 Keterampilan Berfikir, Akademik,/ Studi, dan Sosial  Pendidikan Ips adalah mengenai masalah kepala, tangan, dan hati. Kepala berarti dapat berfikir reflektif, tangan berarti kemampuan atau keterampilan, dan hati mencerminkan sikap perduli (kemampuan untuk menyelidiki kehidupan sosialnya, serta melaksanakan hak-hak dan tanggung jawab sebagai masyarakatnya), terhadap kehidupan masyarakatnya.  Berfikir reflektif artinya dapat berfikir kritis,dapat memecahkan masalah atas dasar bukti-bukti terbaik yang di perolehnya. Contohnya melakukan pengamatan, menjelaskan, mengembangkan konsep dan sebagainya  Terampil artinya mempunyai sejumlah keterampilan untuk menolong seseorang didalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Contohnya keterampilan akademik/studi misalnya, membaca, mendengarkan, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan dan lain sebagainya. Contoh dari keterampilan soial misalnya, merencanakan bekerja dengan orang lain, mengambil bagian dalam proyek penelitian, dan lain sebagainya.  Peduli berarti kemampuan untuk menyelidiki kehidupan sosial  Kemampuan atau Keterampilan dalam Ilmu Geografi  Pengajaran Geografi pada hakikatnya adalah pengajaran tentang gejala-gejala geografi yang tersebar di permukaan bumi. Baik gejala atau fenomena kehidupan manusia, yang dapat di jadikan sumber belajar siswa.  Kemampuan atau Keterampilan dalam Ilmu Sejarah  Sejarah yaitu studi atau ilmu pengetahuan tentang cerita yang benar-benar telah terjadi dan berlangsung pada waktu lampau.  Agar kegiatan pembelajaran dapat mengarah keppada cara penerapan CBSA, diperlukan keerlibatan secara terpadu, berkesinambungan dari hal-hal sebagai berikut: 1) Mengarah kepada interaksi belajar-mengajar yang optimal 2) Menuntut berbagai aktivitas peserta didik 3) Strategi belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan yang dicapai 4) Menggunakan multi metode 5) Menggunakan media yang bervariasi 6) Mengarah kepada multi sumber belajar 7) Menutup perubahan kebiasaan cara guru mengajar  Metode yang digunakan dalam mengajarkan materi sejarah antara lain: metode ceramah bervariasi, tanya jawab diskusi, tugas, bermain peran, dan karyawisata untuk mengenal peninggalan-peninggalan sejarah.  Kemampuan atau Keterampilan dalam Ilmu Ekonomi  Ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan manusia.  Tujuan Ilmu ekonomi adalah: Untuk mencari pengertian tentang hubungan peristiwa ekonomi baik hubungan yang bersifat kausal maupun hubungan yang bersifat fungsional, dan untuk menguasai peristiwa-peristiwa tersebut dan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang kita hadapi.  Sebagi seorang guru yang mengajarkan ekonomi harus mengtahiu dan mnguasai konsep-konsep, prinsip-prinsip, teori yang merupakan topik bahasannya.  Sumber pembelajaran ekono dapat diambil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang ada disekitar masyarakat seperti, kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan, dan sebagainya.  Kemampuan atau keterampilan dalam Ilmu Politik  Ilmu politik memusatkan tinjauannya kepada masalah kekuasaan dan bagaimana jalannya kekuasaan itu dalam masyarakat dan Negara.  Ilmu politik yang menembus berbagai aspek kehidupan tidak lepas dari bantuan ilmu-ilmu lainnya seperti sosiologi, ilmu negara, ilmu hukum, adminitras negara, psikolosgi dan sebagainya.  Kemampuan atau Keterampilan dalam Ilmu Sosiologi  Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat.  Sosiologi menekankan studinya kepada 4 hal: Bentuk masyarakat, hubungan masyarakat, tenaga sosial dan proses sosial  Tujuan sosiologi meliputi: Sosiologi teoritis (hasil pemikiran, pengalaman, dan penelitian), sosiologi praktis atau sosiologi trpakai (aplikasi dari sosiologi teoritis)  Kemampuan atau Keterampilan dalam Ilmu Antropolgi  Antropologi merupakan studi tentang manusia dengan kegiatannya meliputi kebudayaan.  Kbudayaan memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu: Kebudayaan hanya dimiliki manusia, diperoleh dengan cara belajar, selalu berubah, didukung oleh masyarakat dan merupakan karya cipta manusia dengan sadar  Unsur-unsur kebudayaan universal meliputi: System teknologi, system kemasyarakatan, mata pencaharian hidup, bahasa dan kesenian.  Kemampuan atau Keterampilan dalam Ilmu Psikologi Sosial  Psikologi sosial adalag studi tentang proses mental manusia sebagai makhluk sosial.  Objek studi sosial adalah tingkah laku manusia di masyarakat sebagai ungkapan proses mental, kejiwaan yang meliputi kemauan, minat termasuk pembentukan kepribadian.  Perhatian sosiologi tertuju kepada keseluruhan atau sebagian kepribadian individu yang merupakan hasil faktor kejiwaaan dengan faktor lingkungannya.

BIlangan Real

DAFTAR ISI Daftar Isi......................................................................................1 BAB.I Pendahuluan.....................................................................2 1.1 Latar Belakang..........................................................2 1.2 Rumusan Masalah.....................................................2 1.3 Tujuan Penulis..........................................................2 BAB.II Pembahasan....................................................................3 1. Pengertian Bilangan Real..............................................3 2. Sifat Sifat Bilangan Real...............................................3 BAB.III Penutup.........................................................................6 1. Kesimpulan...................................................................6 2. Saran..............................................................................6 Daftar Pustaka..............................................................................7 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem bilangan adalah hal pokok dalam sebuah ilmu matematika, bisa juga dikatakan sebagai inti dari suatu ilmu matematika itu sendiri. Sistem bilangan ini terbagi menjadi banyak macamnya, adapun yang kami sajikan dalam makalah ini adalah mengenai himpunan bilangan real. Himpunan bilangan real adalah himpunan bilangan yang merupakan gabungan dari hibungan rasional dan himpunan bilangan irrasional. Himpunan bilangan real yang dilengkapi dengan sifat-sifat bilangan disebut sistem bilangan real. Dalam aplikasinya himpunan bilangan ini mempunyai banyak turunan yang mempunyai bermaacam-macam sifat dan bentuk bilangan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa saja sifat-sifat bilangan real? 1.3 Tujuan Penulisan Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas konsep dasar Matematika dan sebagai salah satu media pembelajaran. Serang, 21 September 2014 Penyusun BAB II. PEMBAHASAN 1. Pengertian Bilangan Real Bilangan real adalah gabungan antara himpunan bilangan rasional dengan bilangan irrasional. Dengan perluasan dari bilangan asli, bilangan cacah, bilangan bulat, bilangan rasional dan bilangan irrasional. Ada suatu ciri penting dari bilangan real, yaitu setiap bilangan real mempunyai korespondensi satu-satu dengan suatu titik pada suatu garis lurus. Atau dengan kata lain, bilangan real adalah bilangan yang dapat berkoresponden satu-satu dengan sebuah titik pada garis bilangan. Pada garis bilangan tersebut terdapat titik asal yang diberi lambang 0 (nol) sebagai titik awal untuk mengukur jarak ke arah kanan atau kiri. Setiap titik pada garis bilangan mempunyai lambang yang tunggal, disebut koordinat titik, dan garis bilangan yang dihasilkan diacu sebagai garis real. Bilangan-bilangan real dapat dipandang sebagai pengenal(label) untuk titik-titik sepanjang sebuah garis mendatar. Di sana bilangan-bilangan ini mengukur jarak ke kanan atau ke kiri (jarak berarah) dari suatu titik tetap yang disebut titik asal dan diberi label 0. Walaupun kita tidak mungkin maemperlihatkan semua label iti, tiap titik memang mempunyai sebuah label tunggal bilangan real. Bilangan ini disebut oordinat titik tearsebut. Dan garis yang dihasilkan diacu sebagai garis real. Perhatikan gambar! Kedudukan bilangan real dalam sistem bilangan dapat kita lihat dalam diagram Gambar 1. 2. Sifat-Sifat Bilangan Real a. Aksioma Medan Bilangan Riil dalam operasi penjumlahan dan perkalian memenuhi aksioma berikut ini. Misalkan x dan y merupakan bilangan riil dimana x+y suatu operasi penjumlahan dan xy suatu operasi perkalian. • Aksioma 1 ( hukum komutatif ) yaitu x+y=y+x dan xy=yx • Aksioma 2 ( hukum asosiatif ) yaitu x+(y+z)=(x+y)+z dan x(yz)=(xy)z • Aksioma 3 ( hukum distributif ) yaitu x(y+z)=xy+xz • Aksioma 4 (eksistensi unsur identitas). Identitas untuk penjumlahan 0 dan untuk perkalian 1 yang menjadikan 0+x=x dan 1.x=x. • Aksioma 5 (eksistensi negatif / invers) terhadap penjumlahan dimana x+y=0 maka dapat ditulis y=-x. • Aksioma 6 (eksistensi resiprokal/invers) terhadap perkalian dimana xy=1 sehingga kita dapat melambangkan y=1/x 1.) Sifat Komutatif (pertukaran) : penjumlahan : x+y = y+x contoh : 2+3 = 3+2 Perkalian : x.y = y.x contoh : 2.3 = 3.2 2.) Sifat Asosiatif (pengelompokan) Penjumlahan : (x+y)+z = x+(y+z) contoh : (2+3)+0,5 = 2+(3+0,5) perkalian : (x.y).z = x.(y.z) contoh : (2.3).0,5 = 2.(3.0,5) 3.) Sifat eksistensi bilangan 0 terdapat 0 elemen ℝ sedemikian hingga 0 + a = a dan a + 0 = a contoh : 0 + 2 = 2+0 4.) Sifat eksistensi elemen negatif atau invers penjumlahan untuk setiap a elemen ℝ terdapat -a elemen ℝ sedemikian hingga a + (-a) = 0 dan (-a) + a = 0 contoh : (-5) + 5 = 0 dan 5 + (-5) = 0 5.) Sifat eksistensi elemen unit 1 Terdapat 1 elemen ℝ sedemikian hingga 1.a = a dan a.1 = a contoh : 1. 2,4 = 2,4 . 1 6.) Sifat eksistensi invers perkalian Untuk setian a elemen ℝ dengan a bukan sama dengan nol, terdapat 1/a elemen ℝ sedemikian sehingga (1/a) . a = 1 dan a. (1/a) = 1 contoh : (1/5).5 = 1 7.) Sifat Distributif (penyebaran) x.(y+z) = (x.y) + (x.z) dan (y + z).x = (y.x) + (z.x) contoh : 4.(2+3) = (4.2) + (4.3) Himpunan yang memenuhi aksioma-aksioma diatas disebut medan, oleh karena itu aksioma-aksioma diatas disebut aksioma medan. b. Aksioma Urutan Disini kita akan mengasumsikan terdapat R+ yaitu bilangan riil positif, misalnya x dan y anggota R+, maka akan memenuhi aksioma : • Aksioma 7 yaitu xy dan x+y anggota R+. • Aksioma 8 yaitu untuk setiap x≠0 , x anggota R+ atau -x anggota R+, namun tidak mungkin keduanya sekaligus. • Aksioma 9 yaitu 0 bukan merupakan anggota R+. c. Aksioma Kelengkapan • Aksioma 10 yaitu setiap anggota bilangan riil S yang memiliki batas atas memiliki supremum, yaitu ada bilangan riil B sehingga B=sup(S). BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Bilangan real adalah bilangan yang merupakan gabungan dari bilangan rasional dan bilangan irrasional. Bilangan real yang dilengkapi dengan sifat-sifat bilangan real disebut sistem bilangan real. Sifat-sifat bilangan real dibagi menjadi, sifat-sifat aljabar,sifat-sifat urutan dan sifat-sifat kelengkapan. 2. Saran Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini termasuk jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada kami dan pembaca pada umumnya. DAFTAR PUSTAKA http:// Bilangan Real _ Matematika Menyenangkan.htm purcell, Edwin, Dale. Kalkulus dan Geometri Analitis. Jakarta: Erlangga

PERUBAHAN MUSIM

PROSES TERJADINYA PERUBAHAN MUSIM Proses perubahan musim terjadi karena letak relatif matahari terhadap permukaan bumi bergeser. Untuk Indonesia sinar matahari jatuh hampir tegak lurus pada wilayah khatulistiwa pada bulan Agustus, Oktober, September, kemudian melintas ke selatan sehingga pada bulan Desember , Januari sinar matahari hamir tegak lurus pada wilayah sekitar 23 derajat lintang Selatan, sehingga benua Australia musim panas dan Asia musim dingin, angin basah (yang membawa uap air) bergerak dari Asia melintas Indonesia sehingga Indonesia mengalami musim hujan pada bulan November, Desember, Januari, Februari. Kemudian matahari bergerak ke utara lagi sehingga pada bulan Maret , April , Mei posisi relatif matahari menyebabkan perubahan musim di Indonesia dan pada bulan Juni , Juli sinar matahari hampir tegak lurus pada wilayah sekitar 23 derajat lintang Utara , ketika itu benua Asia musim panas dan angin kering dari Australia melintasi Indonesia ke arah benua Asia sehingga Indonesia megalami musim kemarau. Mulainya musim hujan /kemarau pada berbagai wilayah Indonesia bisa saja berbeda karena pergerakan awan/angin dipengaruhi oleh topografi dan tekanan udara, suhu, kelembaban pada sekitar Indonesia terutama pada laut pasifik yang dikenal sebagai gejala La Nina dan El Nino dan pada laut India yang dikenal sebagai gejala Dipole Mode.. Pergantian Musim Indonesia terletak di sekitar khatulistiwa (23,5 LU - 23,5 LS) disebut daerah tropis, iklimnya disebut iklim tropis yaitu memiliki dua musim dengan kelembapan udara paling cocok untuk banyak jenis makhluk hidup. Wilayah yang jauh dari garis khatulistiwa memiliki musim lebih banyak. Benua Eropa, Amerika Utara, dan Selatan, dan Australia misalnya memiliki empat musim, yakni panas (summer), gugur (autumn), dingin (winter), dan semi (spring). Ini menimbulkan pertanyaan, apa yang menyebabkan wilayah di bumi pada waktu yang bersamaan memiliki musim berbeda tergantung lokasinya? Banyak yang menduga bahwa musim-musim terjadi karena orbit Bumi mengelilingi Matahari yang berbentuk elips: saat posisi terjauh, maka Bumi dingin, dan sebaliknya. Contoh ekstremnya adalah planet Merkurius yang panas dan planet Pluto yang dingin. Atau kita akan merasakan hangat saat dekat dengan api unggun dan dingin saat jauh. Teori ini logis jika hanya menjelaskan hangat dan dingin, tapi tidak menjelaskan kenapa ada dua musim berbeda (misalnya bagian utara khatulistiwa musim dingin dan selatan musim panas) pada saat yang bersamaan? Sebenarnya, jarak bumi dan matahari tidaklah menentukan musim di Bumi, karena perbedaannya jarak terjauh dan terdekat tidak signifikan. Perbandingannya seperti kita berdiri satu meter dari api unggun, kemudian menjauh sekira dua cm, tentu kita tidak bisa membedakan perbedaan panas yang kita rasakan. Ternyata kemiringan poros bumilah yang mempengaruhi terjadinya pergantian musim. Bumi dengan kemiringan poros buminya yang kemudian berotasi mengelilingi matahari mengakibatkan terjadinya pergantian musim. Gambar di atas mengilustrasikan bagaimana cahaya matahari tersebar ke permukaan Bumi yang dibagi oleh garis khatulistiwa, utara dan selatan. Pada posisi tersebut, bagian selatan Bumi menerima sinar matahari lebih banyak daripada bagian utara sehingga bagian selatan mengalami musim panas atau musim kemarau untuk daerah tropis. Sementara bagian utara mengalami musim dingin atau musim hujan untuk daerah tropis. Kondisi ini akan berganti setelah enam bulan, saat posisi Bumi di sebelah kanan matahari. Perhatikan juga kutub utara dan selatan Bumi. Walau Bumi sudah berotasi penuh (24 jam), kutub utara tidak akan menerima sinar Matahari sehingga selalu malam, sedangkan kutub selatan menerima sinar matahari terus sehingga selalu siang. Kondisi ini akan berlaku sampai enam bulan, saat posisi bumi di sebelah kanan matahari. Inilah penjelasan kenapa di kutub pergantian siang dan malam adalah sekali dalam enam bulan. Secara astronomis wilayah Indonesia terletak antara 6° LU - 11° LS dan 95° BT - 141° BT. Hal tersebut membawa pengaruh terhadap iklim Indonesia secara keseluruhan, yaitu beriklim tropis atau merupakan tempat peredaran semu matahari tahunan. Artinya, tempat yang selalu dilalui oleh pergeseran semu matahari dari garis balik utara ke garis balik selatan, atau sebaliknya. Posisi yang demikian itu menyebabkan banyaknya sinar matahari yang datang selalu besar (sering), yaitu sekitar 55%. Dengan sendirinya temperatur suhu udara di Indonesia selalu panas dengan suhu rata-rata harian adalah 27° C dengan dua musim, yaitu panas dan hujan. Faktor Penyebab Perubahan Musim di Indonesia Mengapa terjadi perubahan musim di Indonesia? Perubahan musim di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: : 1. Pergeseran semu matahari tahunan Pada saat bumi berevolusi, sumbu bumi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika, tetapi condong ke 66.5°, hal ini mengakibatkan posisi bumi terhadap matahari mengalami perbedaan. Pada 23 September sampai dengan 21 Maret kedudukan matahari berada di belahan bumi selatan dan kedudukan bumi posisinya lebih dekat ke matahari. Sehingga menyebabkan di belahan bumi bagian selatan mengalami musim panas dan siang hari lebih lama daripada malam hari. Sedangkan, pada tanggal yang sama di belahan bumi bagian utara, seolah-olah berada pada posisi jauh dari matahari sehingga dengan sendirinya di utara mengalami musim dingin dan malam hari lebih panjang dari pada siang hari. 2. Letak lintang Secara astronomis, Indonesia berada pada posisi garis lintang 6° LU - 11° LS. Karena berada pada posisi derajat seperti itu Indonesia berada di daerah tropis yang dilalui oleh garis khatulistiwa.Akibatnya,sudut datang sinar matahari selalu tinggi dengan titik kulminasi matahari terendah 54.5°, hal ini berakibat suhu udara rata-rata tinggi dengan tekanan udara rendah. Sehingga berhembuslah angin pasat dari daerah subtropika menuju daerah minimum equator. Di wilayah Indonesia bagian selatan ekuator berhembus angin pasat tenggara, sedangkan utara ekuator berhembus angin pasat timur laut yangbersifat basah karena banyak mengandung uap air. 3. Rotasi bumi Bumi dari arah barat ke timur dengan cepat sehingga ber-pengaruh pada udara yang membelok ke kiri di belahan bumi bagian selatan dan ke kanan di belahan bumi bagian utara. Karena Indonesia berada di belahan bumi bagian utara dan di selatan gerakan angin yang diterima berbeda, angin yang berasal dari tenggara belahan bumi selatan akan berubah menjadi angin barat daya di belahan bumi utara, sedangkan yang berasal dari timur laut belahan bumi utara akan berubah menjadi angin pasat laut di belahan bumi selatan. Angin tenggara bersifat basah, dan angin barat bersifat kering. 4. Daerah bertekanan rendah dan tinggi Secara geografis Indonesia terletak antara dua benua dan dua samudera. Terjadinya perbedaan tekanan udara di kedua benua, yaitu Benua Australia dan Asia yang terjadi setiap enam bulan sekali menyebabkan terjadinya gerakan udara bolak-balik yang berlawanan arah antara kedua benua tersebut. Karena terjadinya enam bulan sekali, maka angin tersebut disebut dengan angin muson. 5. Laut dan benua Wilayah Indonesia terdiri atas daratan dan lautan. Apabila kita membandingkan wilayah Indonesia antara daratan dan lautan, ternyata lautan lebih luas daripada daratan, dengan perbandingan 1 daratan 3 lautan (1 : 3). Hal ini akan berpengaruh langsung terhadap kondisi udara di Indonesia, yaitu kondisi udara yang lembap. Kelembapan udara tersebut akan berpengaruh terhadap amplitudo (perbedaan suhu udara) bulanan dan tahunan sangat kecil, yaitu antara 2° C sampai dengan 3° C, serta sebagian besar wilayah Indonesia memiliki banyak curah hujan dalam setiap tahunnya.

FILSAFAT DALAM TEMA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah
            Dalam perjalanan sejarah manusia, pemikiran filosofis senantiasa berkembang. Hal itu dikarenakan pemikiran merupakan hal yang paling mendasar dalam kehidupan manusia, bahkan merupakan ciri khas manusia. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari anugerah akal yang dimiliki oleh manusia. Pemikiran filosofis meniscayakan kelahiran filsafat sebagai induk dari semua ilmu. Di antara corak pemikiran manusia adalah pengetahuan tentang wujud, awal bermulanya hingga akhirnya. Oleh karena itu, buah pemikiran dari manusia melahirkan berbagai macam aliran dalam filsafat yakni, aliran empirisme, rasionalisme, idealisme, pragmatisme, eksistensialisme, positivisme, vitalisme, strukturalisme, post-strukturalisme dan lain-lain.
Selain itu, permasalahan yang menjadi objek kajian (pembahasan) dalam filsafat mengalami perkembangan yang signifikan. Filsafat tidak hanya berhenti pada permasalahan wujud, tetapi juga merambah pada pembahasan berkenaan dengan ilmu. Selain itu, filsafat juga menyentuh tataran praktis, terutama berkaitan dengan moral. Perkembangan tersebut merupakan implikasi logis dari perkembangan pola pikir manusia itu sendiri. Hal tersebut tidak lain merupakan upaya untuk menemukan “kebenaran”.
Pencarian terhadap kebenaran seiring dengan tujuan dari filsafat itu sendiri, yakni untuk mencari kebenaran yang hakiki. Dengan kata lain, mengetahui segala sesuatu yang ada sebagaimana adanya (problem ontologis). Kemudian, timbul pertanyaan setelah mencari “Apa itu kebenaran?” yaitu “Bagaimana kita bisa mendapatkan pengetahuan yang hakiki itu atau sesuatu yang ada sebagaimana adanya (kebenaran)? Persoalan ini merupakan problem epistemologis. Selanjutnya, setelah kita mengetahui kebenran dan cara untuk mendapatkannya, muncul pertanyaan untuk apa pengetahuan tersebut. Dengan kata lain, pemikiran selanjutnya berkaitan dengan pengaplikasian ilmu yang telah didapatkan pada tataran praktis. Ini disebut dengan problem aksiologis, artinya apakah ilmu pengetahuan yang didapat itu bisa diterapkan untuk kemaslahatan umat atau justru sebaliknya, terutama kaitannya dengan moralitas. Singkatnya, wilayah ontologi bertanya tentang “apa” wilayah epistemologi bertanya tentang “bagaimana” sedangkan, wilayah aksiologi bertanya tentang “untuk apa”.
Tiga problem filosofis inilah —ontologi, epistemologi dan aksiologi— yang hingga kini masih menimbulkan perdebatan. Hal itu dikarenakan masing-masing aliran filsafat memiliki sudut pandang tersendiri berkaitan dengan ketiga hal tersebut. Oleh karena itu, pembahasan mengenai Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi topic penting pembahasan penting dalam dunia Filsafat. Hal inilah yang menjadi alasan bagi penulis untuk mengetengahkan pembahasan tersebut dalam makalah ini.


1.2    Rumusan Masalah
     Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan di bahas pada makalah ini adalah :
1.     Bagaimana hubungan filsafat dalam tema?

1.3    Tujuan Penelitian
     Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1.    Untuk mengetahui hubungan filsafat dalam tema

















BAB II
PEMBAHASAN
 Filsafat dalam tema
2.1  Epistemologi
Epistemologi membahas tentang pengetahuan yang akan didapat manusia sesuai dngan kebutuhannya. Pada dasarnya  manusia selalu ingin tahu tentang sesuatu dan ia akan mencari tahunya, sehingga dengan demikian pengetahuannya pun bertambah. Berdasarkan epistemelogi, manusia akan mencari tentang apa saja batas-batas pengetahuan, bagaimana struktur pengetahuan itu, bagaimana keabsahannya dan dari mana sumbernya.
Menurut Donny Gahral, epistemologi adalah cabang filsafat yang mengkaji hakikat pengetahuan khususnya 4 pokok persoalan pengetahuan seperti keabsahan, struktur, batas dan sumber, seperti yang dijelaskan di atas. Pengetahuan yang dikaji dari epistemologi adalah pengetahuan dalam arti seluas-luanya termasuk pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Epistemologi juga merupakan dasar dari filsafat ilmu pengetahuan dalam membagi pengetahuan menjadi pengetahuan ilmiah dan pengetahuan sehari-hari serta menetukan cara kerja yang tepat untuk memperoleh pengetahuan ilmiah
epistemologi adalah bidang ilmu yang membahas pengetahuan manusia, dalam berbagai jenis dan ukuran kebenarannya. Isu-isu yang akan muncul berkaitan dengan masalah epistemologi adalah bagaimana pengetahuan itu bisa diperoleh? Jika keberadaan itu mempunyai gradasi (tingkatan), mulai dari yang metafisik hingga fisik maka dengan menggunakan apakah kita bisa mengetahuinya? Apakah dengan menggunakan indera sebagaimana kaum empiris, akal sebagaimana kaum rasionalis atau bahkan dengan menggunakan intuisi sebagaimana urafa’ (para sufi)? Oleh sebab itu yang perlu dibahas berkaitan dengan masalah ini adalah tentang teori pengetahuan dan metode ilmiah serta tema-tema yang berkaitan dengan masalah epistemologi.
Berbicara tentang asal-usul pengetahuan maka ilmu pengetahuan ada yang berasal dari manusia dan dari luar manusia. Pengetahuan yang berasal dari manusia meliputi pengetahuan indera, ilmu (akal) dan filsafat. Sedangkan pengetahuan yang berasal dari luar manusia (berasal dari Tuhan) adalah wahyu. Pembahasan epistemologi meliputi sumber-sumber atau teori pengetahuan, kebenaran pengetahuan, batasan dan kemungkinan pengetahuan, serta klasifikasi ilmu pengetahuan.
1.      Sumber-Sumber Pengetahuan
Salah satu pokok pembahasan epistemologi adalah mengenai sumber-sumber pengetahuan. Dengan fakultas apa manusia mencapai pengetahuan? Bagaimanakah nilai pengetahuan yang diperoleh manusia? Sampai batasan mana manusia memeroleh pengetahuan? Pertanyaan-pertanyaan ini terkait erat dengan sumber-sumber pengetahuan.
Apa saja sumber-sumber pengetahuan? Murtadha Muththahari mengatakan bahwa sumber pengetahuan tidak hanya rasio dan hati, melainkan alam dan sejarah. Sedangkan M. Taqi Mishbah Yazdi lebih menekankan fakultas indriawi dan akal sebagai sumber pengetahuan. Adapun fakultas hati, dalam mencapai pengetahuan, merupakan ranah ‘irfan bukan filsafat. Agaknya karena alasan inilah bahwa fakultas hati (qalb, fu’ad) merupakan pembahasan ‘irfan bukan filsafat, kita bisa memahami pandangan Yazdi yang tidak begitu menekankan daya hati dalam epistemologi—yang merupakan cabang filsafat. Ada juga yang menganggap bahwa sumber pengetahuan yang hakiki (primer) adalah wahyu sedangkan daya-daya lain lebih sebagai sumber sekunder.
Setidaknya ada tiga sumber pengetahuan yaitu 1) akal; 2) indriawi; dan 3) hati (intusi, qalb, fu’ad). Adapun wahyu, dalam hal ini wahyu yang dikodifikasikan dalam bentuk teks (kitab suci), tidak dimasukkan sebagai sumber pengetahuan. Karena kitab suci merupakan teks, yang akan berbicara ketika seseorang membacanya, maka pemahaman seseorang atas teks-teks suci tersebut yang dimasukkan sebagai sumber pengetahuan (Suteja, 2006).
Begitu juga dengan sejarah maupun alam. Sebab alam untuk menyampaikan pengetahuan membutuhkan penafsiran dari sang pengamat, walaupun struktur pengetahuan tersebut tidak memisahkan antara sang penahu dengan yang diketahui, tetap saja ia meniscayakan kemampuan manusia untuk menangkap pengetahuan tersebut. Alam sebagai alam luaran ditangkap dengan fakultas indriawi, jadi, pemahaman fakultas indriawi yang dimasukkan sebagai sumber pengetahuan atau pemahaman atasnyalah yang dimasukkan sebagai sumber pengetahuan.



2.2  Ontologi
Secara etimologi,ontologi berasal dari bahasa yunani yaitu on atau ontos yg berarti’’ada’’dan logos yg berarti’’ilmu’’.sedangkan secara terminologi ontologi adalah ilmu tentang hakikat yang ada sebagai yang ada
 (the theory of being qua being) .yang termasuk dalam pembahsan ontologi adalah fisika ,matematika,dan metafisika.fisika sebagai tingkatan yang paling rendah,matematika sebagi tingkatan tengah-tengah sedangkan teologi sebagai tingkatan yang paling tinggi.ontologi juga sering di indentikan dengan metafisika ,yang juga disebut dengan proto filsafat atau filsafat yang pertama atau filsafat ketuhanan.pembahasannya meliputi hakikat sesuatu ,keesaan,persekutuan,sebab dan akibat,substansi dan aksiden,yang tetap dan berubah, eksistensi dan esensi,keniscayaan dan kerelatifan ,kemungkinan dan ketidakmungkinan,realita ,malaikat,pahala,surga,neraka,dan dosa
Berbagai macam pandangan tentang ontologi:
a.monisme
  paham ini menganggap bahwa hakikat yang asal dari seluruh kenyataan itu hanya satu saja,tidak mungki dua.haruslah satu hakikat saja sebagi sumber yang asal,baik asal berupa materi,ataupun berupa rohani.istilah monisme oleh thomas davidson disebut dengan block universe .paham ini kemudian terbagi kedalam kedua aliran yaitu materialisme dan idealisme.materialisme menganggap bahwa yang benar benar ada hanyalah materi sedangkan roh atau jiwa bukanlah suatu kenyataan yang berdiri sendiri bahkan iya hanya merupakan akibat saja dari proses gerakan kebenaran dengan salah satu cara tertentu .sedangkan idealsme yag berarti juga spiritualisme berarti serba cipta ,sedaang spirtualisme berarti serba roh.aliran ini beranggapan bahwa hakikat kenyataan yang beranekaragam itu semua berasal dari roh (sukma)atau sejenis dengannya, yaitu sesuatu yang tidak berbentuk dan menempati ruang materi atau zat hanyalah satu jenis dari penjelmaan rohani
b.dualisme
 aliran ini berpendapat bahwa benda berdiri dari dua macam hakikat asal sumbernya ,yaitu hakikat materi dan hakikat rohani,benda dan ruh ,jasad dan spirit.materi bukan muncul dari ruh dan ruh bukan muncul dari benda. Sama-sama hakikat. Kedua macam hakikat itu masing-masing bebas dan berdiri sendiri,sama-sama azali dan abadi hubungan keduanya menciptakan kehidupan dan alam ini.
c.pluralisme
paham ini berpandangan bahwa segala macam bentuk merupakan kenyataan. Pluralisme bertolak dari keseluruhan dan mengakui bahwa segenap macam bentuk itu semuanya nyata.pluralime dalam dictionary of philoshopy and religion dikatakan sebagi paham yang menyatakan bahwa kenyataan alam ini tersusun dari unsur banyak lebih dari satu entitas .
d.nihilisme
nihilsme berasal dari bahasa latin yang berarti nothing atau tidak ada.sebuah doktrin yang tidak mengakui validitas alternative yang positif.doktrin tentang nihilsme sebenarnya sudah ada semenjak zaman yunani kuno,yaitu pada pandan george dias yang memberikan tiga proporsisi tentang realitas .pertama,tidak sesuatu yang eksis.realitas itu sebenernya tidak ada.kedua,bila sesuatu itu ada,iya tidak dapat diketahui.ini disebabkan oleh pengindraan itu sumber ilusi.akal juga tidak mampu meyakinkan kita tentang bahan alam semesta ini karena kita telah di kung kung oleh dilema subjektif.ketiga, sekalipun realitas itu dapat diketahui iya tidak akan dapat kita beritahukan terhadap orang lain.
e.agnostisime
paham ini mengingkari kesanggupan manusia untuk mengetahui hakikat benda.baik hakikat materi maupun hakikat rohani.kata agnostisme berasal dari bahasa yunani yaitu agnostos yang berarti uknown .A artinya not dan know.timbulnya aliran ini dikarenakan belum dapatnya orang mengenal dan mampu menerangkan secara konkret akan adanya kenyataan yang berdiri dan dapat kita kenal.aliran ini dengan tegas selalu menyangkal adanya suatu kenyataan mutlak 
Ontologi merupakan salah satu kajian ke filsafatan yang paling kuno dan berasal dari yunani. Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Hakitkat kenyataan atau realitas bisa didekati ontologi dengan 2 macam sudut pandang :
a.       Kuantitatif, yaitu dengan mempertannyakan apakah kenyataan itu tunggal atau jamak ?
b.      Kualitatif, yaitu mempertanyakan apakah kenyataan ( realitas ) tersebut memiliki kualitas tertentu, seperti misalnya daun yang memiliki warna kehijuan , bunga mawar yang berbau harum.


2.3  Aksiologi
Jika ontologi berbicara tentang hakikat yang ada (objek ilmu) dan epistemologi berbicara tentang bagaimana yang ada itu bisa diperoleh (cara memperoleh ilmu) maka aksiologi berkaitan dengan manfaat dari pada ilmu itu sendiri atau kaitan penerapan ilmu itu dengan kaidah-kaidah moral.
Dalam Wikipedia aksiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu axion yang berarti “nilai” dan logos yang berarti “ilmu” atau “teori”. Jadi, aksiologi adalah ilmu tentang nilai. Adapun Jujun S. Suriasumantri dalam bukunya Filsafat Ilmu mengatakan bahwa aksiologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang nilai secara umum. Sebagai landasan ilmu, aksiologi mempertanyakan untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral atau profesional?
Menurut Brameld, ada tiga bagian yang membedakan di dalam aksiologi. Pertama, moral conduct, tindakan moral. Bidang ini melahirkan disiplin khusus yaitu etika. Kedua, esthetic expression, ekspresi keindahan yang melahirkan estetika. Ketiga, socio-political life, kehidupan sosio-politik. Bidang ini melahirkan ilmu filsafat sosio-politik.
1. Teori Nilai (Etika)
Problem aksiologis yang pertama berhubungan dengan nilai. Berkaitan dengan masalah nilai sebenarnya telah dikaji secara mendalam oleh filsafat nilai. Oleh sebab itu dalam kesempatan kali ini akan dibahas beberapa hal saja yang kiranya penting untuk dipaparkan berkaitan dengan masalah nilai. Tema-tema yang muncul seputar masalah ini misalnya apakah nilai itu subjektif atau objektif.
Perdebatan tentang hakikat nilai, apakah ia subjektif atau objektif selalu menarik perhatian. Ada yang berpandangan bahwa nilai itu objektif sehingga ia bersifat universal. Di mana pun tempatnya, kapanpun waktunya, ia akan tetap dan diterima oleh semua orang. Ambil misal mencuri, secara objektif ini salah karena hal itu merupakan perbuatan tercela. Siapa pun orangnya, di mana pun dan kapanpun pasti akan sepakat bahwa mencuri dan perbuatan tercela lainnya adalah salah. Jadi nilai objektif itu terbentuk jika kita memandang dari segi objektivitas nilai.
Sementara jika kita melihat dari segi diri sendiri terbentuklah nilai subjektif. Nilai itu tentu saja bersifat subjektif karena berbicara tentang nilai berarti berbicara tentang penilaian yang diberikan oleh seseorang terhadap sesuatu. Tentunya penilaian setiap orang berbeda-beda tergantung selera, tempat, waktu, dan juga latar belakang budaya, adat, agama, pendidikan, yang memengaruhi orang tersebut. Misalnya bagi orang Hindu tradisi Ngaben (membakar mayat orang mati) merupakan suatu bentuk penghormatan terhadap orang mati dan bagi mereka hal itu dianggap baik dan telah menjadi tradisi. Namun bagi orang Islam hal itu diangap tidak baik. Berhubungan seksual di luar nikah asal atas dasar suka sama suka hal ini tidak menjadi masalah dan biasa di Barat. Tapi bagi orang Islam hal itu jelas hina, jelek, dan salah. Bagi orang-orang terdahulu, ada beberapa hal yang dianggap tabu, tidak boleh dilakukan dan tidak pantas tapi hal-hal tersebut tidak lagi bermasalah bagi orang-orang sekarang ini. Dari sini bisa dilihat bahwa nilai itu bersifat subjektif tergantung siapa yang menilai, waktu dan tempatnya.
Berbicara tentang nilai berarti berbicara tentang baik dan buruk bukan salah dan benar. Apa yang baik bagi satu pihak belum tentu baik pula bagi pihak yang lain dan sebaliknya. Apa yang baik juga belum tentu benar misalnya lukisan porno tentu bagus—setiap orang tidak mengingkarinya kecuali mereka yang pura-pura dan sok bermoral—tapi itu tidak benar. Membantu pada dasarnya adalah baik tapi jika membantu orang dalam tindakan kejahatan adalah tidak benar.
Jadi, persoalan nilai itu adalah persoalan baik dan buruk. Penilaian itu sendiri timbul karena ada hubungan antara subjek dengan objek. Tidak ada sesuatu itu dalam dirinya sendiri mempunyai nilai. Susuatu itu baru mempunyai nilai setelah diberikan penilaian oleh seorang subjek kepada objek. Suatu barang tetap ada, sekalipun manusia tidak ada, atau tidak ada manusia yang melihatnya. “Bunga-bunga itu tetap ada, sekalipun tidaak ada mata manusia yang memandangnya. Tetapi nilai itu tidak ada, kalau manusia tidak ada, atau manusia tidak melihatnya. Bunga-bunga itu tidak indah, kalau tidak ada pandangan manusia yang mengaguminya. Karena, nilai itu baru timbul ketika terjadi hubungan antara manusia sebagai subjek dan barang sebagai objek.”
Namun yang paling penting dari masalah etika adalah implikasi praksisnya. Artinya sesuatu yang buruk itu seharusnya ditinggalkan sedangkan yang baik seharusnya dilaksanakan. Dengan demikian ilmu pengetahuan akan memberikan manfaat bagi kehidupan manusia bukan justru malah mengancam eksistensi manusia itu sendiri.
Jika kita melihat fenomena yang ada sekarang ini—dunia modern—bagaimana sebuah ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) banyak yang disalahgunakan untuk tujuan-tujuan kejahatan. Misalnya saja dalam kejahatan perang. Banyak kasus yang bisa kita utarakan berkaitan dengan masalah ini seperti Perang Dunia, Perang Teluk, Perang Vietnam hingga perseturuan antara Palestina dan Israel yang tidak ada henti-hentinya. Mereka yang secara persenjataan lebih maju seolah dengan alasan pembelaan membenarkan tindakan pengeboman dan pembantaian masal di mana seringkali korbannya adalah warga sipil. Tindakan seperti ini tentu tidak bisa dibenarkan, tak berperikemanusiaan dan amoral. Selain itu juga misalnya pembuatan senjata nuklir dan senjata pemusnah masal yang jelas sekali mengancam eksistensi manusia itu sendiri. Itu adalah sekedar contoh dari pemanfaatan teknologi yang tidak tepat guna. Tentunya masih banyak yang lainnya. Oleh sebab itu aksiologi dalam hal ini berfungsi untuk memberikan tuntunan bagaimana suatu hal itu bisa digunakan secara tepat guna.
Memang segala sesuatu itu—termasuk implikasi kemajuan di bidang ilmu pengetahuan—mempunyai dampak negatif dan positif. Tapi sebenarnya dampak yang negatif itu bisa dihindari atau setidaknya diminimalisir. Semua itu adalah demi kepentingan kehidupan manusia itu sendiri.
2. Estetika
Estetika (aesthetica) mula-mula berarti teori tentang pencerapan penghayatan pengalaman indera, sesuai dengan istilah Kant dengan transzendentale asthetik (teori tentang susunan penghayatan panca-indra dalam ruang dan waktu, berlawanan dengan transzendentale logic: pengetahuan rasional dan penuturan). Perlawanan yang dikemukakan oleh Kant itu juga dinyatakan oleh Baumgarten.
Ia menempatkan logika sebagai teori pemakaian pemikiran yang benar dan estetika sebagai teori tentang penghayatan sempurna panca-indera. Masalah yang timbul tentang estetika yang dihadapi oleh banyak ahli pikir semenjak Plato dan Aristoteles ialah pernyataan tentang hakikat keindahan dan seni. Dengan demikian seluruh lapangan nilai, dalam mana keindahan dan seni merupakan bagiannya, dinamakan lapangan estetika, dikordinasikan dengan logika dan estetika. Estetika dalam pengertian baru itu diapakai oleh Kant dan Schiller sehingga menjadi umum di Jerman, meluas ke dalam pemakaian internasional.”
Perdebatan lain yang menarik perhatian berkaitan dengan masalah estetika adalah tentang keindahan, apakah keindahan itu sesuatu yang sifatnya objektif atau subjektif? Jika teori tentang nilai mengatakan bahwa persoalan nilai itu adalah masalah yang subjektif maka sebaliknya dengan persoalan estetika. Persoalan estetika lebih berpihak pada pandangan objektivisme. Artinya bahwa keindahan itu merupakan sifat yang objektif yang dimiliki oleh suatu benda. Ia bukanlah penilain subjektif seseorang. Diantara yang berpandangan seperti ini adalah Hegel. Hegel menganggap bahwa seluruh alam adalah manifestasi dari Cita Mutlak, Absolut Idea. Keindahan adalah pancaran Cita Mutlak melalui saluran indera. Ia adalah sejenis pernyataan ruh. Seni, agama dan filsafat merupakan tingkat-tingkat tertinggi dari perkembangan ruh.
Sedangkan Kant memberikan arah yang baru sama sekali dalam mencari keterangan tentang estetika. Dengan Kant dimulailah studi ilmaih dan psikologi tentang teori estetika. Ia mengatakan dalam The Critique of Judgement bahwa akal memiliki indera ketiga di atas pikiran dan kemauan. Itulah inder rasa. Yang khas pada rasa atau kesenangan estetika ialah ia tidak mengandung kepentingan. Ini membedakannya daripada kesenangan-kesenangan yang lain yang mengandung unsur keinginan atau terlibat dalam kepentingan pribadi atau hayat. Gula misalnya tidaklah indah tapi dikehendaki. Kita menginginkannya untuk menikmatinya. Demikian pula tindakan moral tidal indah. Ia adalah baik. Kita menyetujuinya karena kepadanya kita mempunyai kepentingan. Sebaliknya dengan keindahan. Selalu Ia merupakan objek kepuasan yang tidak mengandung kepentingan, berbeda dari keinginan-keinginan yang lain. Indah, sekalipun ruhaniah adalah objektif. Karena itu ia selalu merupakan objek penilaian. Kita mengatakan: “Barang ini indah”. Hal ini menunjukkan bahwa keindahan itu merupakan sifat objek, tidak hanya sekedar selera yang subjektif. Demikianlah teori Kant.
Di dalam Islam sendiri konsep “keindahan” itu sangat jelas sekali. Sumber keindahan itu bahkan bersumber dari Ilahi. Dikatakan bahwa “Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan”. Demikian juga alam sebagai ciptaannya merupakan sesutau yang indah dan menakjubkan. Bagaimana kita seringkali mengagumi keindahan alam yang ada di sekitar kita. Hal ini merupakan sebuah ekspresi nyata yang sering kali kita ungkapkan. Artinya suatu nilai estetika benar-benar merupakan sesuatu yang objektif bukan subjektif sebagaimana nilai etika.
3. Sosio Politik
Bagian ketiga dari aksiologi adalah tentang sosio-politik. Sosio-politik ini merupakan ilmu praksis. Yang pertama mengenai ilmu sosial, dalam hal ini ia berfungsi sebagai ilmu yang mengatur bagaimana manusia hidup bermasyarakat. Hanya saja ia mempunyai concern yang lebih spesifik yaitu berkaitan dengan masalah tindakan manusia atau bagaimana manusia itu harus bergaul, berinteraksi antara yang satu dengan yang lain. Manusia sebagai makhluk sosial pasti tidak bisa dilepaskan dari manusia yang lain untuk mempertahankan hidup. Artinya mereka saling membutuhkan satu sama lain. Dalam perkembagannya, ilmu sosial ini nantinya akan menjadi disiplin ilmu trsendiri yaitu sosiologi.
Berbicara tentang ilmu sosial tentu juga tidak bisa dilepaskan dari yang namanya ilmu ekonomi karena masalah sosial juga mencakup masalah ekonomi. Misalnya bagaimana manusia membutuhkan keberadaan manusia yang lain untuk memenuhi kebutuhan ekonominya.
Ekonomi dalam tradisi ilmiah Islam, sebagaimana dipahami juga di dalam tradisi Yunani, harus dipahami sebagai manajemen rumah tangga (tadbir al-manzil), yang tujuannya adalah memberi bimbingan kepada semua anggota keluarga—terutama anggota keluarganya—tentang berbagai masalah yang berkaitan dengan pengelolaan rumah tangga. Jadi bukan dalam arti ekonomi makro atau ekonomi perusahaan seperti yang layaknya dipelajari pada masa sekarang di sekolah-sekolah. Karena itu sebagaimana etika memberikan petunjuk-petunjuk praktis bagaimana bertindak sebaik mungkin sebagai individu, demikian juga ekonomi memberikan bimbingan praktis bagaimana bertindak sebaik mungkin sebagai anggota keluarga.”
Berkaitan dengan masalah manajemen rumah tangga juga adalah bagaimana caranya mencari nafkah yang halal, cara menyimpannya, membelanjakannya dan sebagainya. Bahkan juga dibahas bagaimana mencari pembantu yang baik, apa kriteria pembantu yang baik dan bagaimana sikap kita terhadapnya. Yang tidak kalah pentingnya dalam membangun sebuah rumah tangga adalah bagaimana mencari istri yang baik. Karena istri merupakan tiang dari sebuah rumah tangga itu sendiri. Demikian juga dibahas alasan-alasan apa yang menyebabkan seseorang butuh rumah tangga. Apa prinsip-prinsipnya dan hal apa saja yang diperlukan dalam pengelolaan sebuah rumah tangga.
Selanjutnya adalah masalah politik. Sebagaimana etika dan ekonomi, politik juga dipandang dalam tradisi ilmiah Islam, sebagai ilmu praktis, yang tujuannya member bimbingan kepada manusia, bagaimana menjadi manusia sebaik-baiknya sebagai seorang anggota masyarakat atau dengan kata lain sebagai makhluk sosial. Ilmu politik ini terutama penting sekali bagi para pemimpin masyarakat ataupun pemerintah, karena Ia juga memberi kita arahan tentang bagaimana memerintah atau mengelola masyarakat yang dipimpinnya.
Masalah politik juga menyangkut masalah kenegaraan sehingga ia juga berbicara tentang bagaimana mencari seorang pemimpin yang baik dan adil. Apakah kualifikasinya. Demikian juga dibahas tipe-tipe negara. Misalnya ada negara utama dan tidak utama. Negara utama hanya punya satu jenis saja sedangkan negara tidak utama ada yang disebut negara bodoh, negara yang durjana dan negara yang keliru.
















BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas kita bisa mengetahui betapa luasnya objek kajian filsafat mulai dari masalah ontologis, epistemologis hingga aksiologis. Tiga cabang utama filsafat tersebut merupakan masalah yang paling fundamental dalam kehidupan. Ia memberikan sebuah kerangkan berpikir yang sangat sistematis. Hal itu dikarenakan ketiganya merupakan proses berpikir yang diawali dengan pembahasan “Apa itu kebenaran?”, “Bagaimana mendapatkan kebenaran?”, dan “Untuk apa kebenaran tersebut (aplikasinya) dalam kehidupan sehari-hari?”
Hal tersebut mengindikasikan bahwa filsafat layak dikatakan sebagai induk dari semua ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu-ilmu lain akan mengalami hambatan tanpa peranan filsafat. Hal itu dikarenakan semua permasalah mendasar dari seluruh ilmu adalah problem filosofis. Hal tersebut harus segera dipecahkan sebagai langkah awal untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan sekunder. Dengan kata lain, pada dasarnya semua ilmu pengetahun tidak terlepas dari tiga problem filosofis tersebut (ontologis, epistemologis dan aksiologis). Artinya semua ilmu pengetahuan pasti berbicara tentang apa yang menjadi objek kajiannya, bagaimana cara mengetahuinya dan apa manfaatnya buat kehidupan manusia.
Demikianlah makalah singkat, yang mengangkat tema fundamental dalam dunia filsafat, ini. Kami mengharapkan tulisan ini bisa menjadi bahan pertimbangan demi perkembangan pemikiran manusia. Sehingga, buah pemikiran tersebut dapat melahirkan peradaban besar. Perbedaan pendapat berkaitan dengan Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi di kalangan filosof semata karena berdasaekan pada aliran filsafat yang mereka anut. Tetapi, semua itu harus kita apresiasi karena merupakan tahapan pencarian “kebenaran yang hakiki”. Hal itu dikarenakan ilmu pengetahun berbicara tentang peluang dan prediksi. Walaupun, sesungguhnya terdapat kebenaran absolut, tetapi hanya Realitas Absolut yang mengetahui hal itu. Kita sebagai manusia yang memiliki akal dan hati nurani hanya berupaya mencapai kebenaran tersebut sampai akhir hayat dan mengaplikasikannya untuk kemaslahatan umat manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Tafsir, Ahmad. Filsafat Ilmu,mengurai ontologi, epistemologi, dan aksiologi pengetahuan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya . 2009